Sukses

YouTube Siap Gelontorkan Rp 1,4 Miliar untuk Kreator Konten di Shorts

YouTube mengumumkan pendanaan ini dalam program yang diberi nama YouTube Shorts Fund.

Liputan6.com, Jakarta - YouTube baru saja meluncurkan fitur baru bernama Shorts di platform-nya bulan lalu. Fitur baru ini memungkinkan kreator mengunggah video pendek yang ditampilkan secara vertikal dan disebut-sebut sebagai pesaing TikTok. 

Menyusul kehadiran fitur tersebut, YouTube kini mengumumkan pendanaan untuk para kreator yang bisa mencetak video hit di Shorts. Dikutip dari NDTV, Minggu (16/5/2021), dana yang digelontorkan mencapai USD 100 juta (Rp 1,4 miliar).

Adapun pendanaan yang diberi nama YouTube Shorts Fund ini akan mulai didistribusikan untuk para kreator mulai 2021 hingga 2022. Dana ini nantinya akan diberikan bagi kreator video di Shorts dengan engagement paling banyak dari penonton.

YouTube juga mengatakan program ini tidak terbatas untuk para kreator yang ada di YouTube Partner Program. Jadi, kreator yang membuat konten orisinal di Shorts dan memenuhi ketentuan Pedoman Komunitas dapat berpartisipasi.

"Karena Shorts merupakan cara baru menonton dan berkreasi di YouTube, kami mengambil pendekatan baru mengenai cara memonetisasi dan memberikan penghargaan bagi para kreator atas konten mereka," tulis YouTube mengenai program ini.

Untuk diketahui, YouTube Shorts sendiri saat ini baru dapat diakses pengguna di Amerika Serikat dan India. Informasi lebih lanjut mengenai program ini akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

YouTube Rilis Short di AS, Layanan Pesaing TikTok

Sebelumnya, YouTube menggulirkan layanan video pendek untuk para pengguna yang ada di Amerika Serikat. Tampaknya kehadiran layanan video pendek ini untuk menyaingi dominasi TikTok.

Mengutip laman Reuters, Minggu (21/3/2021), layanan video pendek ini bernama Short. Platform ini memungkinkan pengguna untuk merekam video dengan orientasi vertikal sehingga lebih mobile friendly.

Rekaman video tersebut kemudian juga bisa ditambahi dengan berbagai macam efek dan latar belakang lagu yang didapatkan dari pustaka musik.

"Mulai hari ini dan selama beberapa minggu ke depan, kami secara bertahap memperluas Short beta di Amerika Serikat," kata YouTube dalam unggahan blognya.

YouTube menambahkan, pihaknya akan terus meningkatkan fitur-fitur di Short. Misalnya kemampuan untuk menambah teks pada di berbagai tempat di video.

3 dari 3 halaman

Short Telah Digulirkan di India Sebelumnya

YouTube menggulirkan fitur ini di India pada September tahun lalu, tepatnya setelah TikTok diblokir.

Menurut YouTube, kini Short telah memiliki 6,5 juta views per hari di tingkat global.

Di Indonesia, layanan video pendek Short juga sudah hadir dalam versi Beta. Fitur ini memungkinkan pengguna mengunggah video pendek dengan orientasi portrait di platform YouTube.

Pengguna YouTube bisa menemukan menu Short Beta di aplikasi YouTube mereka pada tampilan menu Home. Selanjutnya, pengguna bisa menggulirkan menu hingga menemukan Short Beta.

Pada Short Beta, pengguna akan dapat melihat unggahan-unggahan video pendek dari akun-akun yang mereka subscribe.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini