Sukses

Cetak Rekor, Surya Esa Perkasa Kantongi Pendapatan Setara Rp 11,08 Triliun pada 2022

PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) membukukan pendapatan tumbuh 141,07 persen dan laba melonjak 745,3 persen pada 2022. Lonjakan pendapatan itu didorong harga amoniak dan LPG.

Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mengantongi pendapatan sebesar USD 731,49 juta atau setara Rp 11,08 triliun (asumsi kurs Rp 15.158 per dolar AS) sepanjang 2022. Raihan pendapatan itu naik 141,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 303,43 juta.

Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, perseroan mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan menjadi USD 390,32 juta dari USD 193,14 juta pada Desember 2021.

Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/2/2023), pada periode ini Surya Esa Perkasa mencatatkan laba kotor USD 341,16 juta dari periode yang sama 2021 USD 110,28 juta.

Perseroan mengukuhkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 144,30 juta. Laba itu naik 745,34 persen dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar USD 17,07 juta.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar USD 831,29 juta, naik dari posisi akhir tahun lalu senilai USD 809,29 juta. Terdiri dari aset lancar senilai USD 261,07 juta dan aset tidak lancar USD 570,21 juta.

Perseroan mencatatkan penurunan liabilitas menjadi USD 305,93 pada 2022 dari periode yang sama tahun lalu USD 508,51 juta. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi USD 525,36 juta, naik dari USD 300,78 juta pada Desember 2021.

Melansir keterangan resminya, Presiden Direktur ESSA, Chander Vinod Laroya mengklaim kinerja sepanjang 2022 merupakan rekor pendapatan tertinggi.

"Kami dengan bangga mengumumkan rekor pendapatan tertinggi kami pada 2022, membangun keunggulan operasional yang konsisten didukung oleh harga amoniak dan LPG yang lebih tinggi," kata Chander.

Surya Esa Perkasa memanfaatkan kas yang lebih tinggi yang dihasilkan untuk pengurangan jumlah utang, yang mengarah ke neraca yang jauh lebih kuat. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Surya Esa Perkasa Bagikan Dividen

ESSA juga membagikan dividen pada 2022 untuk pertama kalinya sejak penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2012.

"Fokus kami pada ESG tetap kuat dimulai dengan proyek Blue Ammonia yang sedang dieksplorasi secar luas untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih bersih. Pabrik Amoniak ESSA telah menerima penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebuah pencapaian yang hanya berhasil dicapai oleh sedikit perusahaan, menggambarkan betapa kuatnya komitmen kami terhadap lingkungan," kata dia.

Ke depan, Perseroan tetap optimistis dengan peluang pertumbuhan baru di industri gas-hilir untuk memberikan nilai yang lebih besar bagi para pemegang saham dengan mengembangkan bisnis lebih lanjut. Akibat dari arus kas yang kuat, utang ESSA berkurang secara signifikan sebesar 43 persen menjadi USD 278 juta pada akhir Desember 2022 dibandingkan dengan USD 487 juta pada 2021 dengan rasio utang terhadap Ekuitas sekarang pada 0,5 kali.

 

 

3 dari 4 halaman

Boy Thohir Bakal Genggam 6,4 Persen Saham ESSA Usai Surya Esa Perkasa Private Placement

Sebelumnya, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) bakal gelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PTHMETD) atau private placement.

Pada aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,56 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/1/2023), calon pemodal adalah Chander Vinod Laroya (CLV) dan Garibaldi Thohir (GT )atau Boy Thohir, yang merupakan pemilik manfaat akhir perseroan.

CLV juga merupakan pemegang saham pengendali sekaligus Presiden Direktur Perseroan. Usai private placement, kepemilikan CLV akan bertambah menjadi 16,38 persen atau setara 2.82 miliar saham dari sebelumnya 13,02 persen atau 2,034 miliar saham.

Sedangkan kepemilikan Boy Thohir bertambah menjadi 6,4 persen atau setara 1,1 miliar saham dari sebelumnya 2,04 persen atau setara 320,13 juta lembar saham. Sebagai catatan, pemegang saham ESSA dalam jangka pendek akan terkena risiko dilusi kepemilikan saham maksimal sebesar 9,09 persen dari persentase kepemilikan sebelum pelaksanaan penambahan modal. 

Perseroan berencana gelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Februari untuk meminta restu pemegang saham mengenai rencana private placement.

Adapun pembayaran yang diterima perseroan melalui private placement akan digunakan untuk meningkatkan investasi pada PT Panca Amara Utama (PAU). Perseroan mencermati, PAU memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perseroan.

Sehingga pembelian saham PAU merupakan kesempatan bagus bagi perseroan untuk menambah kepemilikan atas aset yang berpotensi tinggi dapat memberikan nilai tambah kepada semua pemegang saham.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 18 Januari 2023, saham ESSA turun 0,52 persen ke posisi Rp 960 per saham. Saham ESSA dibuka stagnan Rp 965 per saham. Saham ESSA berada di level tertinggi Rp 970 dan terendah Rp 940 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.532 kali dengan volume perdagangan 215.799 saham. Nilai transaksi Rp 20,6 miliar.

 

4 dari 4 halaman

Surya Esa Perkasa Private Placement 1,5 Miliar Saham

Sebelumnya, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin pekan ini, Surya Esa Perkasa akan menerbitkan saham baru maksimal 1.566.088.700 (1,56 miliar) saham biasa dengan nilai nominal Rp10 per saham atau dalam jumlah maksimal 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

"Dana yang diterima ESSA melalui penambahan modal akan digunakan untuk meningkatkan investasi pada anak perusahaan (PT Panca Amara Utama)," tulis Manajemen Perseroan, Senin (2/1/2023).

Sehubungan dengan penambahan investasi tersebut, pada 21 Desember 2022, Perseroan telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan CVL dan GT untuk membeli 233.020 saham PAU dengan nilai nominal sebesar Rp 1 juta per saham yang dimiliki oleh Chander Vinod Laroya (CVL) dan Garibaldi Thohir (GT) di mana sebagai pembayaran terhadap pembayaran penuh atau sebagian dari harga pembelian saham PAU. 

Selain itu, pemegang saham Surya Esa Perkasa dalam jangka pendek akan terkena risiko dilusi kepemilikan saham maksimal sebesar 9,09 persen dari persentase kepemilikan sebelum pelaksanaan penambahan modal.

Seperti diketahui, CVL merupakan pemegang saham pengendali dan presiden direktur perseroan. Lalu, CVL dan GT adalah pemilik manfaat akhir perseroan. 

Aksi korporasi ini akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luas Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada 8 Februari 2023. Selain itu, penambahan modal akan dilakukan pada 17 Februari 2023.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.