Sukses

Cegah Siswa Menyontek, Negara Ini Cabut Koneksi Internet

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak bisa hidup tanpa internet? Di zaman sekarang ini, internet rasanya sudah menjadi instrumen utama untuk menunjang kehidupan, mulai dari mengakses informasi, menonton video, hingga melakukan aktivitas perpesanan online, mulai dari transportasi, makanan, dan masih banyak lagi.

Namun di Aljazair tidak demikian. Menurut yang dilansir Ubergizmo pada Jumat (22/6/2018), negara tersebut baru saja memutuskan akses internet ke seluruh masyarakatnya.

Adapun alasan pemerintah Aljazair memutuskan internet karena untuk mencegah siswanya menyontek dalam ujian.

Walau begitu, pemutusan internet ini tidak akan bersifat permanen. Pemutusan akan berlangsung hanya beberapa jam selama masa ujian berlangsung pada akhir Juni ini.

Mungkin banyak yang mengira kebijakan pemerintah ini terlalu berlebihan. Pada kenyataannya, pada 2016, Aljazair merupakan salah satu negara dengan kasus kecurangan terbesar di bidang pendidikan.

Waktu itu, banyak bocoran pertanyaan ujian yang bocor di internet. Melihat hal tersebut, Menteri Pendidikan Aljazair Nouria Benghabrit, memutuskan untuk menyetop akses internet sementara agar para siswa tidak lagi berbuat curang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Smartwatch untuk Menyontek

Pemanfaatan teknologi untuk berbuat curang seperti menyontek sebetulnya sudah terjadi beberapa kali. Sebelumnya, ada smartwatch yang dijual online untuk menyontek.

Guru-guru di sejumlah sekolah di Inggris mengeluhkan hadirnya produk-produk smartwatch yang diiklankan melalui toko online Amazon.

Dilansir dari laman International Business Times, Minggu (6/3/2016), keluhan tersebut cukup beralasan sebab smartwatch yang dimaksud memiliki fitur yang membantu siswa menyontek.

Perangkat modern untuk berbuat curang tersebut menawarkan jalan pintas untuk menghindari stres saat menghadapi ujian.

Smartwatch untuk menyontek dijual di Amazon (Screenshoot: IBTimes).Para guru menginginkan lebih banyak institusi pendidikan peduli masalah ini dan mencari cara untuk melarang penggunaan jam tersebut saat ujian berlangsung. Tidak hanya itu, mereka juga ingin menantang perusahaan yang menjual produk ini di Amazon.

Dalam sebuah ujian, para murid yang menggunakan jam tersebut, secara diam-diam dapat melihat layar pada jam di lengan yang berisi berbagai sontekan.

Ketika pengawas sedang berkeliling ruangan, siswa akan langsung menekan tombol darurat yang secara otomatis menghapus teks pada layar dan menggantinya dengan tampilan jam digital.

Ketika IBTimes UK mencoba mengakses laman Amazon untuk menemukan jam tangan tersebut, setidaknya ada lima merek berbeda yang menawarkan smartwatch serupa.

Pada bagian spesifikasi, terdapat beberapa file yang dapat dibuka oleh wearable device itu seperti notepad text, JPG, GIF, dan lain-lain.

"Jam tangan ini memang secara spesifik dirancang untuk menyontek saat ujian dan dilengkapi dengan software khusus. Perangkat ini sempurna untuk menyimpan teks dan gambar dengan memori 4GB yang dimilikinya," tulis si penjual.

Diungkapkan, jam tersebut kemungkinan diproduksi di Tiongkok mengingat kini banyak perangkat murah yang dihasilkan di negara tersebut.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.