Sukses

Wall Street Bervariasi Terseret Kekhawatiran Resesi dan Laporan Keuangan

Investor mencerna hasil laporan keuangan perusahaan sehingga berdampak terhadap gerak wall street pada Rabu, 25 Januari 2023. Wall street kembali bervariasi.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali bervariasi pada perdagangan saham Rabu, 25 Januari 2023. Indeks Nasdaq tertekan pada hari kedua seiring investor mencerna hasil laporan laba perusahaan yang terbaru.

Investor menilai bagaimana nasib perusahaan besar di tengah kenaikan suku bunga dan ketakutan resesi yang meningkat. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melemah tipis 0,18 persen ke posisi 11.313,36. Indeks S&P 500 susut 0,02 persen ke posisi 4.016,22. Indeks Dow Jones bertambah 9,8 poin atau 0,03 persen menjadi 33.743,84.

Dengan demikian, selama pekan ini, indeks Nasdaq naik 1,5 persen, dan indeks S&P serta Dow Jones masing-masing naik 1,1 persen.

Saham mengurangi kerugian selama perdagangan Rabu sore dengan indeks Dow Jones kembali bangkit dari penurunan lebih dari 460 poin. Pada posisi terendahnya, indeks Nasdaq susut 2,34 persen.

Sebagian besar saham teknologi merasa setelah panduan Microsoft yang kurang bersemangat semakin memicu kekhawatiran pertumbuhan. Raksasa perangkat lunak ditutup melemah tipis. Saham Boeing sedikit lebih tinggi meski ada kinerja laba dan pendapatan yang belum sesuai harapan.

“Jika perusahaan bearish pada masa depannya sendiri, mengapa investor harus bullish? Itulah pesan yang kami dapatkan dari musim laba sejauh ini,” ujar CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan dikutip dari CNBC, Kamis (26/1/2023).

Investor membeli saham menjelang periode pelaporan mengantisipasi hasil yang lebih baik dari perkiraan karena perusahaan mengatur ulang dan menurunkan harapan. Namun, laporan sejauh ini di seluruh sektor sebagian besar telah memupus harapan tersebut karena banyak perusahaan berbagi pandangan suram.

Investor bersiap untuk rilis laba perusahaan besar pekan ini seiring kekhawatiran akan resesi terus berlanjut. Tesla dan IBM di antara perusahaan yang dijadwalkan melaporkan kinerja keuangan. Pada awal perdagangan Rabu pekan ini, lebih dari 19 persen perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba kuartal IV dengan 68 persen di antaranya membukukan hasil lebih kuat dari perkiraan.

Namun, menurut CEO The Earnings Scout Nick Raich, tingkat ini tertinggal dari tren historis. Ia menuturkan, rata-rata tingkat laba kuartal IV 79 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wall Street Beragam pada Penutupan Perdagangan 24 Januari 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Selasa, 24 Januari 2023. Indeks Dow Jones mencatat penguatan seiring investor mencerna laporan laba perusahaan terbaru untuk mengetahui kondisi ekonomi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 104,40 poin atau 0,31 persen ke posisi 33.733,96. Kenaikan indeks Dow Jones mencatat penguatan hari ketiga. Indeks S&P 500 melemah 0,07 persen menjadi 4.016,95. Indeks Nasdaq tergelincir 0,27 persen ke posisi 11.334,27.

Pada perdagangan Selasa, 24 Januari 2023, musim laporan keuangan berlanjut dengan hasil beragam. Saham 3M merosot 6,2 persen karena panduan yang mengecewakan, sementara saham Union Pacific turun 3,3 persen setelah hasil perusahaan kereta api itu jauh dari perkiraan analis. Setelah bel perdagangan akan dimulai dengan pelaporan Microsoft.

"Kami mengalami dua hari yang sangat kuat di pasar untuk mengantisipasi Fed akan berhenti karena kami memasuki minggu yang sibuk dengan laporan laba,” ujar Chief Market Strategist Crossmark Global Investments, Victoria Fernandez, seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu (25/1/2023).

Ia menambahkan, laba yang dilihat sangat beragam. Ia prediksi, saham diperdagangkan dalam kisaran ketat seiring pasar menyerap komentar terbaru tentang margin, inflasi, dan lingkungan makro. Pergerakan wall streetpada perdagangan Selasa pekan ini datang setelah awal yang solid dengan semua rata-rata indeks utama mencatat kenaikan berturut-turut.

Pada Senin, 23 Januari 2023, indeks Nasdaq memimpin kenaikan dengan melompat 2,01 persen, indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing bertambah 1,19 persen dan 0,76 persen.

Keuntungan telah datang meski awal musim laporan laba yang mengecewakan dan lebih banyak tanda ekonomi Amerika Serikat melambat. Beberapa investor berharap temuan ini akan mendorong poros dari the Federal Reserve ketika gelar pertemuan kebijakannya pekan depan.

 

3 dari 4 halaman

Wall Street Bertenaga Berkat Saham Netflix pada 23 Januari 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham, Senin, 23 Januari 2023 seiring investor mempertimbangkan potensi perlambatan kenaikan suku bunga dari bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Investor pun bersiap hadapi minggu yang sibuk seiring rilis laba perusahaan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melonjak 2,01 persen ke posisi 11.364,41. Indeks Dow Jones bertambah 254,07 poin atau 0,76 persen ke posisi 33.629,56. Indeks S&P 500 menguat 1,19 persen ke posisi 4.019,81.

Saham Tesla dan Apple naik dengan harapan pembukaan kembali di China akan meningkatkan bisnis dua perusahaan itu. Kedua saham teknologi besar itu baru-baru ini bergulat dengan penutupan sementara dan pukulan terhadap produksi karena negara tersebut menangani kasus COVID-19 yang melonjak.

Saham semikonduktor baik pada Senin, 23 Januari 2023 dengan ETF VanEck Semiconductor melonjak 4,7 persen untuk hari terbaiknya sejak November 2022. Investor telah mulai mempertimbangkan kemungkinan the Fed bersiap untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi setelah pengetatan agresif selama berbulan-bulan.

Adapun data ekonomi yang dirilis pekan lalu menunjukkan penurunan harga grosir dan penjualan eceran, dan komentar dari pejabat bank sentral AS atau the Fed, sepertinya menandakan perlambatan.  Pernyataan dari Gubernur the Fed Christopher Wallet tampaknya mendukung kenaikan suku bunga 0,25 persen pada pertemuan berikutnya mengangkat harapan investor untuk penurunan.

Sebuah laporan the Wall Street Journal Sunday meningkatkan kemungkinan jeda musim semi untuk menaikkan suku bunga, sebuah tanda the Fed dapat mendekati akhir dari kampanye kenaikan suku bunga.

“Bulls berjalan dengan momentum jangka pendek, narasi “soft landing”, dan sulit untuk berdebat dengan aksi harga baru-baru ini,” ujar Chief Market Technician BTIG, Jonathan Krinsky, dikutip dari laman CNBC, Selasa (24/1/2023).

 

4 dari 4 halaman

Investor Hadapi Laporan Keuangan

Sementara itu, pasar memperkirakan peluang hampir 100 persen untuk kenaikan 25 basis poin menurut data CME group yang akan membawa suku bunga ke kisaran yang ditargetkan 4,5 persen-4,75 persen.

Laporan laba dapat membuat pasar gelisah pekan ini dengan sekitar 40 persen perusahaan dari Dow Jones merilis hasil laporan keuangan terbaruk. Hal ini dapat menawarkan lebih banyak wawasan tentang bagaimana perusahaan atasi inflasi dan suku bunga. Sejumlah perusahaan rilis laporan keuangan termasuk Microsoft, IBM, Tesla, Visa dan Mastercard.

Di sisi lain, sebanyak 57 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan laba kuartal IV 2022. 63 persen dari perusahaan tersebut membukukan hasil yang melebihi harapan, menurut Refinitiv. Pertumbuhan laba telah di bawah standar karena kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi. Perusahaan melaporkan laba 2,4 persen di atas harapan, dibandingkan dengan rata-rata jangka panjang 4,1 persen di atas harapan dan rata-rata 5,3 persen pada empat kuartal sebelumnya, berdasarkan data tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.