Sukses

Heboh Rekaman Yanny vs Laurel, Simak Penjelasan Ilmiah dari Mahasiswa Harvard

Seorang ahli menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi sudut pandang manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, muncul sebuah perdebatan di kalangan warganet ketika sebuah rekaman suara yang viral di forum Reddit sebelum menjalar ke Twitter. Ada yang bilang, isi rekaman menyebut Laurel, ada yang bilang menyebut Yanny. 

Bagi yang belum tahu, cek langsung video berikut, dan simak apa yang kamu dengar. Apakah Yanny atau Laurel? Atau mungkin mendengar kata lain?

Dilansir Engadget, Jumat (18/5/2018), Dana Boebinger selaku murid PhD bidang persepsi pendengaran dari Universitas Harvard dan Massachusetts Institute of Technology (MIT), memberikan penjelasan ilmiah seputar rekaman viral itu.

"Hal tersebut terkait dengan frekuensi yang dibuat oleh suara ke dalam pikiranmu. Ini bisa dipengaruhi beberapa hal: headphones/speakers, volume mendengar, ketulian..." cuitnya di Twitter.

Wanita tersebut turut menampilkan grafik-grafik suara yang membedakan suara Laurel dan Yanny. Ia menegaskan tidak ada trik di sana, hanya ada perbedaan frekuensi.

Meski begitu, Dana juga curiga bahwa perbedaan persepsi terjadi akibat ada perbedaan speaker.

Namun demikian, tidak hanya faktor eksternal, justru faktor manusia yang mendengarnya pun bisa menyebabkan perbedaan persepsi.

Dana menyebut, bila berhadapan dengan fenomena sudut pandang seperti ini, ada faktor-faktor lain yang mesti dipertimbangkan seperti kepekaan pendengar, dan faktor ekspektasi serta perhatian pendengar saat mendengar rekaman viral tersebut.

"Sudut pandang itu rumit!" tukas Dana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fenomena The Dress

Yang masih segar di kepala adalah gaun biru atau emas yang viral pada 2015 lalu.

Hashtag #TheDress ramai di media sosial dan menjadi trending topic dunia di Twitter. Tanda pagar tersebut mewakili warna gaun yang tengah diperdebatkan warganet.

Ada yang meyakini warna gaun itu adalah biru dan hitam, ada juga yang menegaskan pakaian wanita itu berwarna putih dan emas.

Menurut hasil jajak pendapat yang diadakan BuzzFeed terhadap 1,5 juta pengguna internet, 72 persen responden mengaku melihat gaun itu berwarna putih-emas. Sementara, 28 persen responden meyakini melihatnya sebagai warna biru-hitam.

Berdasarkan teori yang dikemukakan Jay Neitz, peneliti visi warna di University of Washington, lensa mata seseorang berubah seiring dengan bertambahnya umur.

Manusia menjadi kurang sensitif terhadap warna biru di usia tua. Ini bisa sedikit memberi penjelasan mengapa netizen yang lebih tua menganggap gaun tersebut berwarna putih dan emas.

Selain itu, menurut dia, warna yang dipengaruhi lampu atau cahaya juga bisa berubah. Seperti misalnya, mobil merah kelihatan seperti mobil putih karena orang yang melihatnya tersilaukan lampu rem yang berwarna merah. Dalam kasus ini terjadi kegagalan fokus warna.

"Saya meneliti perbedaan individu dalam penangkapan warna selama 30 tahun. Ini adalah salah satu perbedaan individu paling besar yang pernah saya alami," ujar Jay Neitz kepada Wired.

3 dari 3 halaman

Ada Juga Fenomena Sepatu

Pernah juga warganet bingung akibat warna sepatu. Pada akhir 2017 lalu, beredar sebuah gambar sepatu dengan merek Vans yang diunggah pengguna Facebook bernama Nicole Coulthard.

Tak disangka, unggahan tersebut malah menimbulkan perdebatan sengit warganet mengenai warna apa yang mereka lihat.

Para pengguna media sosial tampaknya bingung dengan warna asli sepatu tersebut. Mereka pun terbelah dua dalam kelompok yang memperdebatkan apakah warnanya merah muda dan putih atau biru dan abu-abu.

Setelah menjadi perdebatan viral warganet, Nicole menyatakan bahwa sepatu milik temannya tersebut kenyataannya berwarna pink dan putih.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.