Sukses

Bursa Saham Asia Melompat Jelang Rilis Data Ekonomi

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 26 Januari 2023 dengan indeks Hang Seng pimpin kenaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Kamis, (26/1/2023). Hal ini sering sejumlah negara di Asia Pasifik akan merilis data ekonomi.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng dan Hang Seng teknologi naik 1,71 persen dan 2,45 persen pada satu jam perdagangan. Indeks Hang Seng dan Hang Seng teknologi memimpin kenaikan indeks saham.

Indeks Nikkei 225 dan Topix cenderung bergerak mendatar setelah  rilis laporan pertemuan bank sentral Jepang pada pekan lalu. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 129,26 terhadap dolar AS.

Indeks Kospi bertambah 0,28 persen dan indeks Kosdaq naik 0,54 persen meski produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan menyusut 0,4 persen pada kuartal IV 2022. Ini menandai kontraksi pertama dalam lebih dari dua tahun.

Di sisi lain, Hong Kong dan Filipina akan merilis data neraca perdagangan. Singapura juga akan merilis data manufaktur pada Desember 2022. Sementara itu, bursa saham China dan Australia libur. Di wall street, indeks acuan sebagian besar melemah. Sektor saham teknologi tertekan imbas panduan Microsoft yang kurang bersemangat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 25 Januari 2023

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bergerak variasi pada perdagangan saham, Rabu, 25 Januari 2023 mengikuti wall street yang juga berjuang mencari arah.

Sementara itu, bursa saham China dan Hong Kong masih tutup merayakan Tahun Baru China. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,39 persen ke posisi 2.428,57. Indeks Kosdaq bertambah 2 persen ke posisi 732,35. Indeks Nikkei 225 menguat 0,35 persen ke posisi 27.395,01. Indeks Topix menanjak 0,39 persen ke posisi 1.980,69. Demikian mengutip dari laman CNBC, Rabu pekan ini.

Indeks ASX 200 melemah 0,3 persen ke posisi 7.468,3 setelah inflasi Australia sentuh posisi tertinggi sejak 1990. Bursa saham China dan Hong Kong masih libur. Sedangkan inflasi Selandia Baru pada kuartal IV naik 1,4 persen.

Di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street, indeks acuan cenderung sideways dengan indeks Dow Jones catat kenaikan dalam tiga hari berturut-turut. Indeks S&P 500 dan Nasdaq melemah.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada Rabu 25 Januari 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali bervariasi pada perdagangan saham Rabu, 25 Januari 2023. Indeks Nasdaq tertekan pada hari kedua seiring investor mencerna hasil laporan laba perusahaan yang terbaru.

Investor menilai bagaimana nasib perusahaan besar di tengah kenaikan suku bunga dan ketakutan resesi yang meningkat. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melemah tipis 0,18 persen ke posisi 11.313,36. Indeks S&P 500 susut 0,02 persen ke posisi 4.016,22. Indeks Dow Jones bertambah 9,8 poin atau 0,03 persen menjadi 33.743,84.

Dengan demikian, selama pekan ini, indeks Nasdaq naik 1,5 persen, dan indeks S&P serta Dow Jones masing-masing naik 1,1 persen.

Saham mengurangi kerugian selama perdagangan Rabu sore dengan indeks Dow Jones kembali bangkit dari penurunan lebih dari 460 poin. Pada posisi terendahnya, indeks Nasdaq susut 2,34 persen.

Sebagian besar saham teknologi merasa setelah panduan Microsoft yang kurang bersemangat semakin memicu kekhawatiran pertumbuhan. Raksasa perangkat lunak ditutup melemah tipis. Saham Boeing sedikit lebih tinggi meski ada kinerja laba dan pendapatan yang belum sesuai harapan.

“Jika perusahaan bearish pada masa depannya sendiri, mengapa investor harus bullish? Itulah pesan yang kami dapatkan dari musim laba sejauh ini,” ujar CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan dikutip dari CNBC, Kamis (26/1/2023).

 

4 dari 4 halaman

Investor Ansitipasi Kinerja Keuangan Perusahaan

Investor membeli saham menjelang periode pelaporan mengantisipasi hasil yang lebih baik dari perkiraan karena perusahaan mengatur ulang dan menurunkan harapan. Namun, laporan sejauh ini di seluruh sektor sebagian besar telah memupus harapan tersebut karena banyak perusahaan berbagi pandangan suram.

Investor bersiap untuk rilis laba perusahaan besar pekan ini seiring kekhawatiran akan resesi terus berlanjut. Tesla dan IBM di antara perusahaan yang dijadwalkan melaporkan kinerja keuangan. Pada awal perdagangan Rabu pekan ini, lebih dari 19 persen perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba kuartal IV dengan 68 persen di antaranya membukukan hasil lebih kuat dari perkiraan. Namun, menurut CEO The Earnings Scout Nick Raich, tingkat ini tertinggal dari tren historis. Ia menuturkan, rata-rata tingkat laba kuartal IV 79 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.