Sukses

Intip Gerak Saham Bank Pelat Merah Hari Ini 17 Juli 2023, Bagaimana BMRI?

Melihat pergerakan saham emiten bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin, 17 Juli 2023, termasuk saham BMRI.

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham empat bank milik badan usaha milik negara (BUMN) kompak ditutup pada zona hijau pada hari ini, Senin 17 Juli 2023, kecuali saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Sempat bertahan di zona hijau selama perdagangan, harga saham BMRI terpeleset jelang penutupan.

Melansir data RTI, saham BMRI ditutup turun 0,46 persen ke posisi 5.375. Saham BMRI dibuka pada posisi 5.425 dan bergerak pada rentang 5.375-5.475. Frekuensi perdagangan saham BMRI hari ini tercatat sebanyak 9.424 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 99,9 juta lembar saham senilai Rp 540,87 miliar.

Dalam sepekan, harga saham BMRI masih tercatat naik 3,86 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham BMRI telah naik 31,9 persen. Sebagai perbandingan, harga saham Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) ditutup naik 3,41 persen ke posisi 1.365.

Saham BBTN dibuka pada posisi 1.320 dan bergerak pada rentang 1.320-1.385. frekuensi perdagangan saham BBTN tercatat sebanyak 9.634 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 118,68 juta lembar senilai Rp 161,84 miliar. Dalam sepekan, harga saham BBTN telah naik 4,20 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham BBTN masih terkoreksi 3,28 persen.

Saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ditutup naik 0,9 persen ke posisi 5.575. BBRI dibuka pada posisi 5.550 dan bergerak pada rentang 5.525-5.625. Frekuensi perdagangan saham BBRI tercatat sebanyak 17.560 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 166,95 juta lembar senilai Rp 933,49 miliar.

Dalam sepekan, harga saham BBRI naik 3,24 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham BBRI naik 12,85 persen.

Terakhir, saham Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) ditutup naik 0,28 persen ke posisi 8.950. Saham BBNI dibuka pada posisi8.950 dan bergerak pada rentang 8.950-9.025. Frekuensi perdagangan saham BBNI tercatat sebanyak 6.537 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 30,01 juta lembar senilai Rp 269,09 miliar.

Dalam sepekan, harga saham BBNI terkoreksi 1,10 persen. Namun dalam satu tahun terakhir, harga saham BBNI masih mencatatkan kenaikan 9,82 persen.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bank Mandiri Salurkan Pinjaman Rp 1 Triliun ke Kredivo

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bekerja sama dengan PT Kredivo Finance Indonesia (Kredivo), platform kredit digital dan perusahaan fintech P2P (peer-to-peer) lending, KrediFazz untuk memperluas pasar keuangan digital di Indonesia. Upaya tersebut ditempuh melalui penyaluran pinjaman senilai Rp 1 triliun dalam skema channeling.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, kolaborasi ini sejalan dengan strategi bisnis Bank Mandiri untuk menghadirkan solusi kebutuhan finansial khususnya untuk masyarakat perkotaan.

"Bank Mandiri terus melakukan pengembangan bisnis, salah satunya untuk menjadi urban locomotive dan masuk ke sirkel ekosistem masyarakat perkotaan yang dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup (lifestyle) masyarakat,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Rabu (5/7/2023).

Senada, Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto menuturkan, kolaborasi ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan perbankan dalam memperluas inklusi keuangan khususnya kepada masyarakat underbanked atau yang sulit dijangkau dengan produk kredit perbankan.

"Kredivo merupakan mitra fintech pinjaman konsumtif pertama Bank Mandiri. Kami melihat Kredivo memiliki prospek bisnis yang cerah, dan fundamental bisnis yang kuat. Kolaborasi ini merupakan bentuk upaya kami untuk mendiversifikasi pinjaman kami dan melayani masyarakat underbanked dengan menyediakan akses ke pembiayaan digital untuk memenuhi kebutuhan mereka," ujar Aquarius.

Adapun, penyaluran fasilitas channeling oleh Bank Mandiri ini merupakan penyaluran pertama yang diterima oleh Kredivo dari bank milik BUMN, dan menjadi tonggak penting bagi semua pihak dalam memberikan akses kredit yang fleksibel, aman, dan terjangkau ke seluruh masyarakat di Indonesia yang selaras dengan laju pertumbuhan ekonomi.

 

3 dari 4 halaman

Salurkan Kredit Rp 2,52 Triliun untuk Perusahaan Fintech

Kolaborasi dengan perusahaan fintech ini bukan kali pertama yang dijajaki oleh perseroan untuk memperluas ekosistem digital Bank Mandiri. Kolaborasi dengan fintech juga menjadi strategi Bank Mandiri dalam transformasi digital agar mampu menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Tercatat, sampai dengan akhir Maret 2023 Bank Mandiri telah menyalurkan kredit kepada perusahaan fintech sebesar Rp 2,52 triliun dan menggapai lebih dari 186 ribu peminjam di seluruh Indonesia.

"Kami optimis dengan adanya kolaborasi bersama Kredivo, dapat membantu Bank Mandiri memberikan pelayanan yang terbaik dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Tentunya dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian," ujar Aquarius.

CEO Kredivo Indonesia, Umang Rustagi menuturkan, pihaknya terus berinovasi secara aktif untuk memberikan solusi kredit digital yang lebih baik bagi jutaan penggunanya. Salah satu inovasi utama adalah AI-enabled real-time decisioning, yang mampu menganalisis skor kredit calon pengguna, memverifikasi data, dan memprediksi kemungkinan gagal bayar. Hal itu yang menjadikan Kredivo sebagai standar mengenai kecanggihan sistem manajemen risiko di industri.

 

4 dari 4 halaman

Target Kredivo

"Kerja sama ini bukan hanya menandai pencapaian yang baik bagi kami, tetapi juga memotivasi kami untuk terus mempertahankan kinerja dan berkembang menjadi platform kredit digital yang semakin tepercaya untuk pengguna kami dan seluruh stakeholders. Selain itu, kerja sama ini juga semakin mendekatkan Kredivo mencapai target untuk melayani puluhan juta pengguna beberapa tahun ke depan," kata Umang.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan, jumlah akun penerima pinjaman fintech lending pada bulan Februari 2023 meningkat 4,61 persen secara year-on-year (yoy) menjadi 13,39 juta akun dengan jumlah pinjaman tersalurkan meningkat sebesar 10,28 persen secara yoy menjadi Rp 18,22 triliun.

Kenaikan jumlah pengguna yang meminjam serta jumlah dana yang disalurkan merupakan indikator positif bahwasanya kredit konsumtif masih terus bergairah seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi global. Terlebih, tingkat inklusi keuangan di Indonesia juga mengalami peningkatan dari yang semula 76,19 persen pada 2019 menjadi 85,10 persen pada 2022. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini