Sukses

Melihat Kinerja Saham Emiten Milik Orang Terkaya Indonesia Prajogo Pangestu

Jika melihat daftar indeks Bloomberg Billionaires pada 11 November 2023, kekayaan Prajogo Pangestu bertambah USD 412 juta menjadi USD 20,6 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan pengusaha Prajogo Pangestu menjadi perhatian seiring lonjakan kekayaan dan kekayaannya mendekati pengusaha Budi Hartono. Lonjakan kekayaan Prajogo Pangestu itu seiring kenaikan saham emiten yang dimiliki Prajogo Pangestu.

Jika melihat daftar indeks Bloomberg Billionaires pada 11 November 2023, kekayaan Prajogo Pangestu bertambah USD 412 juta menjadi USD 20,6 miliar. Ia pun berada di peringkat ke-77 dari daftar 500 orang terkaya di dunia versi indeks Bloomberg Billionaires. Bila dilihat daftar kekayaan dari pengusaha asal Indonesia, Prajogo Pangestu berada di posisi ketiga. Kekayaan Prajogo Pangestu melonjak USD 16,1 miliar.

Kekayaan Prajogo Pangestu mendekati pengusaha Budi Hartono. Tercatat kekayaan pemilik grup Djarum Budi Hartono senilai USD 21,1 miliar atau susut USD 471 juta. Budi Hartono berada di peringkat ke-75 dari daftar 500 orang terkaya di dunia versi Bloomberg. Ia berada di peringkat kedua orang terkaya di Indonesia jika dilihat dari daftar kekayaan miliarder asal Indonesia versi Bloomberg. Kekayaan Budi Hartono naik USD 2,11 miliar secara year to date.

Adapun posisi pertama masih dipegang oleh Low Tuck Kwong jika dilihat daftar orang terkaya asal Indonesia versi Bloomberg Billionaires. Total kekayaan Low Tuck Kwong tercatat USD 26,4 miliar.

Kekayaan Low Tuck Kwong bertambah USD 198 juta. Pemilik emiten Bayan Resources ini berada di posisi ke-54 dari 500 orang terkaya di dunia versi Bloomberg. Namun, kekayaan Low Tuck Kwong susut USD 1,97 miliar secara year to date (ytd).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Saham Emiten Milik Prajogo Pangestu

Terkait kekayaan Prajogo Pangestu yang bertambah ini diperkirakan seiring kenaikan saham yang dimiliki Prajogo Pangestu antara lain PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Adapun berdasarkan data  Bursa Efek Indonesia (BEI), Prajogo Pangestu memiliki 71,19 persen atau 66,73 miliar saham di PT Barito Pacific Tbk (BRPT), sedangkan di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Prajogo Pangestu genggam 7,78 persen atau 6,73 miliar saham TPIA.  

Melalui PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengenggam saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar 64,66 persen atau setara 86,51 miliar saham BREN. Sedangkan di PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), Prajogo Pangestu genggam 9,56 miliar saham atau 85,07 persen saham CUAN.

Berdasarkan data RTI, empat saham yang dimiliki Prajogo Pangestu cenderung melonjak.

Saham BRPT ditutup naik 9,81 persen ke posisi Rp 1.175 per saham pada 10 November 2023. Sedangkan secara year to date (ytd), saham BRPT melambung 55,63 persen.

Sementara itu, saham TPIA naik 1,35 persen ke posisi Rp 3.000 per saham. Secara year to date, saham TPIA melesat 16,73 persen.

Sedangkan saham pendatang baru BREN dan CUAN dihentikan sementara atau suspensi oleh BEI pada Jumat, 10 November 2023 lantaran harga saham yang melonjak signifikan.

Sebelum suspensi, pada 9 November 2023, saham BREN naik 18,75 persen ke posisi Rp 5.225 per saham. Selama satu bulan, saham BREN sudah melambung 121,40 persen.

Sedangkan saham CUAN menguat 7,69 persen ke posisi Rp 7.000 per saham. Selama enam bulan terakhir, saham CUAN naik 600 persen.

3 dari 4 halaman

Emiten Prajogo Pangestu CUAN Bakal Jadi Pengendali Petrosea

Sebelumnya diberitakan, emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) telah melakukan negosiasi saham PT Petrosea Tbk (PTRO) sebanyak 34 persen. 

Akuisisi tersebut dilakukan oleh anak usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, yaitu PT Kreasi Jasa Persada (KJP). KJP tengah dalam tahap negosiasi serta telah menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat (PPJB) sehubungan dengan rencana pembelian sebanyak 342.925.700 lembar saham.

Angka itu setara dengan 34 persen dari jumlah total modal ditempatkan dan disetor di dalam PT Petrosea Tbk (PTRO) yang dimiliki oleh PT Caraka Reksa Optima. 

Direktur Utama dan Sekretaris Perusahaan Petrindo Jaya Kreasi Michael menuturkan, transaksi tersebut diklasifikasikan sebagai transaksi material berdasarkan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha (POJK 17/2020). 

"Dengan demikian, sesuai ketentuan yang diatur di dalam PPJB, salah satu persyaratan untuk penyelesaian transaksi adalah dipenuhinya seluruh persyaratan yang diatur dalam POJK 17/2020," kata Michael dalam keterbukaan informasi, Selasa (7/11/2023). 

Usai transaksi tersebut dirampungkan, KJP akan menjadi pengendali baru dari PTRO, dan PTRO kemudian akan menjadi salah satu anak perusahaan Perseroan. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari transaksi, yakni untuk menambah aset KJP dan Perseroan (secara tidak langsung), memperluas jaringan usaha.

Selain itu, sebagai bagian dari rencana pengembangan usaha jangka panjang Grup Petrindo Jaya Kreasi untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi.

"Tujuan dari transaksi dan pengendalian adalah untuk menambah aset Perseroan, memperluas jaringan usaha serta bagian dari rencana pengembangan usaha jangka panjang Perseroan untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi serta penambahan aset yang sejalan dengan strategi bisnis Grup Perseroan," ujar dia.

4 dari 4 halaman

Petrindo Jaya Kreasi Diversifikasi Usaha ke Sektor Batu Bara Metalurgi dan Mineral Emas

Sebelumnya diberitakan, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), melakukan diversifikasi usaha dengan menambahkan bisnisnya ke sektor penambangan batu bara metalurgi dan mineral emas.

Perseroan melakukan adaptasi bisnis dan mencoba menangkap peluang usaha tersebut melalui dua anak usahanya, yaitu PT Daya Bumindo Karunia (DBK) dan PT Intam (INTAM).

Meski telah dipetakan memiliki sumber daya batu bara metalurgi yang potensial, Direktur Utama PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, Michael mengatakan Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan industri atas batu bara jenis ini.

Oleh sebab itu, penambangan batu bara metalurgi oleh DBK yang berlokasi di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah tersendiri di sektor pertambangan dengan berperan menekan angka impor dan memperkuat kemandirian industri nasional.

"Kami optimis perluasan cakupan usaha ini akan mendorong pertumbuhan bisnis yang positif bagi kami. Hal ini juga sejalan dengan strategi bisnis kami yang berfokus memperkuat posisi daya saing Perseroan tidak hanya di sektor energi, tetapi juga di sektor industri, yaitu melalui penambangan batu bara metalurgi yang mampu menghasilkan kokas sebagai bahan baku utama dalam industri baja," kata Michael dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Selasa (5/9/2023).

Selain itu, lini bisnis baru ini juga akan berkontribusi memenuhi kebutuhan dalam negeri atas batu bara metalurgi serta mendukung substitusi impor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini