Sukses

Facebook Besut Chipset Khusus untuk Smartphone?

Hal tersebut diketahui dari lowongan kerja perusahaan yang belum lama ini dipasang untu mencari sejumlah pegawai.

Liputan6.com, Menlo Park - Di tengah carut marut skandal penyalahgunaan puluhan juta data pribadi pengguna yang tak kunjung reda, Facebook malah dikabarkan mengembangkan sebuah chipset.

Ya, perusahaan kali ini tidak mengembangkan sesuatu khusus untuk media sosialnya, melainkan sebuah chipset khusus untuk hardware. Lalu, chipset tersebut diperuntukkan bakal perangkat apa?

Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo, Jumat (20/4/2018), Facebook diketahui tengah membentuk tim untuk merancang perangkat semikonduktor.

Hal tersebut diketahui dari lowongan kerja perusahaan yang belum lama ini dipasang untuk mencari sejumlah pegawai.

Adapun pegawai yang dicari mulai dari SoC/ASIC engineer, serta teknisi untuk pengembangan firmware dan driver.

Sayangnya, tidak diungkap chipset yang dikembangkan untuk perangkat apa. Bisa jadi, chipset yang dimaksud berupa bentuk kerja sama Facebook dengan perusahaan lain, seperti HTC.

Pasalnya, Facebook beberapa tahun lalu dikabarkan bermitra dengan HTC untuk meluncurkan smartphone khusus bernama "Facebook Phone". Sayang, kabar tersebut memudar seiring berjalannya waktu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengguna yang Tak Punya Akun Juga Bisa Dilacak Facebook

Facebook belum lama ini pun meminta maaf dan mengakui kalau skandal penyalahgunaan data pengguna yang juga melibatkan perusahaan Cambridge Analytica benar terjadi.

Mereka bahkan mengungkap salah satu rahasia gelap yang meresahkan pengguna, di mana Facebook bisa melacak penggunanya sekali pun mereka dalam keadaan tidak aktif alias log out.

Tak cuma itu, Facebook bahkan juga bisa memburu penggunanya yang tidak memiliki akun sama sekali.

Hal tersebut disampaikan oleh Director of Management Product Facebook, David Baser. Ia mengatakan, Facebook bisa melacak pengguna lewat informasi yang didapatkan via pihak ketiga, seperti IP adress, browser, informasi sistem operasi, cookies, identifikasi perangkat, hingga alamat situs web atau aplikasi yang digunakan.

"Jadi, ketika pengguna mengunjungi sebuah situs web atau aplikasi via Facebook (seperti like, share button, Facebook Ads Tools, atau juga Facebook Login), kami akan menerima informasi langsung meski pengguna dalam keadaan log out atau juga tidak memiliki akun Facebook. Pasalnya, aplikasi dan situs web lain tidak tahu siapa yang menggunakan Facebook," kata Baser sebagaimana dilansir Trusted Reviews, Rabu (18/4/2018).

Lantas, data yang didapatkan Facebook bakal digunakan untuk meningkatkan produk dan layanan, juga meningkatkan faktor keselamatan serta keamanan platform dan terus menyediakan layanan pihak ketiga.

"Facebook Audience Network menciptakan situs lain dan aplikasi untuk memperlihatkan iklan dari para pengiklan. Jadi, saat kami mendapatkan permintaan untuk memperlihatkan Audience Network, kami membutuhkan sistem operasi orang yang akan dikirimkan sebuah iklan," jelasnya.

Dengan demikian, tambah Baser, pengguna yang mengakses internet pasti tak akan bisa lepas dari Facebook. Sebab, situs dan aplikasi yang mereka kunjungi pasti akan selalu terhubung dengan Facebook.

3 dari 3 halaman

Risiko Login Situs Web atau Aplikasi Lain Pakai Facebook

Belum lama ini, Faceboook mengaku menggunakan miliaran data penggunanya untuk menyajikan konten dan iklan yang cocok dengan pengguna.

"Aplikasi dan situs yang memakai layanan kita, seperti tombol Like dan Facebook Analytics, mengirimkan kami informasi (data) untuk meningkatkan kualitas konten dan iklan yang lebih baik," tulis Facebook.

Namun, pihak Facebook mengungkapkan mereka tidak sendirian dalam hal ini, karena layanan lain seperti Google pun memiliki layanan analisa populer yang berfungsi serupa terkait periklanan.

"Dan Amazon, Google, dan Twitter semua memiliki fitur login. Perusahaan-perusahaan itu, dan banyak lainnya, juga menawarkan layanan iklan," lanjut laporan itu.

Penjelasan Facebook memang berbelit-belit, tapi intinya Facebook akan tahu situs atau aplikasi yang sedang kita pakai, serta konten dari situs itu, bila kita login dengan layanannya.

Untuk diketahui, Facebook memiliki monthly active users (MAUs) atau pengguna aktif bulanan mencapai 2,13 miliar--naik 14 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk daily active users (DAUs) atau pengguna aktif harian rata-rata 1,4 miliar.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.