Sukses

Mengenal Penemu Piano Bartolomeo Cristofori Lewat Google Doodle

Google Doodle kali ini muncul dengan merayakan hari lahir sosok penemu piano, Bartolomeo Cristofori.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sosok Ki Hajar Dewantara menghiasi laman pertama search engine Google di Google Doodle, Senin (4/5/2015) ,Google kembali muncul dengan doodle sosok pria yang sedang bermain piano.

Ketika Anda menekan tombol play di doodle tersebut, pria itu akan memainkan piano dan terlihat visualisasi gambar mekanisme bagaimana piano itu bekerja. Anda juga bisa mengatur tingkatan volume piano agar terdengar semakin kencang.

Ya, hari ini Google Doodle kembali muncul untuk memperingati hari lahir sosok penemu piano, Bartolomeo Cristofori. Ia lahir pada 4 May 1655 di Italia dan merupakan orang pertama yang menemukan alat piano.

Awalnya, ia bekerja menciptakan instrumen harpsichord dan clavichord untuk Pangeran Ferdinando de Medici, anak dari adipati Tuscany. Ia tidak pernah menyangka instrumen ciptaannya tersebut bisa menjadi sebuah satu alat yang bernama piano.

Tali-tali halus harpsichord dibuat untuk membuat nada dengan volume yang bervariasi. Dan akhirnya, ia mampu mendesain mekanisme yang dapat mentransfer tekanan lewat sebuah alat yang bisa ditekan untuk membunyikan tali-tali halus tersebut.

Konsep piano kemudian ia matangkan pada era 1690an dan alat pertamanya diciptakan pada 1709. Ia menyebut penemuannya dengan istilah “gravecembalo col piano e forte”, sebuah tali clavichord dengan suara pelan dan keras.

Nama tersebut akhirnya disingkat menjadi pianoforte yang pada akhirnya orang-orang menyebutnya dengan sebutan paling sederhana yaitu `piano`.

Ternyata, konsep piano pada awalnya diciptakan tak hanya dari ide Cristofori. Banyak para pembuat instrumen musik berusaha untuk mencoba membuat alat dari tali harpsichord tersebut, namun pada akhirnya penemuan Cristofori dipertimbangkan menjadi sebuah piano dengan konsep termatang.

Piano mulanya tidak populer dan banyak yang berpikir untuk memainkan alat ini sangatlah sulit. Namun, waktu demi waktu membuktikan bahwa instrumen ini akhirnya populer pada 1731 dan menjadi sebuah instrumen musik berkelas.

(jek/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini