Sukses

IPO, Sarana Mitra Luas Tawarkan 20 Persen Saham ke Publik

PT Sarana Mitra Luas Tbk menawarkan 1.750.000.000 saham atau 1,75 miliar saham ke publik dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Mitra Luas Tbk, perusahaan bergerak di bidang usaha penyewaan forklift dan material handling equipment menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus singkat perseroan di laman e-ipo, Minggu (7/5/2023), PT Sarana Mitra Luas Tbk menawarkan 1.750.000.000 saham atau 1,75 miliar saham ke publik. Jumlah saham yang ditawarkan itu 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp 100 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diperoleh dana IPO sebesara Rp 175 miliar.

Selain itu, Sarana Mitra Luas juga menerbitkan 2.450.000.000 waran seri I atau 35 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor perseroan . Waran seri I diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Adapun setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh tujuh waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap satu waran seri I yang dimiliki menjadi satu saham baru perseroan dengan nilai nominal Rp 50 yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp 500. Hal itu dapat dilakukan setelah enam bulan sejak tanggal waran seri I diterbitkan hingga satu kerja sebelum ulang tahun ke-2 pencatatan waran yang berlaku mulai 13 November 2023-9 Mei 2025.

Adapun dana yang akan diperoleh dari penerbitan waran ini maksimal Rp 1,22 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dana IPO

Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 43,99 persen untuk pembelian 250 unit forklift dan material handling equipment lainnya untuk menambah kapasitas dan diversifikasi unit rental perseroan. Lalu sekitar 14,70 persen untuk pembelian 189 unit lithium battery dan 250 unit lithium battery charger dalam rangka menunjang operasional electric forklift perseroan.

Sekitar 3,48 persen untuk pembelian 20 unit kendaraan operasional dalam rangka menunjang operasional. Sisanya akan dipakai untuk modal kerja perseroan yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari.

“Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan dipakai untuk modal kerja perseroan,” tulis perseroan.

Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek antara lain PT MNC Sekuritas, PT KB Valbury Sekuritas dan PT Erdikha Elit Sekuritas.

Pemegang saham perseroan setelah IPO dan waran seri I antara lain Hadi Suhermin sebesar 37,50 persen, Lucia Irawaty sebesar 18,75 persen, Winston Suhemin sebesar 6,25 persen dan masyarakat sebesar 15,63 persen serta waran seri I sebesar 21,8 persen.

Jadwal IPO:

  • Tanggal efektif: 4 Mei 2023
  • Masa penawaran umum: 8-10 Mei 2023
  • Tanggal penjatahan: 10 Mei 2023
  • Tanggal distribusi saham dan waran seri I: 11 Mei 2023
  • Tanggal penjatahan saham dan waran seri I: 12 Mei 2023
  • Tanggal pencatatan saham dan waran seri I: 12 Mei 2023
  • Awal perdagangan waran seri I: 12 Mei 2023
  • Akhir perdagangan waran seri I:
  • Pasar regular dan negosiasi pada 6 Mei 2025
  • Pasar tunai pada 8 Mei 2025
  • Masa pelaksanaan waran seri I pada 13 November 2023-9 Mei 2025
  • Akhir masa berlaku waran seri I pada 9 Mei 2025
3 dari 3 halaman

47 Perusahaan Antre di Pipeline IPO BEI, Dominan Aset di Bawah Rp 250 Miliar

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan tengah antre di pipeline pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun sampai dengan 28 April 2023, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 34 emiten itu sebesar Rp 32 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 47 perusahaan yang siap debut di Bursa.

Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer cyclycals.

“Hingga saat ini, terdapat 47 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Sabtu (29/4/2023).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 16 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 28 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 3 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Rincian sektornya adalah sebagai berikut:5 Perusahaan dari sektor basic materials

  • 9 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • 6 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
  • 2 Perusahaan dari sektor energy
  • 2 Perusahaan dari sektor financials
  • 1 Perusahaan dari sektor healthcare
  • 4 Perusahaan dari sektor industrials
  • 3 Perusahaan dari sektor infrastructures
  • 5 Perusahaan dari sektor properties & real estate
  • 5 Perusahaan dari sektor technology
  • 5 Perusahaan dari sektor transportation dan logistik

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.