Sukses

Scarlett Johansson Dibela Agensi soal Film Black Widow, Disney Disebut Tak Tahu Malu

Agensi Scarlett Johansson juga menilai Disney telah menyerang karakter sang aktris.

Liputan6.com, Los Angeles - Perang terbuka antara Scarlett Johansson dengan Disney terus memanas. Creative Artists Agency (CAA), yang menaungi aktris Black Widow ini, ikut mengeluarkan pernyataan.

Dilansir dari E! News, Sabtu (31/7/2021), agensi sang aktris menjawab pernyataan Disney yang menghubungkan tuntutan Scarlett Johansson dengan pandemi Covid-19.

Sekadar mengingatkan, Disney menyebut tuntutan bintang Marvel ini sangat menyedihkan karena mengabaikan efek panjang yang mendunia dari pandemi.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Disebut Tak Tahu Malu

"Mereka dengan tidak tahu malu dan keliru telah menuduh Nona Johansson tidak sensitif dengan pandemi Covid-19 yang terjadi secara global, berupaya membuatnya menjadi sosok yang mereka dan aku tahu tidak seperti demikian," kata Co-Chairman CAA Bryan Lourd dalam pernyataannya.

CAA juga mengingatkan bahwa selama ini Scarlett telah berpartner dengan Disney di sembilan film yang menghasilkan miliaran dolar untuk perusahaan raksasa ini.

3 dari 5 halaman

Bayaran 20 Juta Dolar AS

CAA juga merespons pernyataan lain Disney yang mengklaim telah memenuhi kontrak kerja dengan Scarlett Johansson, dan telah membayar sang aktris sebesar US$ 20 juta hingga kini.

Langkah Disney menyebut-nyebut bayaran Scarlett Johansson, juga dikritisi CAA.

"Perusahaan ini menyertakan bayarannya di pernyataan untuk pers, dalam usaha untuk mempersenjatai kesuksesannya sebagai seorang artis dan pebisnis, seakan ini adalah sesuatu yang memalukan," kata Lourd lagi.

 

4 dari 5 halaman

Bangga dengan Marvel

Ia menambahkan, "Scarlett sangat bangga dengan pekerjaannya dan juga para aktor, penulis, sutradara, produser, dan tim kreatif Marvel, tempatnya menjadi bagian selama lebih dari satu dekade." Lourd kembali mengingatkan bahwa masalah Scarlett ada di Disney.

 

5 dari 5 halaman

Pelanggaran Kontrak

Lourd menjelaskan, tuntutan ini diajukan karena Disney dianggap dengan sengaja melanggar kontrak Scarlett Johannson. Caranya dengan memindahkan pendapatan dari streaming dan keuntungan ke pihak Disney+, tanpa memperhitungkan Scarlett.

Terakhir, ia menyayangkan pernyataan Disney yang dianggap sebagai serangan langsung kepada karakter sang aktris. Disney belum berkomentar atas pernyataan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.