Sukses

Bikin Baper, Ini 5 Adegan Gim Paling Menyedihkan

Mungkin sebagian besar dari kamu pernah main gim-gim konsol ini. Adegan mana yang paling menyentuh?

Liputan6.com, Jakarta - Layaknya di kehidupan nyata, alur cerita yang ada di gim  dipenuhi oleh berbagai momen tak terduga. Dari momen bahagia hingga yang paling sedih, semua dituturkan secara tersirat layaknya film-film Hollywood.

Apalagi, gim-gim blockbuster yang dirilis pada zaman sekarang hadir dengan tampilan grafis super tajam dan halus. Tak heran jika para pengembang begitu serius menggarap ceritanya secara mendalam.

Sebab, mereka ingin para pemain merasakan emosi yang terkoneksi dengan para karakternya. Menggarap gim pun kini tak lagi sebatas kecantikan visual grafis saja.

Alur cerita memang menjadi salah satu elemen penting dalam sebuah gim. Tak jarang, ada banyak momen-momen dramatis yang sulit dilupakan oleh para pemainnya.

Nah, kali ini Tekno Liputan6.com menyuguhkan lima (5) adegan paling menyedihkan di sepanjang sejarah gim konsol. Beberapa bagi kamu mungkin pernah memainkannya.

Siapkan tisu, jangan baper. Berikut daftarnya sebagaimana kami rangkum dari laman Gaming Bolt, Senin (7/8/2017).

1. Kematian Naia - Brothers: A Tale of Two Sons (Xbox 360)

Gim petualangan besutan Starbreeze Studios ini mengusung konsep cerita yang menarik. Kamu harus mengontrol kedua kakak beradik Naia dan Naiee di sepanjang petualangannya.

Sayangnya, di akhir perjalanan mereka, Naia meninggal karena terluka dan tidak bisa ditolong oleh saudaranya. Adegan Naia yang dikubur oleh Naiee betul-betul menyentuh dan begitu menyedihkan.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Kematian Aeris - Final Fantasy VII (PS1)

Salah satu momen ikonis di Final Fantasy VII adalah kematian sang karakter protagonis Aerith (Aeris) Gainsborough. Ia mati dibunuh oleh Sephiroth, karakter antagonis di Final Fantasy VII (Sephiroth pun dinobatkan sebagai salah satu karakter paling 'mematikan' di sepanjang sejarah Final Fantasy, red,).

Memang, pertemuan Aerith dan Cloud--karakter utama Final Fantasy VII, bisa dibilang begitu singkat. Akan tetapi, penggambaran hubungan keduanya dituturkan begitu intim dan emosional.

Tak ada yang menyangka, Aerith bisa mati secepat itu. Adegan diakhiri ketika Cloud yang membawa jasadnya ke dalam danau di Forgotten Capital, yang juga menandakan akhir plot dari disk pertama Final Fantasy VII.

3 dari 5 halaman

3. Kepergian Tidus - Final Fantasy X (PS2)

Adegan dari ending Final Fantasy X yang satu ini dijamin mampu membuatmu termehek-mehek. Memang, ketimbang seri Final Fantasy lain, Final Fantasy X memiliki unsur drama yang kuat setelah Final Fantasy VIII.

Bedanya, jika Final Fantasy VIII berakhir dengan happy ending, Final Fantasy X justru menyajikan akhir cerita yang tragis. Tidus, si karakter utama dari gim ini harus berpisah dengan Yuna. Ia baru menyadari dirinya merupakan fayth (roh yang harus pergi ke farplane) setelah Sin--musuh utama di Final Fantasy X, dikalahkan.

Yuna pun berterima kasih kepada Tidus karena telah hadir di hidupnya dan mampu membantunya melewati semua rintangan yang ada di sepanjang cerita.

4 dari 5 halaman

4. Kenangan Kaim - Lost Odyssey (Xbox 360)

Lost Odyssey adalah gim Role Playing Game (RPG) yang diprakarsai Hironobu Sakaguchi (kreator Final Fantasy), dan dirilis untuk konsol Xbox 360 secara eksklusif.

Alur cerita gim tersebut membuat para pemainnya menelusuri kisah di balik karakter utama, Kaim. Di dalam cerita gim ini, ingatan Kaim yang hilang pulih secara perlahan ketika ia bertemu dengan karakter lainnya di sepanjang cerita.

Ingatannya terbentuk dalam bentuk cerita pendek yang bernama "A Thousand Years of Dreams". Kebanyakan dari cerita yang disajikan merupakan serangkaian adegan sendu dan mengoyak hati.

5 dari 5 halaman

5. Kematian Sarah - The Last of Us (PS3 dan PS4)

Adegan awal The Last of Us dimulai begitu pilu. Sang karakter protagonis Joel, harus menghadapi kenyataan pahit. Sang putri yang begitu ia sayangi, Sarah, terbunuh oleh gencatan senjata.

Saat itu, Joel dan Sarah tengah melarikan diri di antara kejaran tentara yang ingin mensterilkan kota di mana mereka tinggal karena telah sudah terjangkit virus. Yang lebih bikin miris lagi, kematian Sarah berlangsung pada saat hari ulang tahun Joel.

(Jek/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.