Sukses

Hartadinata Abadi Incar Pendapatan Rp 10 Triliun pada 2023

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menyatakan, faktor pertumbuhan didorong baik dari peningkatan volume penjualan dan juga kenaikan harga emas.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mengincar pendapatan hingga Rp 10 triliun pada 2023.

Director of Investor Relations PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Thendra Crisnanda mengatakan, faktor pertumbuhan didorong baik dari peningkatan volume penjualan dan juga kenaikan harga emas.

"Manajemen HRTA optimis atas outlook pertumbuhan korporasi di 2023. Pendapatan diproyeksikan bertumbuh menjadi Rp 9,5 triliun - Rp 10 triliun di 2023 dari sebelumnya Rp 6,8 triliun di 2022,” kata Thendra kepada Liputan6.com, Rabu, 11 Januari 2023.

Untuk mendukung capaian target tersebut, tahun ini perseroan berencana mengembangkan kontribusi dari semua channel yang dimiliki. Di HRTA sendiri, thendra mengatakan selain dari perluasan jaringan pemasaran, ada pula diversifikasi produk yang dijual.

“Selain itu juga, aliansi strategi dengan institusi baik di industri keuangan dan digital akan ditingkatkan dalam mendorong kontribusi penjualan perseroan,” imbuh dia.

Harga emas masih melanjutkan penguatan. Sebagian besar analis pasar secara moderat memperkirakan proyeksi harga emas dunia berada pada level USD 1.800-2.000 per troy ounce pada 2023.

Untuk skenario optimistik berdasarkan proyeksi dari Swiss Asia capital, harga emas diproyeksikan dapat menembus level all time high di rentang USD 3.000-4.000 per troy ounce pada 2023.

Di samping itu, harga emas diperkirakan masih tetap akan melanjutkan momentum positifnya di tengah reopening economy China. Aktivitas ekonomi yang kembali normal diharapkan dapat menjadi pendorong permintaan perhiasan emas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hartadinata Abadi Dirikan Anak Usaha di Bidang Industri Pembuatan Logam Dasar Mulia

Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mendirikan entitas anak perusahaan baru, yaitu PT Emas Murni Abadi pada 20 Oktober 2022. Perusahaan tersebut terletak di Bandung, Jawa Barat dan bergerak di bidang usaha industri pembuatan logam dasar mulia.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Selasa (25/10/2022), PT Emas Murni Abadi ini bergerak di bidang industri pembuatan logam dasar mulia. Usaha tersebut mencakup usaha pemurnian, peleburan, pemaduan dan penuangan logam mulia dalam bentuk dasar (ingot, billet, slab, batang, pellet, block, sheet, pig, paduan dan bubuk) seperti ingot perak, ingot emas, pellet platina dan sebagainya.

Kemudian, modal dasar mendirikan PT Emas Murni Abadi senilai Rp 8 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 2 miliar.

Hartadinata Abadi memiliki sebanyak 99 persen saham PT Emas Murni Abadi atau setara dengan Rp 1,98 miliar. Kemudian, sisanya dimiliki Firstania Claudia sebanyak 1 persen saham atau setara dengan Rp 20 juta.

Adapun total seluruh saham dalam PT Emas Murni Abadi berjumlah 2.000 lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp 2 miliar. 

Selain itu, pendirian entitas anak usaha ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Hartadinata Abadi.

"Pendirian entitas anak usaha ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan Hartadinata Abadi, Ong Deny, dikutip Selasa (25/10/2022).

3 dari 3 halaman

Realisasi Belanja Modal

Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah merealisasikan belanja modal Rp 15 miliar dari anggaran belanja modal Rp 40 miliar pada 2022.

Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk,  Ong Denny menuturkan, belanja modal pada 2022 digunakan untuk mesin dan pengembangan toko. Dari anggaran belanja modal Rp 40 miliar, yang terserap baru Rp 15 miliar.

Untuk mengantisipasi harga emas yang naik, PT Hartadinata Abadi Tbk juga berupaya memperkuat posisi untuk persediaan bahan baku dan barang jadi perseroan. Ong Denny menuturkan, harga emas ke depan dapat dibilang masih stabil di kisaran USD 1.800-USD 1.900 per troy ounce. Kisaran harga itu menurut Denny cukup baik dukung kinerja perseroan saat ini.

“Banyak yang prediksi harga emas akan kembali melonjak seiring inflasi sehingga kami anggap perlu juga perkuat posisi dari persediaan bahan baku dan barang jadi perseroan, ia menambahkan.

Mengutip paparan publik perseroan, realisasi pembukaan toko sendiri mencapai 10 toko atau setara dengan 71 persen dari target 14 toko baru menjadi 78 toko hingga awal Juni 2022. Pada akhir 2022, perseroan menargetkan penambahan jaringan toko sendiri menjadi 82 toko.

Adapun distribusi perhiasan emas perseroan dari toko milik sendiri antara lain ACC, ACC Premium, Celine Jewellrey, dan Claudia Perpect Jewelry.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.