Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak keturunan KH Hasan Gipo dan KH Mas Mansyur untuk bersama-sama terlibat di dalam proses penataan kawasan kota lama Surabaya.
Staf Ahli Wali Kota Surabaya Tomi Ardiyanto dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Minggu (21/4/2024) mengatakan seluruh pengerjaan di kota lama Surabaya membutuhkan peran banyak pihak.
Baca Juga
"Semoga kami semua bisa terus bersinergi membangun kota lama," kata Tomi.
Advertisement
Kawasan kota lama di Surabaya terbagi menjadi tiga zona, yakni Eropa, Arab, dan Pecinan. Lokasinya membentang mulai Jalan Rajawali, Jalan Kembang Jepun, hingga ke kawasan Ampel.
Tiga zona nantinya terhubung antar satu dan lainnya. Selain menambah daya tarik wisata, kota lama diharapkan mampu meningkatkan geliat perekonomian masyarakat.
Sementara, Tomi juga meminta kepada Yayasan Insan Keturunan Sagipodin (IKSA) untuk berkirim surat ke wali kota apabila ingin memanfaatkan aset yang ada.
"Kalau aset itu didukung dengan bukti pendukung yang kuat, insya Allah kami siap membantu. Pemkot punya tim hukum, pembangunan, dan seterusnya," ucap dia.
Â
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menahan empat orang tersangka pencabulan anak perempuan berusia 13 tahun, yang merupakan keluarganya sendiri. Keempat tersangka kasus pencabulan keluarga sendiri tersebut yakni ME (43) ayah korban, M...
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apresiasi Yayasan IKSA Wachid Zein
Sementara, Ketua Yayasan IKSA Wachid Zein mengapresiasi upaya wali kota dan pemkot setempat lantaran memberikan atensi kepada para keturunan Sagipodin.
"Terima kasih juga telah membangun Langgar Gipo, ini merupakan salah satu dari empat aset yang dimiliki Keluarga Gipo, khususnya H Tarmidzi," katanya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement