Upaya Transformasi Digital Gunung Raja Paksi Diapresiasi

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) menerima 3 penghargaan bergengsi dalam SPEx2® DX Award 2023.

Ketiga penghargaan tersebut antara lain: The Best SPEx2® Company in Manufacturing Industry, The Best Company in Executing Digital Transformation in Manufacturing Industry dan The Best Chief Digital Officer in Manufacturing Digital Transformation untuk Felix Sugianto, IT Director GRP.

Gunung Raja Paksi Beri Bukti Komitmen Produksi Baja Ramah Lingkungan

SPEx2® DX Award merupakan acara tahunan yang diadakan untuk memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang telah menunjukkan ketangguhan, adaptabilitas, dan inovasi dalam menghadapi masa-masa yang penuh ketidakpastian.

Memasuki tahun ke-8 penyelenggarannya, tema “Executing Digital Transformation” diusung untuk memberi pengakuan kepada perusahaan-perusahaan yang berhasil mengatasi dan mengoptimalkan operasional mereka di tengah tantangan yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19.

Acara ini diselenggarakan GML Performance Consulting (GML) dan, dimana acara penganugerahan dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2023.

Dengan menghadirkan dewan juri yang professional dan kompeten di bidangnya, perusahaan-perusahaan yang terpilih telah menunjukkan keahlian dalam menjalankan strategi transformasi digital untuk menciptakan nilai tambah secara internal maupun eksternal terhadap para pemangku kepentingan terkait.

GRP menjadi salah satu perusahaan yang terbaik karena telah menunjukkan komitmen berkelanjutan melalui inisiatif strategis, pendekatan inovatif, dan pelaksanaan akan transformasi digital terhadap operasional perusahaan.

"Kami menyampaikan rasa terima kasih atas tiga penghargaan yang berhasil diraih pada kali ini, serta atas pengakuan terhadap kinerja kami. Penghargaan ini kami dedikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan dan karyawan kami, serta merupakan bukti nyata dedikasi kami terhadap transformasi digital dan kemampuan kami untuk berkembang di tengah situasi yang penuh tantangan,” ujar Presiden Direktur GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng.

2 dari 2 halaman

Transformasi Digital

Sementara itu IT Director GRP Felix Sugianto mengatakan, keberhasilan GRP dalam penerapan transformasi digital adalah berkat dukungan dari tim kepemimpinan, pendekatan kami yang sangat berfokus kepada kepuasan konsumen, serta budaya perbaikan berkelanjutan yang kami terapkan.

"Secara proaktif, kami memanfaatkan teknologi mutakhir dan mengoptimalkan proses bisnis yang kami miliki, guna memenuhi kebutuhan dari para konsumen kami yang terus berkembang.”

Beberapa transformasi digital yang diterapkan oleh GRP antara lain:

· Penerapan Robotic Process Automation (RPA) untuk mengoptimalkan lalu lintas truk di dalam komplek pabrik dan memberikan informasi tepat waktu mengenai keberangkatan truk kepada konsumen dan vendor sehingga dapat meningkatkan kejelasan dan kepuasan untuk armada logistik mereka,

· Bermitra bersama Darwinbox, sebuah platform teknologi SDM (Sumber Daya Manusia) untuk mendigitalisasi proses manajemen sumber daya manusia dan meningkatkan pengalaman kerja karyawan,

· Penerapan aplikasi customer relation management untuk membantu penanganan pesanan konsumen,

· Penggunaan sistem ERP SAP S/4 Hana untuk mempermudah pemasukan data ke dalam sistem,

· Membangun sistem data warehouse untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan data agar mempermudah analisis data-data yang paling mutakhir dengan sistem dasbor di semua fungsi perusahaan,

· Sampai penerapan kecerdasan buatan ke dalam pemrosesan logam bekas untuk mengurangi kesalahan dalam proses penilaian bahan produksi.

Hingga tahun 2022, perusahaan telah berinvestasi sekitar USD 1.972.208 untuk kegiatan pengembangan teknologi informasi yang telah terealisasi sepanjang tahun 2022.

“Kami berharap penghargaan yang kami terima ini dapat menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan berprestasi di era digital. Kami selalu berkomitmen untuk menyediakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan para konsumen kami, sekaligus mendorong perubahan positif dalam industri baja di tanah air.” tutup Argo.