Sukses

Delta Dunia Kantongi Kontrak Baru Rp 598,7 Miliar

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usaha PT Bukit Makmur Mandiri Utama, meraih kontrak baru BHP dan Mitsubishis Alliance (BMA) untuk jasa pertambangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia) meraih kontrak baru dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA) untuk menyediakan jasa pertambangan di tambang Saraji, sebuah tambang batubara metalurgi (metallurgical coal)yang berlokasi di Bowen Basin, Queensland tengah, Australia.

Kontrak dari BMA senilai 60 juta dolar Australia atau setara dengan Rp 598,7 miliar berlaku untuk jangka waktu kontrak lebih dari 18 bulan dengan rata-rata produksi tahunan yang diperkirakan sekitar 7 mbcm p.a. BUMA Australia akan menambang lokasi penambangan baru (pit) yang akan dibuka di Tambang Saraji oleh BMA. 

Tambang Saraji pertama kali dikembangkan pada 1974 dan merupakan salah satu tambang batu bara terbesar di Australia dengan cadangan batu bara yang dapat diperoleh kembali. Kontrak tersebut juga mencakup opsi perpanjangan tambahan selama 18 bulan.

Presiden Direktur Delta Dunia Makmur Ronald Sutardja mengatakan, pihaknya sangat berbahagia dapat memperluas kemitraannya dengan BMA dan telah terpilih untuk kontrak baru ini untuk menyediakan layanan pertambangan di tambang Saraji. 

"Sebagai perusahaan, kami memprioritaskan kepentingan pelanggan kami, yang kami yakini menjadi dasar hubungan jangka panjang kami dengan mitra-mitra terkemuka kami. Dedikasi dan keahlian tim kami di industri pertambangan, khususnya dalam mempromosikan dan mematuhi praktik pertambangan yang baik, telah memperkuat hubungan kami dengan pelanggan-pelanggan kami saat ini dan membuka pintu untuk peluang-peluang baru," kata Ronald dalam keterangan resminya, ditulis Minggu (16/4/2023).

Menurut ia, kontrak ini menjadi bukti komitmen Delta Dunia yang kuat dalam memperluas portofolio dan meningkatkan kegiatan pertambangan batu bara metalurgi. 

"Kami bangga dapat memperkuat posisi kami sebagai pemimpin industri dan sangat menantikan untuk memberikan kontribusi bagi kesuksesan klien kami dan mendorong pertumbuhan bisnis kami," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diversifikasi Portofolio

Pada 2022, Perseroan telah berhasil memperluas diversifikasi portofolio melalui ekspansi kegiatan operasional penambangan batu bara metalurgi (metallurgical coal), yang menyumbang 13 persen dari pendapatan perseroan, sedangkan 87 persen sisanya berasal dari operasi penambangan batu bara berjenis termal (thermal coal).

Ke depan, perseroan akan terus berdedikasi untuk lebih meningkatkan diversifikasi bisnis dengan berfokus pada peningkatan kegiatan rehabilitasi lokasi tambang dan pengembangan proyek infrastruktur di Indonesia. 

Selain itu, perseroan juga berkomitmen untuk mengurangi ketergantungannya pada thermal coal sehingga pendapatan grup (group revenue) dari thermal coal menjadi kurang dari 50 persen pada 2028.

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan dedikasi perseroan dalam menjalankan komitmen pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, serta tata kelola yang kuat. 

"Perseroan juga berkomitmen dalam menjalankan upaya keberlanjutan secara konsisten dengan berpedoman pada prinsip Environment, Social and Government (ESG) yang solid," ujar dia.

Kontrak baru ini menegaskan kepemimpinan BUMA Australia di Bowen Basin. Saat ini, BUMA Australia menyediakan layanan awal penambangan dalam kegiatan tambang terbuka (pre-strip) dan penambangan batu bara di tiga tambang BMA di Queensland Blackwater, Goonyella Riverside, dan Saraji.

3 dari 4 halaman

Dukung Pertumbuhan Berkelanjutan

BUMA Australia juga menyediakan jasa penambangan batu bara di Broadmeadow East dan Burton Mines yang dimiliki oleh perusahaan Bowen Coking Coal. 

CEO BUMA Australia Colin Gilligan mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan hubungan jangka panjang dengan BMA, produsen dan pemasok batu bara metalurgi lintas samudra terbesar di Australia, dan BUMA Australia senang telah mendapatkan kontrak baru untuk tambang Saraji ini. 

"Penghargaan kontrak ini menegaskan kepercayaan pelanggan kami yang berkelanjutan terhadap profesionalisme kami dan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis mereka. Hal ini juga mencerminkan rekam jejak ekstensif tim profesional BUMA Australia dalam memberikan layanan pertambangan yang aman, efisien, dan konsisten untuk proyek tambang batu bara BMA," kata dia.

Perpanjangan kontrak ini diharapkan dapat semakin memantapkan rekam jejak perseroan dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan perseroan, seiring dengan rekor keberhasilan kinerja bisnis 2022 lalu dalam seluruh area operasionalnya.

Perseroan mencatatkan kinerja keuangan terbaik sepanjang operasional perseroan dengan membukukan pendapatan (revenue) sebesar USD 1,55 miliar dan laba bersih (net profit) sebesar USD 29 juta sepanjang 2022. Overburden removal mencapai 547 mbcm pada 2022, meningkat 68 persen dari tahun ke tahun.

Produksi batu bara (coal production) juga meningkat menjadi 87 juta ton pada 2022, meningkat 61 persen year on year.

Perseroan secara aktif mengelola posisi utang (debt position), mengurangi hutang bersih (net debt) menjadi EBITDA dari 3 kali pada 2021 menjadi 2 kali pada 2022, dengan sekitar 60 persen dari utang tersebut akan jatuh tempo pada 2026 atau sesudahnya.

 

4 dari 4 halaman

Emiten Milik Nortstar Delta Dunia Makmur Perpanjang Periode Buyback Saham

Sebelumnya, emiten milik Patrick Walujo, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) bakal memperpanjang periode pembelian kembali (buyback) saham selama 3 bulan sejak 25 Januari 2023-24 April 2023.

"Pembelian kembali saham akan dilaksanakan melalui perdagangan saham di Buraa Efek Indonesia," tulis Manajemen Perseroan dalam keterbukaan informasi, ditulis Rabu (25/1/2023).

Delta Dunia Makmur telah melakukan buyback saham pada periode 7 Maret - 6 Juni 2022 dan 8 September - 7 Desember 2022 sebanyak 711,7 juta saham.

Dengan demikian, mengacu kepada keterbukaan informasi pada 7 Maret 2022, Perseroan masih dapat melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 1,01 miliar saham.

Kemudian, Perseroan melakukan penyisihan dana maksimum USD 33 juta dengan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebih 20 perseroan dari jumlah modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor Perseroan.

"Dana tersebut termasuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara, dan biaya lainnya sehubungan dengan transaksi,” tulisnya.

Sesuai lampiran pada surat Perseroan tertanggal 8 Desember 2022, sisa dana yang masih dapat digunakan untuk buyback saham adalah Rp 148,59 miliar atau setara USD 9,9 juta (asumsi kurs USD 1 per Rupiah).

Delta Dunia Makmur menunjuk BNI Sekuritas untuk melakukan pembelian kembali saham pada periode perpanjangan ini.

Adapun  mengutip laman Delta Dunia, pemegang saham PT Delta Dunia Makmur Tbk antara lain Nortstar Tambang Persada Ltd sebesar 37,86 persen yang terdiri dari Souls Humanity Pte Ltd, Thio Andrianto sebesar 5,34 persen dan sisanya pemegang saham publik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.