Sukses

Sentimen Negatif China Tumbangkan IHSG 49 Poin

IHSG melemah 49,05 (1,03%) ke level 4.718,1. Tergelincirnya indeks membuat saham bluechips ikut melemah 1,2%.

Sentimen negatif dari prediksi sektor manufaktur China yang terkontraksi memberikan awan negatif bagi bursa saham regional termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Aksi asing yang kembali melepas saham juga mendorong indeks masuk zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (24/7/2013), IHSG melemah 49,05 (1,03%) ke level 4.718,1. Tergelincirnya indeks membuat saham bluechips ikut melemah 1,2%.

Tergelicirnya indeks ke zona merah dipicu oleh koreksi harga saham dari 193 emiten sementara hanya 73 saham yang bisa bergerak menguat. Sebanyak 80 emiten memilih bergerak stagnan.

Transaksi perdagangan saham kali ini mencapai 132.077 kali dengan saham berpindahtangan mencapai 3,32 miliar. Nilai transaksi saham mencapai Rp 4,44 triliun.

Sebagai informasi, HSBC Holding Plc dan Markit Economics belum lama ini merilis hasil indeks manufaktur China mencapai sebesar 47,7%. Jika angka tersebut sesuai dengan laporan yang dirulis pemerintah, maka sektor manufaktur China merupakan yang terendah dalam 11 bulan terakhir.

Selain dari China, sentimen negatif bursa saham nasional juga berasal dari aksi jual investor asing. Meski jelang penutupan perdagangan saham, nett buy tipis sempat dialami pemodal asing.

Seluruh sektor saham bergerak di zona merah. Pelemahan tertinggi dialami emiten sektor konstruksi yang turun 1,72%, diikuti industri aneka 1,49%, barang konsumsi 1,4%, infrastruktur 1,25%.

Emiten-emiten lapis dua kali ini mendominasi daftar pencetak kenaikan harga tertinggi (top gainer) dari sisi harga. Top gainer tertinggi adalah LPGI Rp 425, SMGR Rp 250, TBIG Rp 200, AKRA Rp 175, dan SUPR Rp 150.

Sementara saham-saham bluechips yang sebelumnya mencetak untung, terpaksa melemah seiring aksi ambil untung dari para pelaku pasar. Top losser transaksi perdagangan kali ini adalah DLTA Rp 20.000, GGRM Rp 1.050, GDYR Rp 1.000, ITMG Rp 800, dan UNTR Rp 600. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini