Sukses

Kekeringan Melanda Tuban, Penyaluran Air Bersih Mulai Dilakukan

Selain air bersih, Polres Tuban juga memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada masyarakat desa Ngandong Kecamatan.

Liputan6.com, Surabaya - Krisis air bersih mulai melanda Tuban akibat kemarau. Droping air bersih untuk warga mulai dilakukan. Di antaranya di Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan.

“Masyarakat disana mengalami kekurangan air bersih karena sumber air terbatas,” ungkap Kapolres Tuban AKBP Darman, Rabu (13/10/2021).

“Kali ini kita droping 40 ribu liter air bersih untuk warga Desa Ngandong,” tambahnya.

Menurutnya, dengan droping air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan ini untuk meringankan beban terkait kebutuhan air bersih. Dia berharap tahun depan tak ada lagi krisis air  karena sudah direncanakan pompa air dari PDAM.

“Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan mudah-mudahan bantuan air bersih ini merupakan yang terakhir, semoga tahun depan pompa air dari PDAM bisa difungsikan kembali,” jelasnya.

Selain air bersih, Polres Tuban juga memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada masyarakat desa Ngandong Kecamatan. Serta memberikan imbauan agar warga tetap mematuhi prokes sesuai yakni memakai masker, rajin cuci tangan, tak berkerumun, dan lainnya.

“Jangan lupa tetap mematuhi prokes untuk mencegah penyebaran Covid-19,” jelas mantan Kapolres Sumenep itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

560 KK

Kepala desa Ngandong Suiswanto mengatakan, sedikitnya ada 560 Kartu keluarga (KK) yang mengalami dampak dari kekeringan air bersih yang melanda tahun ini.

“Di sini ada sekitar 560 KK yang terdampak kekeringan, Kami beserta warga desa sangat berterima kasih atas bantuan air bersih dari polres Tuban,” ujar Suiswanto.

Sebenarnya ada aliran air dari PDAM. Namun karena terkendala listrik akhirnya selama kurang lebih 10 bulan terakhir tidak bisa difungsikan.

“Tahun kemarin itu ada Hippam, namun untuk 10 bulan terakhir tidak bisa beroperasi dikarenakan listriknya semakin lama semakin tidak kuat, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari warga harus beli dengan harga 40 ribu per satu meter kubik,” jelasnya.

BPBD Tuban telah memetakan sejumlah wilayah yang menjadi langganan terdampak kekeringan air bersih ketika musim kemarau. Di antaranya, di Kecamatan Parengan ada empat desa meliputi Pacing, Brangkal, Selogabus, dan Kumpulrejo.

Kemudian di Desa Jadi, Kecamatan Semangat. Lalu di Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan. Lalu Desa Jlodro Kecamatan Kenduruan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.