Sukses

Khofifah Butuh Dukungan Ulama dalam Pengembangan Kepulauan Madura

Kepada ulama asal empat kabupaten di Pulau Madura tersebut, Khofifah menyampaikan salah satu program prioritas yang telah disepakati dalam rapat koordinasi bersama kepala OPD Pemprov Jatim.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan pihaknya butuh dukungan ulama dalam mewujudkan program Nawa Bhakti Satya di Pulau Madura dan kepulauan sekitarnya.

"Program kerja Nawa Bhakti Satya adalah upaya memajukan dan memuliakan masyarakat Jatim, termasuk di Pulau Madura," katanya di Surabaya, dilansir dari Antara, Minggu (8/1/2023).

Kawasan Madura dan kepulauan di sekitarnya merupakan salah satu prioritas dalam program kerja setahun mendatang, sebagaimana telah diputuskan dalam rapat koordinasi bersama kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada 6 Januari 2023.

Usai menggelar rapat koordinasi tersebut, Gubernur Khofifah menerima kunjungan Badan Silaturahmi Ulama Madura (BASRA) di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Kepada ulama asal empat kabupaten di Pulau Madura tersebut, Khofifah menyampaikan salah satu program prioritas yang telah disepakati dalam rapat koordinasi bersama kepala OPD Pemprov Jatim adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Kami bersama Badan Amil Zakat Nasional Jatim memiliki program strategis bertajuk satu keluarga satu sarjana. Ini merupakan program efektif bagi mahasiswa guna membantu meraih gelar sarjananya. Silakan diakses," ujarnya.

Gubernur Khofifah menerangkan, program ini fokus pada pemberian program beasiswa pendidikan bagi para guru madrasah diniyah di lingkungan pondok pesantren untuk melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan tinggi atau Sarjana.

Selain itu, dari sektor pembangunan infrastruktur, Pemprov Jatim terus melakukan penyempurnaan sarana dan prasarana, khususnya akses keluar-masuk Pulau Madura.

Dicontohkan, salah satunya kehadiran Pelabuhan Jangkar di Situbondo yang keberadaannya secara khusus bisa mempercepat akses dari Jatim sisi timur menuju Madura. Pelabuhan Jangkar sudah menggunakan movible bridge sehingga dirasa aman bagi pengendara dan penumpang kapal penyeberangan.

"Ini cara kami memuliakan masyarakat Madura, melalui pembangunan di wilayah pelabuhan yang kita lengkapi kanopi bagi pejalan kaki dan movible bridge dengan fasilitas baru, lengkap dan modern. Begitu pula dermaga di Dungkek Sumenep dan Gili Iyang Sumenep," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembangunan Infrastruktur

Terkait pembangunan infrastruktur, Khofifah memastikan di Kepulauan Sumenep sudah lebih banyak yang teraliri listrik.

"Pemprov Jatim bersama PLN berusaha memaksimalkan elektrifikasi di kepulauan Sumenep," ujarnya.

Mantan Menteri Sosial itu menandaskan, melalui Dinas Kesehatan, Pemprov Jatim juga telah mengirim tim medis lengkap, yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, PPDS, perawat dan tim teknis, untuk memberi pelayanan bagi masyarakat kepulauan.

"Dukungan dari tokoh masyarakat, khususnya ulama di Madura, sangat penting. Keikutsertaan para ulama akan memberikan kekuatan tersendiri dalam upaya pemuliaan sosial ekonomi masyarakat pasca pandemi dan upaya memajukan Madura," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.