Sukses

Jaksa Agung Selidiki Koneksi Politik Facebook

Jaksa Agung di negara bagian Missouri memulai investigasi untuk memastikan tidak ada warganya yang dirugikan kebocoran data di Facebook.

Liputan6.com, Jakarta - Pasca-terkuaknya skandal Cambridge Analytica, kecurigaan pada penyalahgunaan data-data Facebook untuk tujuan politik semakin menjadi bahan pembicaraan.

Cambridge Analytica dituduh menyimpan data-data pengguna melalui kuis di Facebook yang diduga digunakan tim kampanye Donald Trump. Selain di Amerika Serikat (AS), tindakan serupa diduga terjadi pula pada pemilihan umum di Eropa.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (4/2/2018), Jaksa Agung di negara bagian Missouri yaitu Josh Hawley meminta Facebook untuk membeberkan informasi setiap kali mereka berbagi data pengguna dengan tim kampanye politik, dan apakah Facebook mendapat bayaran atau memberitahukan pengguna terkait hal itu.

"Sebagai ketua penegak hukum di negara bagian ini saya akan mengejar mereka yang menyalahgunakan informasi privat warga Missouri," ucap Hawley.

Tidak hanya peran Facebook pada kampanye Trump, tapi Hawley juga ingin menyelidiki tindakan tim kampanye Obama yang juga diduga mengambil data-data pengguna saat Obama mencalonkan diri sebagai presiden pada 2012.

Bagian dari investigasi Hawley termasuk mencari tahu apakah Facebook terlibat dalam penipuan atau janji palsu serta apakah platform itu melanggar undang-undang perlindungan di Missouri.

Ia juga ingin tahu berapa banyak warga Missouri yang datanya terambil, serta apakah nomor-nomor data pribadi warga juga bocor tanpa sepengetahuan mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cek Pengaturan Privasi di Facebook

Setelah skandal penyalahgunaan data Facebook oleh perusahaan riset Cambridge Analytica, Facebook kini semakin memperketat kebijakannya.

Sebagaimana yang diumumkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg, Facebook berupaya mempermudah pengguna untuk menonaktifkan akses terhadap data pribadi mereka yang dimiliki sebuah aplikasi.

Facebook membuat perangkat dan pengaturan data lebih mudah ditemukan.

"Kami mendesain ulang seluruh menu pengaturan kami di perangkat mobile, mulai dari bagian atas hingga bawah untuk mempermudah pencarian. Kini semua menu pengaturan dapat diakses dalam satu laman, sebelumnya ada 20 laman berbeda," kata VP and Chief Privacy Officer Facebok Erin Egan dalam keterangan tertulis yang diterima Tekno Liputan6.com.

Untuk mempermudah pengaturan privasi pengguna, Facebook membentuk menu bernama Privacy Shotcut atau Pintasan Privasi. Pintasan ini dimaksudkan agar informasi mengenai privasi, keamanan, dan iklan harus bisa lebih mudah ditemukan.

Nah, Privacy Shortcut merupakan menu di mana pengguna bisa mengendalikan data dengan beberapa klik.

Untuk mengakses menu Privacy Shortcut, pengguna bisa memilih menu Setting pada aplikasi Facebook di smartphone-nya. Kemudian scroll layar ke bawah untuk menemukan Privacy Shortcut.

Pada menu Privacy Shortcut, pengguna bisa membuat akun lebih aman. Mereka juga bisa menambah beberapa tingkat perlindungan, misalnya autentikasi dua faktor. Dengan begitu, saat ada orang lain login ke akun Facebook pengguna, pengguna akan mendapatkan notifikasi konfirmasi.

3 dari 3 halaman

Pengguna Bisa Kendalikan Informasi Personal

Fitur terbaru dari Facebook ini memungkinkan pengguna mengendalikan informasi personal mereka.

Misalnya, pengguna bisa meninjau informasi apa saja yang telah dibagikan dan menghapusnya, termasuk menghapus unggahan yang pernah dibagikan serta reaksi atas sebuah unggahan , hapus permintaan teman, dan kata apa saja yang sempat dicari di Facebook.

Ketiga, pengguna bisa mengatur siapa saja yang melihat postingan dan informasi personal mereka. Selain itu, pengguna juga memiliki kendali atas apa saja yang dibagikan di Facebook, mengatur siapa saja yang bisa melihat postingan dan informasi yang ditampilkan di profil Facebook.

Terpenting, Facebook juga menghadirkan perangkat untuk menemukan, mengunduh, dan menghapus data Facebook. Ya, pengguna kini bisa mengetahui siapa saja yang memiliki akses kelola terhadap data-data mereka di Facebook.

"Misalnya, beberapa orang ingin menghapus apa saja yang telah mereka bagikan sebelumnya, dan lainnya mungkin hanya ingin tahu lebih banyak mengenai informasi apa saja yang disimpan Facebook. Oleh karena itu, kami memperkenalkan fitur Access Your Information," kata Egan dalam keterangan.

Access Your Information adalah cara yang bisa digunakan orang untuk mengakses dan mengendalikan informasi personal mereka. Misalnya saja unggahan, reaksi, komentar, dan hal-hal apa yang dicari.

Pengguna bisa mengakses fitur ini untuk menghapus semua kegiatan dan postingan yang tak ingin ditampilkan di Facebook pada timeline dan profil mereka.

(Tom/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.