Liputan6.com, Jakarta - Raisa menangis histeris, memanggil-manggil Ambu dengan penuh kepedihan. Ria, dengan penuh harap, mengguncang tubuh Yuni yang terbaring kaku, memohon,...
Bangun, Ambu! Belum waktunya untuk pergi, bangunlah, Ambu... Jangan tinggalkan kami! Suasana semakin tegang ketika Mike, Oma, Jody, dan Tejo memasuki ruang ICU. Pemandangan Yuni yang terbungkus kain putih membuat mereka semua terpaku dalam kepedihan.
Baca Juga
Tangisan terus mengalir, membasahi wajah-wajah yang penuh duka. Tiba-tiba, Ria menatap tajam ke arah Mike, penuh emosi, Ini semua salah Amike! Kenapa Amike harus mengatakan itu kepada Ambu?
Advertisement
Mike terkejut, begitu juga Raisa. Ria terus menangis, Seharusnya Amike tidak bicara, sekarang Ambu sudah tiada. Mike hanya bisa terdiam, merasa sangat bersalah.
Para suster kemudian membawa keluar jenazah Yuni untuk dibersihkan sebelum dibawa pulang dan disemayamkan. Raisa dan Ria tak henti-hentinya menangis.
Di saat yang sama, Rio dan Alfa baru mengetahui bahwa Yuni telah meninggal. Rio terpukul, sementara Alfa dengan tegas menyalahkan Mike.
Prosesi pemakaman Yuni pun berlangsung. Beberapa kerabat dari Bandung datang untuk memberikan penghormatan terakhir. Tubuh Yuni yang telah dimasukkan ke liang lahat, membuat suasana semakin haru.
Mike berusaha mendekati Raisa, namun tatapan tajam Ria membuatnya merasa semakin tidak nyaman dan bersalah.
Alfa mendekati Rio yang masih terdiam, Sekarang Raisa dan adiknya butuh kamu, Yo. Rio tetap diam, namun Alfa terus menekan, Mike yang menyebabkan Ambu Raisa meninggal. Kamu tidak bisa hanya diam, Yo!
Suasana duka semakin terasa berat dengan adanya konflik dan rasa bersalah yang menyelimuti mereka semua.