Sukses

Artis Ramai-Ramai Kenakan Mawar Putih di Grammy Awards 2018

Sejumlah musisi telah mengungkapkan komitmennya untuk mengenakan mawar putih di acara malam puncak Grammy Awards 2018.

Liputan6.com, Los Angeles - Setelah para selebritas kompak mengenakan pakaian berwarna hitam di perhelatan Golden Globes, kini hal serupa tampaknya akan berulang di Grammy Awards 2018.

Namun kali ini bukan pakaian hitam yang akan mereka kenakan beramai-ramai, tapi sekuntum mawar putih yang disematkan di busana mereka.

Dilansir dari Billboard, Kamis (25/1/2018), sejumlah musisi telah mengungkapkan komitmennya untuk mengenakan mawar putih ini saat menghadiri malam puncak Grammy Awards ke-60, pada Minggu (28/1/2018) malam mendatang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sebuah Bentuk Dukungan

Mereka mengenakan mawar putih ini sebagai tanda solidaritas atas gerakan melawan pelecehan seksual Time's Up. Ide melakukan gerakan ini dicanangkan oleh bos perusahaan hiburan Roc Nation, Meg Harkins dan Karen Rait.

Ide ini muncul setelah keduanya sadar bahwa belum ada rencana apa pun dalam Grammy Awards untuk menunjukkan dukungan atas isu pelecehan seksual yang kini tengah hangat.

 

3 dari 5 halaman

Mengapa Mawar Putih?

Mengapa mereka memilih bunga mawar putih? Ternyata warna ini dipilih karena dinilai sesuai dengan 'tradisi' yang telah lama berlangsung. Salah satunya, adalah para aktivis hak wanita di akhir abad 19 yang mengenakan baju berwarna putih saat menggelar protes.

 

4 dari 5 halaman

Barisan Artis Pendukung

Sementara itu, sejumlah seleb telah memastikan diri akan ikut terlibat dalam kampanye ini. Beberapa di antaranya adalah Halsey, Rapsody, Kelly Clarkson, Cyndi Lauper, Dua Lipa, dan Rita Ora.

 

5 dari 5 halaman

Dukungan Para Musisi

Karen Rait selaku penggagas gerakan ini menyebut bahwa perlawanan terhadap pelecehan seksual di lingkungan kerja adalah sebuah isu yang pantas didengungkan. Terutama, untuk memberi dukungan moral pada korban pelecehan, bahwa mereka tak sendirian.

"Musisi adalah orang yang memiliki pengaruh besar. Jadi sangat masuk akal bila malam terbesar di industri musik memperlihatkan dukungan atas persamaan dan keamanan di tempat kerja," tuturnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.