Sukses

Canggih, Bodi Smartphone Samsung Bisa Perbaiki Diri Saat Rusak

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kekurangan smartphone yang bodinya terbuat dari material kaca adalah saat jatuh smartphone pun tak terselamatkan alias pecah.

Namun tampaknya Samsung memiliki solusi untuk permasalahan tersebut. Sebagaimana dikutip dari Gizmochina, Kamis (16/8/2018), perusahaan asal Korea Selatan ini baru saja mendapat paten untuk teknologi oleophobic coating.

Dengan teknologi oleophobic coating ini, bodi smartphone rusak bisa memperbaiki diri sendiri. Paten ini dipublikasikan oleh The World Intellectual Property Organizatio (WIPO) pada awal Agustus 2018.

 

Oleophobic coating memiliki komposisi termasuk polyrotaxane, polyhedral silsesquioxane, dan senyawa florinated (meth) acryl.

Berdasarkan deskripsi paten, perangkat biasanya dilapisi dengan tempered glass atau lapisan untuk melindungi layar. Saat layar atau lapisan pelindung tergores atau rusak, lapisan tersebut bisa kembali ke bentuk asalnya.

Sayangnya teknologi ini tidak bisa diterapkan untuk perangkat fleksibel. Oleh karena itu, Samsung mengembangkan sebuah lapisan bisa memperbaiki diri, dapat diaplikasikan pada film atau tempered glass, dan bisa diterapkan di perangkat dengan layar lipat.

Sebelumnya, Samsung dikabarkan mengembangkan smartphone layar lipat. Ada yang menyimpulkan teknologi coating ini nantinya diaplikasikan pada perangkat lipat yang dirilis tahun depan.

Selain bisa memperbaiki diri, komposisinya bersifat oleophobic. Jadi, teknologi coating ini bisa diterapkan di layar maupun bodi belakang smartphone.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Smartphone Berlayar Berlian

Sebelumnya, ada kabar yang menyebut kehadiran smartphone dengan layar berlian mungkin bakal dirilis pada 2019.

Perusahaan Akhan Semiconductor akan menjadi yang pertama menggebrak teknologi layar smartphone dengan material berlian.

Kabarnya, mereka akan meluncurkan layar ini pada salah satu smartphone teranyar pada 2019 mendatang.

Dengan mengusung material berlian, layar smartphone diyakini akan lebih kuat dan sepuluh kali lebih keras dari layar smartphone yang sudah ada di pasaran.

Teknologi layar berlian bernama "Mirage Diamond Glass" tersebut, menggunakan berlian yang diciptakan di dalam laboratorium.

Dilansir Android Authority, berlian ini menggunakan pola nanocrystal untuk mengurangi kerusakan pada layar. Layar berlian ini juga bisa dicampur dengan material lain seperti Gorilla Glass untuk membuatnya semakin kuat.

Untuk sekarang, Akhan Semiconductor tengah menguji teknologi tersebut agar dapat bekerja baik. Mereka juga berupaya untuk mengurangi tingkat refleksi pada layar sehingga nantinya pengguna bisa menggunakan layar dalam kondisi pencahayaan yang terang.

Sayang, belum diungkap vendor mana yang akan menggunakan teknologi layar berlian ini. Namun menurut informasi yang beredar, layar berlian ini akan digunakan oleh vendor kecil, bukan pemain besar seperti Apple, Xiaomi, Huawei, atau Samsung.

3 dari 3 halaman

Smartphone Layar Safir

Tidak hanya itu, pada 2014, layar safir disebut-sebut bakal menggantikan layar Gorilla Glass. Namun, Corning--vendor pembesut Gorilla Glass--mengungkap berbagai keunggulan Gorilla Glass dibanding safir.

''Safir sepuluh kali lebih mahal, 1,6 kali lebih berat. Safir juga tidak bersahabat dengan lingkungan. Dibutuhkan 100 kali lipat energi lebih banyak untuk memproduksi kristal safir dibanding kaca," papar Senior VP Corning, Tony Tripeny.

Laman BGR melansir, Tripeny memaparkan keunggulan Gorilla Glass saat ditanya analis bernama James Fawcett dalam sebuah conference call. Fawcett meminta penjelasan keunggulan Gorilla Glass ketimbang safir.

"Safir mengantarkan lebih sedikit cahaya sehingga daya tahan baterai perangkatnya lebih pendek. Meski safir tahan goresan, namun Gorilla Glass kami mampu bertahan terhadap beban seberat 2,5 kali lipat,'' tambah Tripeny.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.