Sukses

Ingin Investasi Tetap Aman? Pilih Reksa Dana Syariah

Selama satu dekade terakhir, kapitalisasi pasar dari produk investasi syariah tumbuh 13,6%.

Kondisi global yang saat ini sedang mengalami perlambatan pertumbuhan membuat kinerja sejumlah kondisi saham di beberapa negara mengalami penurunan, termasuk saham yang paling berpengaruh yaitu sektor perbankan.

Sebagai alternatif investasi, bagi anda para pelaku investasi nampaknya perlu melirik sektor perbankan syariah.

Menurut Head of Asset Management Group Islamic Bank Division CIMB Investment Bank Berhad, Shahril Simon selama satu dekade terakhir (2000-2010) kapitalisasi pasar dari produk investasi syariah tumbuh 13,6%.

"Bahkan yang lebih menarik selama krisis keuangan global dana kelolaan reksa dana syariah mampu tumbuh sebesar 5% pada 2008-2009 sementara yang lain mengalami perjuangan," kata Syahril di Jakarta, Senin (9/9/2013)

Berdasarkan pengalaman 2008-2009, Syahril lebih menyarankan investasi di reksadana syariah ke depan akan mampu lebih survive terlepas dari kondisi fundamental.

Bahkan Syahril memperkirakan dalam satu dekade ke depan kapitalisasi pasar dari produk investasi syariah masih akan tumbuh sebesar 10,6%. "Namun total dana kelolaan dari reksa dana syariah berpotensi membukukan pertumbuhan 20,7% untuk periode yang sama karena memang bobotnya masih kecil,"tegasnya.

Sementara itu Cholis Baidowi, Fund Manager PT CIMB Principal Asset Management menambahkan reksa dana syariah dapat unggul karena tidak memiliki saham perbankan.

Sebagai contoh Cholis menjelaskan mengenai kebijakan BI dalam memperketat kebijakan fiskal seperti pembatasan LDR menjadi 92% dan naiknya giro wajib minimum ke 4% akan memperlambat pertumbuhan pinjaman perbankan yang berujung pada perlambatan pendapatan.

"Jika kita lihat lebih jauh lai sektor perbankan memiliki bobot yang besar di IHSG sekitar 25%, hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat pada IHSG dibanding dengan Jakarta Islamic Indext (JII),"ujar dia.

Selain itu, saham dengan tingkat hutang yang tinggi diatas 45% tidak akan masuk ke dalam daftar saham syariah, dimana saham-saham tersebut mendapat tekanan dari tingkat suku bungan yang terus naik atas tingginya inflasi.

"Kami juga memiliki reksa dana saham CIMB Principal Islamic Equity Growth Syariah dimana sejak awal tahun hanya terkoreksi 1,27% dibandingkan dengan IHSG yang terkoreksi 2,82% dan indeks reksa dana saham lainnya turun 4,11% per 31 Agustus 2013," ungkap Cholis. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.