Sukses

BEI Gembok Perdagangan Saham Chandra Asri, Emiten Milik Prajogo Pangestu

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) pada Jumat, 22 Desember 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Penghentian sementara perdagangan dilakukan usai saham TPIA terpantau mencatatkan peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham TPIA, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham TPIA pada perdagangan tanggal 22 Desember 2023,” mengutip pengumuman Bursa, Jumat (22/12/2023).

Penghentian sementara perdagangan atau suspensi saham TPIA dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham TPIA.

Melansir data RTI, saham Chandra Asri Petrochemical konsisten bergerak pada zona, dalam beberapa waktu terakhir. Pada perdagangan Kamis, 21 Desember 2023, saham TPIA naik 3,52 persen ke posisi 5.875. Dalam sepekan, harga saham TPIA telah naik 19,17 persen. Dalam satu tahun terakhir, harga saham TPIA naik 150 persen.

Sebelumnya, Bursa melakukan aksi serupa pada saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mulai sesi I perdagangan Selasa, 19 Desember 2023. BEI menggembok saham CUAN karena adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Dengan demikian, sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI pun melakukan suspensi terhadap saham CUAN. Mengutip RTI, saham CUAN berada di level Rp 13.425 per saham pada perdagangan Senin, 18 Desember 2023. Selama sepekan terakhir, saham CUAN melesat 22,60 persen. Sedangkan selama enam bulan terakhir, saham CUAN sudah melambung 1.416,95 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengumumkan kinerja keuangan periode enam bulan yang berakhir pada akhir Juni 2023. Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan maupun laba bersih.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (1/8/2023), pendapatan TPIA turun 19,54 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi USD 1,07 miliar pada semester I 2023. Sedangkan pada semester I 2022, pendapatan TPIA berada di level USD 1,33 miliar.

Adapun pendapatan TPIA hingga semester I 2023 berasal dari segmen bisnis polyolefin yakni sebesar USD 728,94 juta. Bisnis olefin juga memiliki kontribusi besar bagi pendapatan TPIA senilai USD 419,33 juta.

Sementara itu, beban pokok pendapatan TPIA menurun 23,30 persen yoy dari USD 1,33 miliar pada semester I 2022 menjadi USD 1,02 miliar pada semester I 2023.

Beban penjualan TPIA juga ikut turun 14,72 persen yoy menjadi USD 31,74 juta pada semester I 2023, dibandingkan semester I 2022 sebesar USD 37,22 juta.

Di samping itu, TPIA mengalami kerugian kurs mata uang asing sebesar USD 6,31 juta pada semester I 2023, berbanding terbalik dengan semester I 2022 yang mana TPIA meraih laba kurs mata uang asing USD 844.000.

Hingga semester I 2023, TPIA masih mencatatkan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 586.000 atau menurun 99,09 persen yoy dibandingkan rugi bersih pada semester I 2022 sebesar USD 64,62 juta.

Kemudian, Chandra Asri memiliki jumlah aset senilai USD 5,01 miliar pada akhir semester I 2023. Angka tersebut tumbuh 16,78 persen dibandingkan akhir 2022 lalu sebesar USD 4,92 miliar. 

Liabilitas naik menjadi USD 2,16 miliar pada kuartal II 2023 dari tahun sebelumnya USD 2,12 miliar. Sementara ekuitas hingga Juni 2023 naik menjadi USD 2,84 miliar dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar USD 2,80 miliar.

 

3 dari 4 halaman

Investasi Chandra Asri

Pada Juni 2023, Chandra Asri melalui anak usahanya, yakni Krakatau Daya Listrik, telah menyetujui untuk berinvestasi hingga USD 200 juta.  Melalui KDL, Chandra Asri meningkatkan kepemilikannya dalam Krakatau Posco Energy (KPE), dari 10 persen menjadi 45 persen. 

Hal ini dilakukan agar bisa berinvestasi bersama dengan Krakatau Posco untuk membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt (MW) setelah final investment decision diambil. 

"Langkah ini mengukuhkan komitmen perseroan untuk memperdalam kemitraan strategis dan memperkuat posisinya sebagai investor kunci dalam sektor energi," ungkap Suryandi.

Dia menambahkan, Chandra Asri terus melakukan perkembangan dalam perjalanan Environmental, Social, dan Governance (ESG).

"Perseroan telah tergabung ke dalam Indeks IDX ESG Leaders seperti yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berada dalam 1 persen teratas dalam kelompok industri secara global, sesuai peringkat dari Sustainalytics, lembaga peringkat ESG internasional," tukas Suryandi.

 

4 dari 4 halaman

Bergerak Liar, Saham CUAN Milik Prajogo Pangestu Digembok BEI

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) terhadap saham emiten milik Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mulai sesi I perdagangan Selasa, 19 Desember 2023. 

BEI menggembok saham CUAN dikarenakan adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Dengan demikian, sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI pun melakukan suspensi terhadap saham CUAN. 

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor," tulis pengumuman BEI, ditulis Selasa (19/12/2023). 

BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan pada 19 Desember 2023 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut

Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Mengutip RTI, saham CUAN berada di level Rp 13.425 per saham pada penutupan perdagangan Senin, 18 Desember 2023. Selama sepekan terakhir, saham CUAN melesat 22,60 persen. Sedangkan selama enam bulan terakhir, saham CUAN sudah melambung 1416,95 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.