Sukses

Kata Healing Lagi Trending, Influencer Sekaligus Psikolog Saskhya Aulia Ingatkan Ini

Healing lagi trending. Salah satunya karena viral masyarakat niat healing ke Puncak malah kena macet 17 jam. Berikut ulasan influencer dan penulis Saskhya Aulia.

Liputan6.com, Jakarta Kata healing lagi trending. Healing merujuk pada jeda sejenak dari rutinitas yang melelahkan untuk memanjakan diri sendiri. Salah satu kehebohan terkait healing, yakni viral kemacetan selama 17 jam di jalanan menuju Puncak saat libur akhir pekan tempo hari.

Niatnya mau healing, warga yang kena macet belasan jam malah joget-joget di pinggir jalan. Influencer sekaligus penulis buku Saskhya Aulia Prima merespons fenomena healing. Menurutnya, kata healing bermakna luas.

“Kata healing belakangan jadi kontroversi, ya. Healing itu sebenarnya bagian yang sangat besar. Salah satu prosesnya, untuk bisa mengatur emosi kita. Ngemil sesuatu yang menurut kita enak itu salah satu cara,” kata Saskhya yang juga psikolog ternama.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Perkara Healing

Berbincang dengan Showbiz Liputan6.com, Selasa (8/3/2022), pesohor dengan 35 ribuan pengikut di Instagram ini menerangkan healing termasuk cara menjaga kesehatan mental atau emosi biar lebih netral melalui banyak proses.

“Sebenarnya healing itu benar-benar banyak prosesnya. (Ngemil atau makan enak) ini salah satu dari hal yang bisa dilakukan untuk mengawal proses healing. Memang harus enak, aku sih enggak mau kalau ngemil enggak enak. Itu bisa jadi salah satu part-nya,” urai Saskhya.

3 dari 5 halaman

Mood Lebih

Ngemil kudapan favorit bisa jadi bagian dari healing. Namun, ada sejumlah tahap lanjutan yang mesti ditempuh agar healing mencapai level paripurna. Lain halnya dengan self reward, yang lebih simpel.

“Kalau dibilang membantu sebagai self reward, ya. Karena kegiatan mengunyah dalam snacking itu membuat perasaan atau mood lebih keluar,” ulas Saskhya Aulia yang kerap menyuarakan kesehatan psikis di akun Instagram terverifikasinya.

 

4 dari 5 halaman

Berharga dan Penerimaan

Fenomena healing atau self reward menarik karena kini banyak pembahasan kesehatan mental yang kadang salah kaprah. Self reward boleh dan perlu dilatih. Dengan self reward, kita memberi ruang untuk dapat feedback yang baik untuk diri sendiri.

Self reward memotivasi kita meraih sesuatu yang lebih baik. Ini berkaitan dengan rasa berharga, penerimaan, dan percaya diri. Reward itu penghargaan jika kita sudah menyelesaikan suatu kewajiban. Yang jadi salah kaprah, keseringan memberi reward atau kebablasan,” urainya. 

5 dari 5 halaman

Self Reward dan Ngemil

Saskhya Aulia menyampaikan ini dalam Virtual Conference Mondeléz the State of Snacking 3.0 pekan ini. Narasumber lain, yakni Head of Corporate and Government Affairs Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari, mengajak masyarakat menerapkan #JamNgemil.

Gerakan #JamNgemil merupakan lanjutan inisiatif #NgemilBijak yang diluncurkan Mondelez Indonesia tahun lalu, agar masyarakat meraih manfaat baik camilan bagi tubuh maupun pikiran.

“Momen #JamNgemil sebaiknya diterapkan secara bijak, yakni fokus pada momen tersebut. Dengan demikian, Anda menyadari kebutuhan tubuh dan beroleh manfaat baik camilan untuk membahagiakan diri,” Khrisma menerangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.