Sukses

Melalui Talkshow, Konsep Film Sara & Fei: Stadhuis Schandaal Semakin Jelas

Sara & Fei: Stadhuis Schandaal merupakan karya terbaru Adisurya setelah 14 tahun tidak membuat film.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Poduksi Xela Pictures menggelar talk show bertajuk "Historia Cinta Stadhuis Schandaal" yang mengupas kisah skandal asmara pada zaman Belanda. Kejadian tersebut difilmkan oleh sutradara Adisurya Abdi dalam film Sara & Fei: Stadhuis Schandaal.

Acara talkshow Stadhuis Schandaal tersebut dipandu oleh Maman Suherman sebagai moderator yang berlangsung di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail Jakarta, pada Jumat, 13 Juli 2018. Acaranya menghadirkan narasumber Remy Silado, sutradara Adisurya Abdi, produser Omar Jusma, music director Areng Widodo, dan seorang Youtuber bernama Indy.

Sara & Fei: Stadhuis Schandaal merupakan karya terbaru Adisurya setelah 14 tahun tidak membuat film.

"Saya pernah rasakan bagaimana bikin film di era seluloid dan sekarang ingin belajar lagi di era digital," jelas Adisurya Abdy.

Adisurya menambahkan bahwa sudah tidak ada teman sineas seangkatannya yang hari ini membuat film. Karena dirinya kuat di pembuatan film drama, maka ia berkarya melalui film Stadhuis Schandaal.

"Saya belum berani membuat film di luar genre drama, komedi masih okelah," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kisah Cinta Zaman Belanda

Sara & Fei: Stadhuis Schandaal akan tayang di bioskop 26 Juli 2018. Dilatarbelakangi kisah cinta zaman Belanda yang terbawa hingga hari ini. Untuk itu dihadirkan dua setting: masa lalu dan masa kini, di Stadhuis, atau yang kini dikenal dengan Museum Fatahilah.

Produser Xela Pictures, Omar Jusma mengatakan dengan digelarnya acara talk show sebelum tayang di bioskop agar masyarakat khususnya generasi milenial tahu tentang cerita film yang bersetting sejarah ini.

"Saya mengharapkan generasi tahu akan cerita film ini, tentang cinta dan sejarah. Intinya film ini adalah hiburan yang bersetting sejarah. Tetap menampilkan cerita cinta anak muda, dengan segala romantikanya. Sehingga perlu ditonton oleh generasi milenial," ujar pria yang disapa Oca ini.

Dalam acara talkshow itu turut hadir para aktor dan aktris Sara & Fei: Stadhuis Schandaal adalah Tio Duarte, Amanda Rigby, Tara Adia, George Taka, Aty Cancer, Iwan Burnani, Septian Dwi Cahyo, Riki Cuaca dan lain-lain.

3 dari 3 halaman

Lagu

Areng Widodo sebagai peramu musik adegan masa lalu, menyajikan kembali lagu ciptaannya berjudul "Syair Kehidupan" yang dipopulerkan oleh Achmad Albar yang diaransemen ulang dan dinyanyikan oleh Hilda Ridwan Mas.

“Esensinya saya buat music adegan masa lalu dan kini, yang berbeda warna. Saya termasuk musisi yang menolak warna music konvensional. Misalnya music klasik, saya bikin logikanya di masa itu yang sulit didengarkan,”kata Areng yang pernah meraih Piala Citra.”Saya suka kerjama denga Xela Pictures karena saya tidak didikte sehingga saya menghasilkan karya yang maksimal,” imbuhnya.

Film Sara & Fei: Stadhuis Schandaal ingin menyingkap tabir gelap skandal asmara di lingkungan gedung yang kini dikenal sebagai Museum Fatahilah yang dibangun oleh Jaan Pieter Zoon Coen.

"Apakah skandal asmara ini fiksi atau nyata yang pasti karakter tokohnya penah ada saat itu," kata Remy Silado.

Mengenai gedung Fathilah yang terletak di Kota Tua itu, Remy mengatakan ini adalah sebuah "stadhuis" di mana Pangeran Diponegoro sempat di tahan, begitu pula Untung Surapati yang ditahan di sana pada 1600-an, sehingga terjadilah perang.

Berbagai problema yang muncul saat itu, termasuk cerita Sarah Fei tokoh yang ada di film ini muncul di masa lalu. Dahulu, tersiar kasus orang yang berzina kemudian diarak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.