Sukses

Tommy Kurniawan Minta Pemerintah Perhatikan Kondisi Pesantren saat New Normal

Tommy Kurniawan meminta agar konsep new normal juga memperhatikan lembaga pendidikan agama.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan bersiap menerapkan kondisi new normal untuk sebagian masyarakat Indonesia di tengah Pandemi Corona Covid-19 ini. Melihat situasi yang ada, artis yang juga anggota DPR RI, Tommy Kurniawan meminta agar konsep new normal juga memperhatikan lembaga pendidikan agama seperti pesantren.  

Tommy Kurniawan mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah agar memberikan perhatian dan kebijakan serta alokasi anggaran kepada pesantren di masa new normal Covid-19 ini. Ia menilai, hal tersebut sangat penting untuk kelangsungan belajar mengajar jutaan santri dan juga  pengajar pesantren di Indonesia. 

“Bayangkan, ada 28 ribu pesantren yang di dalamnya terdapat 18 juta santri di seluruh Indonesia. Dan ada 1,5 juta pengajar dan jutaan masyarakat yang menggantungkan kehidupan ekonominya dari lembaga pendidikan ini. Sebagian besar sarana dan prasarana di pesantren belum memenuhi standar protokoler kesehatan di pandemic CVOD-19. Ini perlu diperhatikan,” ujar Tommy Kurniawan saat jumpa pers melalui secara virtual, Kamis (28/5/2020). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alokasi

“Pemerintah perlu memberikan alokasi anggaran di setiap pesantren untuk memenuhi standarisasi protokol kesehatan. Alat kesehatan, tenaga medis dan lain sebagainya untuk menjaga kesehatan para santri dan juga pengajar serta pekerja di dalamnya,” sambung Tommy. 

 

3 dari 4 halaman

Solusi

Suami dari Lisya Nurrahmi ini meminta, situasi dan kondisi ini harus dicarikan solusi oleh pemerintah pusat dan daerah. Harus ada intervensi dan bantuan nyata dari pemerintah kepada pesantren terutama kebutuhan alat rapid test dan pemeriksaan swab massal untuk seluruh kyai dan santri. 

 

4 dari 4 halaman

Standarisasi

Termasuk juga penyediaan hand sanitizer dan cairan disinfektan untuk sterilisasi setiap pesantren. Hal lainnya kebutuhan pangan dan ekonomi pesantren yang perlu untuk dipenuhi minimal 14 hari ke depan sesuai aturan isolasi mandiri. Dan juga memenuhi standar proses belajar mengajar selama proses new normal dari Kemendikbud.  

“Protap buku kecil di saku saya rasa penting diadakan, agar setiap santri dan pengajar di pesantren bisa terus membawa. Alokasi anggaran APBN dan APBD penting untuk disalurkan ke pesantren selama new normal ini. Saya yakin pemerintah pusat dan daerah akan memperhatikan hal ini,” harap pria yang akrab disapa Tomkur ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini