Sukses

Rights Issue, Emiten Cinta Laura Tetapkan Harga Rp 100 per Saham

PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) akan terbitkan 5,98 miliar saham dalam rangka rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten Cinta Laura, PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) berencana untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebesar Rp 598,86 miliar. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (3/1/2022), Maharaksa Biru Energi akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 5.988.620.000 saham atau 5,98 miliar saham dengan harga pelaksanaan senilai Rp 100 per saham. Dengan demikian, OASA akan mendapatkan dana segar sebanyak Rp 598,86 miliar. 

Adapun, sekitar Rp 89 miliar untuk akuisisi 99,995 persen saham PT Indoplas Makmur Lestari. Akuisisi akan dilaksanakan sesuai dengan PPJB tertanggal 12 September 2022 juncto amandemen.

Kemudian, setiap pemegang 10 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 11 Januari 2023 pukul 16.00 WIB berhak atas 167 hak memesan efek terlebih dahulu.

Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang telah melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam Dlaftar pemegang HMETD, secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan.

Sementara itu, Gafur Sulistyo Umar selaku pemegang saham utama perseroan berencana untuk melaksanakan HMETD yang dimilikinya dalam PMHMETD I sebanyak 3.294.075.000 saham atau setara dengan sekitar 55,01 persen dari jumlah penawaran, dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp329.40 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pembeli Siaga

PT International Labuan Resources sebagai pembeli siaga akan mengambil bagian maksimal 2.694.545.000 saham dengan harga yang sama dengan harga PMHMETD I Perseroan, yaitu sebanyakbanyaknya sebesar Rp269.45 miliar atau setara dengan sekitar 44,99 persen dari jumlah penawaran.

 

Jadwal

Tanggal Efektif 30 Desember 2022

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas 

HMETD 11 Januari 2023 Waktu 16:00

Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 9 Januari 2023

Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 10 Januari 2023

Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai 11 Januari 2023

Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai 12 Januari 2023

Tanggal Distribusi HMETD 12 Januari 2023

Tanggal Pencatatan Efek di BEI 13 Januari 2023

Periode Perdagangan HMETD 13 Januari 2023 s.d 20 Januari 2023

Periode Pelaksanaan HMETD 13 Januari 2023 s.d 20 Januari 2023

Periode Penyerahan Efek 17 Januari 2023 s.d 25 Januari 2023

Tanggal Akhir Pembayaran Pesanan Efek Tambahan 25 Januari 2023

Tanggal Penjatahan 26 Januari 2023

Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan 27 Januari 2023

 

 

  

 

 

 

3 dari 5 halaman

Proyek Perseroan

Sebelumnya, PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menapaki bisnis energi terbarukan. Sejumlah proyek sudah mulai dikerjakan, dan beberapa lagi sedang dalam tahap persiapan yang seluruhnya diharapkan tuntas pada 2026 mendatang.

Mulai dari proyek pengolahan sampah (PSEL) di Cakung Jakarta, proyek bio energi, proyek bio industri, sampai proyek pengolahan limbah di Ibukota Nusantara.

“Kami optimis, seluruh proyek tersebut akan dapat diselesaikan tahun 2026, sehingga ke depan akan memberikan kontribusi sangat positif pada pendapatan perseroan,” ujar CEO sekaligus Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Umar dalam keterangan resmi, Jumat (23/12/2022).

Sejak awal tahun, perseroan sudah menyiapkan cetak-biru atau blue print yang akan menjadi acuan dalam menggerakkan dan memacu bisnis ke depan.

Pendapatan dari kontrak proyek-proyek juga sudah mulai dibukukan pada kuartal IV 2022. Bobby optimis, kinerja keuangan perseroan di penghujung 2022 ini sudah akan meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021, seiring dengan sudah berjalannya beberapa proyek.

“Pendapatan konsolidasi pada tahun 2022 ini akan meningkat. Dari Rp 4,5 milyar pada tahun 2021 lalu, menjadi Rp 40,8 miliar tahun 2022 ini,” ujar dia.

Sejumlah Proyek

Salah satu proyek yang digadang-gadang perseroan akan mampu meningkatkan pendapatan perseroan adalah pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu 1 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara Baru (IKN) yang ramah lingkungan.

 

4 dari 5 halaman

Selanjutnya

Tempat pengolahan sampah ini akan memiliki kapasitas olah sampai dengan 89 ton sampah per hari. Terdiri dari 30 ton sampah organik dan 44 ton sampah non organik, dengan sludge 15 ton per hari.

Perseroan melalui anak perusahaan akan terlibat dalam proses desain, pengadaan beberapa alat dan penunjang pengolah sampah, dan menjadi bagian untuk memastikan terjadinya ekonomi sirkuler di IKN, dengan manajemen off-taker yang kredibel.

Di timur Sumatera, perseroan melalui anak perusahaan bekerjasama dengan PT Kopetindo siap memenuhi kebutuhan wood chip sampai 15 ribu ton per tahun. Selanjutnya akan dipasok ke PLTU Air Anir pada akhir semester pertama 2023.

“Pada kwartal III 2023, pembangunan fasilitas pabrik wood pellet mulai dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp.224 milyar untuk keperluan ekspor ke Eropa dan Jepang, dengan memanfaatkan hutan tanaman energi di propinsi Bangka Belitung”, kata Bobby.

PLTU Air Anyir di propinsi Bangka Belitung saat ini sudah melakukan program co firing dengan menggunakan 15.000 ton wood chip dan akan ditingkatkan menjadi sebesar 30.000 ton wood chip per tahun.

5 dari 5 halaman

Proyek Lainnya

Proyek lain yang juga sedang dimatangkan perseroan adalah pembangunan pabrik bio propylene glycol yang sudah diinisiasi oleh perseroan sejak kuartal I 2022 lalu, untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan luar negeri.

“Kami akan memanfaatkan sumber utama dari pembuatan propylene glycol yaitu crude glyserin kelapa sawit yang merupakan produk sampingan dari bio diesel. Sampai saat ini kami telah melakukan pembicaraan intensif tahap akhir dengan produsen bio diesel, untuk bekerja sama dalam pemanfaatan bahan baku crude glyserin, dan telah menyelesaikan design dan proses pabrik bio propylene glycol, bekerja sama dengan technology provider,” jelas Bobby.

Di ujung Jakarta, melalui anak usahanya PT Indoplas Makmur Lestari, Perseroan juga tengah menyiapkan sejumlah kegiatan untuk menuntaskan pengembangan proyek PSEL atau pengolahan sampah menjadi listrik di Cakung, Jakarta Utara.

“Sudah sampai pada tahap finalisasi studi kelayakan dan penandatangan perjanjian kerja sama. Direncanakan pada semester pertama 2023 perusahaan patungan sudah dapat dibentuk, dan kemudian dilanjutkan dengan penandatangan PJBL dengan PLN,” kata Bobby.

Pada 2023, direncanakan financial closed dapat selesai dan dilanjutkan dengan ground breaking. Proses COD proyek PSEL Jakarta – Cakung ini direncanakan berlangsung pada 2026.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.