Sukses

Resensi Film Animal Kingdom: Ayah dan Anak Telusuri Belantara Hati demi Lakukan Penerimaan Diri

Animal Kingdom karya sutradara Thomas Cailley sudah tayang di bioskop Tanah Air. Film ini memasang bintang utama Romain Duris dan Paul Kircher.

Liputan6.com, Jakarta Film Prancis Le Regne Animal dirilis dengan judul internasional Animal Kingdom. Sutradara Thomas Cailley merangkap jadi penulis skenario film ini dibantu Pauline Munier. Animal Kingdom tayang di Indonesia mulai Rabu (13/12/2023).

Memasang bintang utama Romain Duris dan Paul Kircher, film Animal Kingdom yang bergenre petualangan, fiksi plus semburat fantasi sejatinya mengusung beragam topik menyentuh. Dari hubungan ayah dan anak hingga soal penerimaan diri.

Kisah sejumlah manusia yang terinfeksi hingga menjadi setengah binatang dikemas dengan gaya tutur detail, menekankan interaksi antartokoh, tanpa abai terhadap konflik batin karakter utamanya.

Tak heran jika Animal Kingdom panen pujian kritikus. Ia melenggang ke Festival Film Cannes hingga menang kategori Efek Visual Terbaik di Sitges Catalonian International Film Festival. Berikut resensi film Animal Kingdom.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Manusia Terinfeksi

Francois (Romain Duris) syok mengetahui istrinya, Lana (Florence Deretz), terinfeksi hingga menjadi setengah amfibi. Pemerintah “mengamankan” Lana ke luar kota. Ia dimasukkan ke mobil boks. Putranya, Emile (Paul Kircher) butuh waktu untuk menerima kenyataan.

Emile dan Francois ikut pindah kota. Di tempat yang baru, Francois bekerja di restoran. Ia dibantu aparat, Julia (Adèle Exarchopoulos), untuk menyelidiki Lana yang dikabarkan raib. Emile beroleh sekolah baru lalu mengenal Nina (Billie Blain).

Suatu hari, Emile menyadari fisiknya berubah. Tulang punggungnya menyembul. Kukunya meruncing. Bulu-bulu lembut tumbuh di sekitar pundak. Perlahan, ia krisis identitas. Emile lalu bertemu Fix (Tom Mercier) manusia setengah elang yang tinggal di hutan.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 7 halaman

Unggul di Banyak Aspek

Animal Kingdom unggul di banyak aspek. Pertama, tentu saja penokohan yang dibangun lewat perubahan hidup karakter: transformasi fisik yang berdampak pada kemunduran skill sebagai manusia, dan kejiwaannya.

Tak mudah melakukan penerimaan diri saat satu per satu kecerdasan sebagai manusia “diberedel” keadaan. Di sisi lain, tak mudah bagi anggota keluarga yang satu menerima perubahan lahir batin orang terkasih.

Francois, Emile, dan Fix adalah tiga pilar yang dengan detail mempresentasikan kondisi ini. Akting Romain Duris, Paul Kircher, dan Tom Mercier jadi ujung tombak yang membuat penonton peduli, berempati, lalu takut kehilangan mereka.

 

4 dari 7 halaman

Penceritaan Bagai 2 Sisi Mata Uang

Kedua, penceritaan. Ini bagai dua sisi mata uang. Thomas Cailley menggulirkan dengan detail transformasi fisik tokoh utama. Kelewat detail malah. Logis namun pada bagian-bagian tertentu agak kepanjangan. Penonton yang bersumbu pendek bisa jadi tak sabar.

Ketiga, aspek teknis. Ini menolong penceritaan jadi lebih bergaya dan menyelamatkan film ini dari jenuh. Transformasi warga yang terpapar adalah keindahan fantasi. Tapi, terasa dekat dan nyata. Selain efek visual, mereka yang berubah karena infeksi digambarkan secara believable.

Fix contoh sempurna dari kemunduran fisik dan kemampuan. Saat kemampuan bicaranya menurun, keahlian lain menanjak, yakni terbang. Titik temu tanjakan dan turunan ini terjadi ketika Fix kehilangan skill bicara sama sekali namun akhirnya bisa terbang tinggi.

 

5 dari 7 halaman

Performa Romain Duris dan Paul Kircher

Performa Romain Duris dan Paul Kircher merefleksikan rentang emosi yang luas. Dari mereka, kita melihat chemistry ayah dan anak yang solid. Ada amarah, takut kehilangan, takut tak diterima, bohong putih, cinta, dan penerimaan tanpa syarat.

Kasus yang menimpa mereka bisa jadi fiksi. Namun, pertalian emosi keduanya nyata. Apa adanya. Jelas mungkin terjadi di sekitar kita. Aspek fiksi-nyata ini menjadi kekuatan yang mempermainkan sekaligus mengikat emosi penonton.

 

6 dari 7 halaman

Agak Berlarut Tapi Dimaafkan

Kita dibuat terus menebak nasib tokoh utama. Bersamaan dengan itu, Thomas Cailley meningkatkan eskalasi ketegangan seraya terus mengawal pertumbuhan kedua tokoh utama. Tak berlebihan jika Animal Kingdom disebut salah satu film bagus tahun ini.

Beberapa bagian film ini agak berlarut-larut namun termaafkan oleh penokohan dan visual yang memaksimalkan pengadeganan. Dramatisasi di sejumlah adegan tak lantas terkesan lebay.

7 dari 7 halaman

Babak Akhir Mengesankan

Terakhir, namun tak kalah penting, bagaimana Thomas Cailley mengakhiri cerita. Diiringi ilustrasi musik megah dan bersemangat ingin mengantarkan sesuatu, adegan akhir film ini benar-benar menghangatkan hati. Bikin mata berkaca.

Animal Kingdom masih tayang di bioskop. Segeralah menonton dan jadi bagian dari belantara hati para tokohnya sebelum Aquaman: The Lost Kingdom dan megadrama Layangan Putus datang. Selamat menonton.

 

 

 

 

Pemain: Romain Duris, Paul Kircher, Florence Deretz, Adèle Exarchopoulos, Tom Mercier, Billie Blain, Xavier Aubert

Produser: Pierre Guyard

Sutradara: Thomas Cailley

Penulis: Thomas Cailley, Pauline Munier

Produksi: Nord-Ouest Films, StudioCanal, France 2 Cinéma

Durasi: 2 jam, 8 menit

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.