Sukses

Peneliti Keamanan: Malware Windows Infeksi 145 Aplikasi Android

Peneliti keamanan di Palo Alto Networks mengungkap temuan baru tentang 145 aplikasi di Google Play menyembunyikan malware.

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti keamanan di Palo Alto Networks mengungkap temuan baru tentang 145 aplikasi di Google Play yang menyembunyikan malware.

Uniknya, malware yang menginfeksi aplikasi Android tersebut berupa file executable (.exe) berbasis Microsoft Windows. Demikian yang dikutip dari laman Threat Post, Jumat (3/8/2018).

Disebutkan, malware itu memiliki kemampuan untuk menginstal key-logger di Windows, bukan ke perangkat Android.

Para peneliti mencurigai, pengembang aplikasi Android mungkin secara tidak sadar menjadi kaki tangan pembuat malware tersebut.

"Kemungkinan besar mereka mengembangkan aplikasi Android di perangkat Windows yang sudah terinfeksi malware. Tentunya tanpa sepengetahuan mereka," ungkap tim peneliti.

Meski tidak berimbas secara langsung kepada perangkat Android, penyebaran malware ini cukup memprihatinkan.

Mengapa? Karena, seperti yang dijelaskan oleh peneliti keamanan, ini berarti pengembang merancang aplikasi buatannya di perangkat yang terinfeksi virus atau pun malware.

Dengan begini, potensi pengguna aplikasi buatan pengembang tersebut terinfeksi virus atau pun malware semakin besar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Banyak Aplikasi Terinfeksi

Malware. Foto: codepolitan

Lebih lanjut, para peneliti melaporkan aplikasi yang terinfeksi malware tersebut luput dari perhatian di Google Play Store selama setengah tahun lebih.

Adapun aplikasi yang terinfeksi adalah Learn to Draw Clothing, Hair Paint Color, Men's Design Ideas, Modification Trail, dan Gymnastics Training Tutorial.

 

3 dari 3 halaman

Bila Infeksi Perangkat Windows

(foto: phonearena.com)

Lalu apa yang terjadi ketika aplikasi Android yang terinfeksi malware tersebut menjangkiti perangkat Windows?

Malware itu akan berusaha meng-capture semua aktivitas pengguna ketika mengetik di keyboard, mencuri password, detail kartu kredit, dan informasi sensitif lainnya.

Peneliti Palo Alto langsung memberi tahu tim keamanan Google tentang masalah ini. Perusahaan pun menanggapi laporan tersebut dengan menghapus aplikasi yang bersangkutan dari Play Store.

Meski begitu, pastinya banyak dari kamu yang bertanya-tanya berapa banyak aplikasi Android lain yang tanpa sadar terinfeksi malware Windows.

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.