Sukses

eFishery, Startup Penyedia Mesin Pemberi Makan Ikan Otomatis

Layanan yang ditawarkan startup ini disebut mampu membuat petani ikan lebih efisien dalam hal pemberian pakan ikan

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran beberapa perusahaan rintisan (startup) di bidang agrikultur secara tak langsung telah meningkatkan nilai tambah dari bidang tersebut. Salah satunya adalah eFishery, startup yang menyediakan solusi teknologi pengembangan budidaya ikan untuk kebutuhan komersial.

Chief Executive Officer eFishery Gibran Huzaifah menuturkan perusahaan ini menawarkan solusi teknologi untuk budidaya ikan atau udang. Ada beberapa layanan yang ditawarkan eFishery, salah satunya adalah mesin pemberi pakan ikan secara otomatis.

"Jadi mesin tersebut akan terhubung dengan sensor makan ikannya, yang kemudian mengirim laporan ke cloud untuk memastikan ikan sudah diberi makan atau belum," ujarnya saat ditemui di sela-sela acara Data for Life di Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Lewat solusi yang ditawarkan, peternak ikan diharapkan dapat lebih efisien dalam pemberian pakan ikan dan kualitas air yang lebih terjaga.

Hal itu dimungkinkan karena mesin ini memberikan pakan sesuai dengan kebutuhan kolam sehingga tak ada makanan yang terbuang.

Startup yang berhasil masuk dalam program Launchpad Accelerator kelas pertama Google ini juga masih mengembangkan sendiri seluruh mesin hasil produksinya.

Berlokasi di Bandung, kapasitas produksinya bisa mencapai 200 unit dalam satu bulan. "Sekarang memang masih di-handle sendiri, tapi ke depannya kami rencana memiliki rekanan khusus yang bisa merakitnya untuk kita," ujar pria yang pernah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung ini.

eFishery sendiri saat ini menawarkan layanannya dalam bentuk penjualan maupun rental yang ternyata berhasil menarik peminat. Biaya yang dibutuhkan untuk menyewa alat dan keseluruhan sistem eFishery sendiri dibanderol mulai dari Rp 300 sampai 500 ribu tergantung kebutuhan masing-masing kolam.

Untuk saat ini, layanan eFishery memang masih berfokus di wilayah Jawa dan Sumatra, dengan Sumatra Selatan dan Jawa Barat menjadi wilayah yang cukup banyak menyumbang pengguna. Rencananya, perusahaan ini juga mulai merambah wilayah lain di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini