Sukses

PKPU Sriwijaya Air Berakhir Damai, Bersiap Lepas Saham ke Publik

Sriwijaya Air mendapatkan persetujuan proposal perdamaian dari 70 kreditur, sedangkan 6 kreditur tak menyetujui.Adapun salah satu poin proposal perdamaian yaitu catatkan saham di BEI.

Liputan6.com, Jakarta - Sriwijaya Air mendapatkan dukungan untuk menyelesaikan kewajiban kepada mitra bisnis dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Hal ini seiring 70 kreditur menyatakan setuju terhadap rencana perdamaian dalam sidang putusan PKPU di Pengadilan Negeri (PN), Jakarta Pusat, Rabu, 12 Juli 2023.

Hasil pemungutan suara PKPU mencatat, kreditur separatis kehadiran 100 persen dengan jumlah tagihan Rp 3.627.019.528.172,35 yang mewakili 362.702 suara ekuivalen dengan 100 persen.

Sementara kreditur konkuren, jumlah kehadiran 76 kreditur, di mana 70 kreditur menyatakan setuju terhadap rencana perdamaian. 70 kreditur tersebut mewakili 92 persen dari yang hadir terhadap jumlah tagihan Rp 3.443.931.191.611,82 atau Rp 3,44 triliun ekuivalen dengan jumlah suara 344.395 atau 93,3 persen menyatakan setuju.

Dari 76 kreditur, 70 kreditur menyetujui rencana perdamaian dan 6 kreditur tak menyetujui. Sejumlah 6 kreditur yang tak setuju itu mewakili 8 persen dari jumlah kreditur yang hadir yang mewakili jumlah tagihan Rp 246.129.977.001,46 (Rp 246,12 miliar) atau dengan ekuivalen jumlah suara 24.613 yang mewakili presentase tak setuju yakni sebesar 6,67 persen.

Hal tersebut disampaikan Perwakilan Tim Pengurus Sriwijaya Air, Januardo Sihombin usai sidang PKPU, Rabu, 12 Juli 2023 di PN Jakarta Pusat. 

"Dari dua golongan yaitu kreditur separatis dan kreditur konkuren, yang separatis berhasil meraih 100 persen suara setuju senilai kurang lebih Rp3,4 triliun, di konkuren 93,3 persen mewakili 100 persen suara konkuren, dengan total tagihan Rp7,3 triliun itu disetujui mayoritas kreditor separatis dan konkuren setuju (Proposal perdamaian Sriwijaya Air)," tutur Januardo, seperti dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Kamis, (13/7/2023).

Januardo menuturkan, kreditur konkuren yang tidak menyetujui proposal perdamaian yang diajukan Sriwijaya Air, sifatnya adalah abstain. Kreditur tersebut adalah investor asing yang memang masih menunggu approval dari kliennya. 

"Mereka abstain karena masih menunggu approval dari kliennya, karena mereka asing, ada hal-hal yang membatasi ruang gerak. Yang satu tidak setuju itu biasa ya, mungkin alasan komersial. Tapi mayoritasnya 93 persennya setuju, artinya proposal perdamaian Sriwijaya Air ini betul-betul bisa dipercaya bisa dilakukan oleh para kreditur," kata Januardo. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Poin Proposal Perdamaian dengan Lepas Saham ke Publik

Adapun lama penundaan pembayaran kepada kreditor, kata dia, bervariasi, dengan tenggat waktu 8 tahun-15 tahun. 

"Bervariasi, ada yang 8 tahun dan maksimal 15 tahun, itu untuk lessor yang nonaktif, pesawat sudah ditarik," kata dia. 

Januardo menuturkan, proposal perdamaian yang dijalankan Sriwijaya Air dan disetujui para kreditor, salah satunya yakni terkait dengan kerjasama mitra strategis. 

Selain itu, salah satu poin pada proposal perdamaian tersebut yakni Sriwijaya Air akan melakukan listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk mencari modal strategis guna pengembangan perusahaan. 

"Memang niatan dari awal Sriwijaya harus lebih baik dari sebelum PKPU. Jadi langit ini mau dipenuhi biru putih merahnya Sriwijaya lagi. (IPO) ini adalah rencana yang ada dalam proposal perdamaian. Salah satu business plannya adalah IPO," kata. 

3 dari 3 halaman

Proposal Perdamaian Disetujui Kreditur

Sementara itu, Financial Advisor Sriwijaya dari Triple B, Noprian Fadli mengaku bersyukur bahwa proposal perdamaian yang diajukan Sriwijaya Air disetujui oleh para kreditor. 

"Alhamdulillah, segala usaha dan kerja keras, waktu yang terbuang tidak sia-sia hasilnya. Seperti yang sudah disampaikan oleh pengurus bahwa 100 persen kreditor separatis setuju dan 93,3 persen kreditor konkuren yang setuju. Artinya sesuatu yang bagi Sriwijaya itu membanggakan, proposal tersebut diterima oleh 93 dan 100 persen kreditor. Ini memberikan optimisme level bagi Sriwijaya kedepan akan lebih baik," ujar dia. 

Proposal perdamaian itu juga akan memberikan kenyamanan bagi dua belah pihak. "Menurut perhitungan saya, ini mengurangi beban keuangan sekitar minimum 80 persen dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, berjalannya operasional, yang equitynya tadinya negatif jadi positif, dan membuka ruang cakrawala untuk investor masuk dan membuka cakrawala-cakrawala untuk lessor masuk dan berkontribusi bagi aviasi kita," ujar dia 

Sriwijaya Air optimistis kewajiban pembayaran utang kepada mitra bisnis dapat diselesaikan dengan baik ke depannya, setelah adanya putusan homologasi ini. Mengingat industri penerbangan di Indonesia terus membaik setelah berakhirnya status pandemi Covid-19 dan dibukanya rute-rute penerbangan dari dan ke luar negeri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini