Sukses

Sony Bakal Setop Produksi UMD untuk PS Vita

Rencananya, produksi UMD akan disetop pada akhir tahun fiskal Sony yang jatuh awal tahun depan.

Liputan6.com, Jakarta - Sony dilaporkan telah memutuskan untuk menyetop produksi gim fisik untuk PlayStation (PS) Vita. Namun, perusahaan asal Jepang itu memastikan distribusi untuk kaset fisik ini masih akan dilakukan.

Keputusan ini secara tak langsung menandai berakhirnya gim fisik untuk konsol portabel tersebut. Dikutip dari Kotaku, Kamis (17/5/2018), Sony cabang Amerika dan Eropa berencana menghentikan produksi GameCard Vita pada akhir tahun fiskal 2018.

Karena itu, perusahaan sudah menyebar pesan agar seluruh permintaan untuk kode produk PS Vita harus didaftarkan paling lambat pada 15 Februari 2019.

Keberadaan PS Vita sendiri sebenarnya cukup menarik. Pertama kali diperkenalkan pada 2012, konsol handheld ini memang menawarkan konsep bermain yang dapat dilakukan di mana saja, karena didesain sebagai konsol portabel.

Namun, lambat laun popularitas konsol ini tergeser dengan kehadiran gim mobile untuk smartphone atau tablet. Di sisi lain, produk besutan kompetitor, Nintendo 3DS ternyata mendapat tanggapan yang cukup baik.

Tak hanya itu, keputusan Sony untuk membuat PS Vita hanya mendukung kartu memori khusus membuat harga konsol lebih mahal. Hal itu secara tak langsung berdampak pada tanggapan pengguna.

Meskipun konsol ini masih cukup populer di Jepang, tapi kondisi berbeda ditemui di Amerika Utara dan Eropa. Dua tahun setelah diperkenalkan, penjualan konsol ini ternyata terus merosot dan tak lagi berkembang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sony Putuskan Setop Produksi PS3

Sebelumnya, Sony juga memastikan menyetop produksi PS3 di Jepang pada awal tahun ini. Hal ini dilakukan mengingat konsol itu sudah dianggap usang, PS3 sendiri rilis pertama kali pada November 2006.

Penjualan PS3 sebenarnya diklaim masih cukup laris, tapi banyak pemain yang beralih ke versi lebih baru, yaitu PS4. Untuk PS4, Sony sendiri baru dua tahun lalu meluncurkan versi paling terbaru.

Meski bukan generasi anyar, PS4 Pro menghadirkan berbagai peningkatan yang cukup menarik. Salah satunya adalah kemampuan dan pengalaman bermain gim dengan format 4K dan HDR.

Tak hanya itu, PS4 Pro juga cukup 'gahar' bila dibandingkan dengan konsol PS4 seri awal atau pun seri yang lebih ramping, PS4 Slim.

 

3 dari 3 halaman

Terjual 76 Juta Unit, PS4 Didapuk Jadi Konsol Terlaris di Dunia

PS4 pun kini diakui sebagai konsol paling laris yang ada di dunia. Konsol besutan Sony tersebut diketahui telah terjual lebih dari 76 juta unit.

Puncak penjualan PS4 sendiri berawal pada musim liburan, yakni Desember 2017. Saat itu, PS4 mampu terjual lebih dari sembilan juta unit.

Namun demikian jika dibandingkan dengan musim liburan 2016, jumlah penjualan pada periode tersebut turun. Tercatat, PS4 yang terjual pada musim liburan 2016 berkisar di angka 9,7 juta unit. Demikian dilansir Tech Radar, Selasa (20/2/2018).

Pun begitu, perbandingan ini tidak mengusik laju Sony untuk terus menggeber penjualan PS4. Sony berambisi PS4 akan menjadi konsol terlaris sepanjang sejarah dan bahkan mampu mengalahkan total penjualan PS3 yang cuma terpatok di angka 80 juta unit.

Dalam waktu hitungan bulan lagi, raksasa teknologi asal Jepang itu optimistis kalau PS4 akan mencetak rekor penjualan lebih dari 80 juta unit dan mampu mengalahkan PS3.

Penjualan PS4 bisa dibilang sangat gemilang. Sampai pertengahan 2017 saja, Sony mampu menjual 60,4 juta unit PS4 ke pelanggan di seluruh dunia.

Penjualan ini meningkat dua kali lipat dibandingkan November 2015. Saat itu, Sony mengumumkan konsol PS4 terjual sebanyak 30 juta unit.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.