Sukses

Gatot Brajamusti Juga Tawarkan Perempuan ke Pejabat?

Gatot Brajamusti pun disebut akan "menawarkan" perempuan-perempuan yang tak ia sukai pada kerabatnya.

Liputan6.com, Jakarta Setelah pelaporan perempuan berinisial CT atas dugaan tindak pemerkosaan dan pencabulan Gatot Brajamusti terhadap dirinya, muncul satu lagi korban yang melapor tentang tindakan yang sama ke Polda Metro Jaya. Bahkan, pengacara korban, Rhony Sapulette, menyebut bahwa masih terdapat enam korban yang belum melapor.

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Gatot Brajamusti kerap "bermain" dengan banyak perempuan yang menjadi penghuni padepokannya di Sukabumi. Aa Gatot pun disebut mempunyai beberapa perempuan favorit yang ia pilih dari beberapa perempuan yang bergabung di padepokan tersebut.

Gatot saat tiba Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/9). Polda Metro Jaya di kediaman Gatot Brajamusti di Pondok Pinang, Jakarta, kepolisian menemukan senjata api dan ratusan butir peluru. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Memang benar ada beberapa korban yang jadi favorit Gatot. Favorit atau anak kesayangannya itu tidak diperkenalkan pada orang lain," ujar Rhony Sapulette sesaat setelah melayangkan laporan tindak pemerkosaan dan pencabulan Gatot Brajamusti terhadap Password 2 di Polda Metro Jaya, Rabu (14/9/2016).

Sebaliknya, jika Gatot Brajamusti sudah merasa bosan dengan perempuan tersebut, perlakuannya akan berbalik arah. "Ada tahapan rasa suka Gatot. Kalau dia sudah mulai bosan atau tak suka, bahasanya mungkin dicuekin saja. Kalau favorit dan anak kesayangan ya malah dibetahin di sana," Rhony Sapulette menjelaskan.

Gatot Brajamusti (Istimewa)

Tak hanya itu, Gatot Brajamusti pun disebut biasa "menawarkan" perempuan-perempuan yang tak ia sukai pada kenalannya. "Tamunya itu bisa pejabat. Korban kami yang kedua ini pernah ditawarin juga," ungkap Rhony Sapulette.

Mantan guru spiritual Elma Theana ini diketahui tengah menjalani proses penyidikan terkait kasus kepemilikan senjata api ilegal. Sebelumnya, Gatot Brajamusti diciduk pihak Polres Mataram di sebuah hotel di Mataram, Nusa Tenggara Barat terkait kepemilikan narkoba. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.