Sukses

Sineas Raya and The Last Dragon Riset Sampai Indonesia dan Belajar Gamelan

Film Disney terbaru Raya and The Last Dragon terinspirasi dari mitologi dan budaya Asia Tenggara.

Liputan6.com, Los Angeles - Trailer film animasi terbaru Disney, Raya and The Last Dragon, akhirnya dirilis juga pada Kamis (21/10/2020) kemarin. Video berdurasi dua menit tersebut kental dengan adegan laga, yang diiringi musik rancak dengan instrumen khas Asia. 

Ini bukan hal yang mengherankan, karena Raya and The Last Dragon memang terinspirasi dari mitologi dan budaya Asia Tenggara. Kisahnya berada di sebuah dunia fiksi yang disebut Kumandra. 

"Dahulu kala, di dunia fantasi bernama Kumandra, manusia dan naga hidup berdampingan secara harmonis. Namun saat kekuatan jahat mengancam, naga mengorbankan diri untuk menyelamatkan umat manusia," begitu penggalan sinopsis Raya and The Last Dragon yang diunggah di kanal YouTube resmi Walt Disney Animation Studios, bersama dengan trailer film animasi ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Perjuangan Raya

Lima abad kemudian, orang-orang terpecah belah. Seorang ksatria bernama Raya, berjuang menyelamatkan Kumandra. 

"Untuk mengembalikan kedamaian, aku harus menemukan naga terakhir. Namaku, adalah Raya," begitu monolog sang protagonis dalam film ini, yang suaranya diisi oleh Kelly Marie Tran.

 

3 dari 5 halaman

Riset dan Gamelan

Dilansir dari The Hollywood Reporter, produser Osnat Schurer sempat berbicara tentang film ini dalam diskusi daring pada Selasa (20/10/2020) lalu.

Sosok yang sebelumnya ikut menangani Moana ini menyebut pihaknya menggelar riset di negara ASEAN demi memperkaya konten film ini. Negara yang dikunjungi mulai dari Kamboja, Filipina, Laos, Thailand, Vietnam, Singapura, dan tak ketingggalan Indonesia.

Schurer juga menyebut mereka juga sempat mencoba alat musik gamelan dan bela diri demi proses kreatif Raya and The Last Dragon. 

4 dari 5 halaman

Work from Home

Hal lain yang menarik dari Raya and The Last Dragon, film ini dikerjakan dari rumah masing-masing kru yang berjumlah lebih dari 300 orang, karena pandemi Corona Covid-19. 

Bahkan rekaman suara pun dilakukan jarak jauh.

5 dari 5 halaman

Nama Kondang

Raya and The Last Dragon ditangani oleh sejumlah nama di balik film kondang. Produser Osnat Schurer sebelumnya mendapat Oscar untuk Moana, sutradara Don Hall juga meraih piala serupa untuk Big Hero 6. 

Penulis naskahnya adalah Adele Lim, yang sebelumnya menangani skenario Crazy Rich Asians. Bintang Crazy Rich Asians Awkwafina juga terlibat sebagai pengisi suara Sisu sang naga terakhir. 

Raya and The Last Dragon ditargetkan bisa tayang di bioskop pada 12 Maret 2021 mendatang. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.