Sukses

Perbedaan Perilaku Doddy Sudrajat dan Ayah Rozak di Mata Pakar Perilaku

Doddy Sudrajat dan Ayah Rozak memiliki perilaku yang hampir sama.

Liputan6.com, Jakarta Ayah mendiang Vanessa Angel, Doddy Sudrajat menghebohkan Indonesia dengan perilakunya setelah anak dan menantunya meninggal dunia karena kecelakaan. Selain Doddy Sudrajat, Ayah Rozak juga sempat menggemparkan Indonesia dengan aksinya yang mendatangi rumah orang tua hatter garis keras sang anak, Ayu Ting Ting.

Mengapa mereka bisa melakukan hal itu? Apa yang membuat mereka memiliki perilaku tak biasa tersebut?

Menurut Pakar perilaku selebritis, Lutfi JW, perilaku manusia dipengaruhi oleh tiga aspek mendasar yaitu watak atau kepribadian, cara kerja otak atau otak yang dominan yang bekerja, dan belief sistem (sistem nilai yang diyakini).

"Persamaan antara ayah Rozak dan Doddy Sudrajat adalah dalam menghadapi kasus anaknya. Ayah Rozak berani ambil resiko dan pasang badan untuk melindungi anak dan cucunya dari gempuran orang luar. Sedangkan Doddy Sudrajat juga berani pasang badan. Walau untuk melindungi dan membenarkan perilakunya yang terkesan ingin mendapatkan bagian dari peninggalan harta almarhumah Vanessa Angel," ujar Lutfi JW dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dipengaruhi

Lebih jauh Lutfi JW menyatakan bahwa perilaku tak biasa kedua bapak ini dipengaruhi oleh watak atau kepribadian koleris yang kuat.

"Di mana watak koleris memiliki sifat pemberani, lantang dalam menyuarakan pikiran dan isi hatinya, punya tekad kuat untuk mencapai apa yang diinginkan serta ingin mengendalikan keadaan," ujarnya.

Sedangkan perbedaannya adalah ayah Rozak mengambil resiko besar dengan pasang badan demi anak cucunya atau demi orang lain bukan demi diri sendiri. Doddy Sudrajat fokus pada keinginannya dan kepuasan dirinya.

 

 

3 dari 4 halaman

Perbedaan

Kemudian Lutfi JW juga menandaskan bahwa, perbedaan ini dipengaruhi oleh belief sistem mereka atau nilai-nilai dan prinsip yang diyakini.

"Sepanjang pengetahuan dan pengamatan saya, ayah Rozak memiliki belief system begin: bahwa sang ayah harus melindungi anak dan cucunya apapun yang terjadi. Sedangkan Doddy Sudrajat memiliki belief sistem berbeda yaitu, Anak dan harta anaknya harus dikendalikan dan dimiliki oleh sang ayah sebagai kepala keluarga," ujar Lutfi JW.

Selain dituding ingin menguasai harta mendiang Vanessa Angel, Lutfi juga mengomentari keinginan Doddy yang ingin memindahkan makam Vanessa Angel.

"Keinginan Doddy Sudrajat untuk membongkar makam Vanessa, mendirikan museum Vanessa, mendapatkan sebagian warisan Vanessa untuk mayang, merebut hak asuh Gala Sky dari keluarga alm.bibi Ardiansyah. Perilaku Doddy ini dipengaruhi oleh otak reptil dan otak mamalia yang sedang dominan tapi dalam versi negatif. Kedua otak ini cenderung bersikap menerkam dan egoisme serta kepuasan pribadi dalam versi buruknya. Sedangkan jika digunakan dalam versi positif maka akan muncul rasa simpati dan menghindari konflik yang berkepanjangan," ujar Lutfi JW.

 

4 dari 4 halaman

Kecendrungan

Sedangkan menurut Lutfi JW, ayah Rojak cenderung menggunakan otak mamalia dari otak neokorteks nya secara lebih positif walau tidak ideal. Inilah yang membuat dia berani pasang badan untuk keamanan dengan kenyamanan anak dan cucunya.

"Otak mamalia dan neokorteks jika digunakan dalam porsi positif, akan cenderung memiliki sifat simpati, empati serta kebermanfaatan untuk orang lain. Efeknya lahirlah akhlakul karimah," Lanjut Lutfi JW.

Akhirnya, pakar perilaku ini memberikan saran tegas kepada Rozak dan Doddy.

"Maka saran saya untuk kedua bapak ini, gunakanlah secara lebih dominan otak neokorteks (otak terbaik manusia) karena dalam otak ini terkandung prinsip, dan sikap kolaborasi, sinergi intuisi serta budi pekerti luhur," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.