Sukses

WIR Asia Absen Tebar Dividen 2021

Direktur Utama grup WIR, Michael Budi menuturkan, pihaknya tidak akan membagikan dividen untuk tahun buku 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT WIR Asia Tbk (WIRG) atau grup WIR absen membagikan dividen untuk tahun buku 2021. 

Direktur Utama grup WIR, Michael Budi menuturkan, pihaknya tidak akan membagikan dividen untuk tahun buku 2021.

"Rapat Umum Pemegang Saham kami membahas laporan keuangan 2021, dan tidak ada pembagian dividen,” kata Michael saat paparan publik grup WIR, Jumat (30/9/2022).

Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk (WIRG) atau WIR Group mencatatkan pertumbuhan kinerja positif pada 2021. Dengan demikian, WIR Group menargetkan pendapatan secara tahunan meningkat 197 persen hingga akhir 2022. 

Chief Business Development Officer & Co-Founder grup WIR Jimmy Halim menuturkan, Perseroan menargetkan pendapatan tahunan 197 persen pada akhir 2022.

"Targetkan pendapatan meningkat 197 persen hingga akhir 2022,” kata Jimmy saat paparan publik WIR Asia, Jumat, 30 September 2022.

Direktur Utama WIR Group, Michael Budi optimistis untuk pertumbuhan kinerja ke depan.

"Memang tadi sesuai keterbukaan kami, pertumbuhannya sangat baik.  Kami memiliki optimisme sangat baik, metaverse ini menjadi alternatif bagi pengguna yang saat pandemi tidak bisa langsung ke offline,” kata Michel.

Selain itu, Michael juga menuturkan, WIR Group cukup optimistis melihat teknologi baik dari isi maupun kontennya. 

"Mind stores itu ditujukan untuk ekonomi. Kami cukup optimis melihat teknologi dari isinya, kontennya, kami memiliki visi membawa interaksi, humanis,” ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kinerja Perseroan

PT WIR Asia Tbk (WIRG) mencatatkan laba usaha perusahaan Rp 29,52 miliar pada semester I 2022, meningkat 52,4 persen dibanding periode yang sama 2021, Rp 19,37 miliar dan laba bersih perseroan meningkat 44,8 persen dari Rp 16,70 miliar pada 2021 menjadi 24,17 miliar pada 2022. 

"Laba tersebut diperoleh dari pendapatan WIR Group selama 2022 yang meningkat 112,5 persen  menjadi Rp 650,71 miliar dibanding tahun sebelumnya,” kata Michael. 

Michael juga menambahkan, kenaikan pendapatan WIRG mempengaruhi beban pokok pendapatan yang meningkat 116,2 persen, dari Rp 268,65 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 580,73 miliar di periode yang sama pada 2022. 

"Melonjaknya pendapatan juga diiringi dengan beban usaha yang naik mencapai Rp 40,46 miliar. Sejak IPO, PT WIR Asia memiliki aset sebesar Rp 751,96 miliar dengan total liabilitas mencapai Rp 161,36 miliar, terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 153,14 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 8,22 miliar,” kata dia. 

Sedangkan, segmen penjualan via platform mendominasi total pendapatan WIR Group, yaitu Rp 505,95 miliar, meningkat 138,5 persen dibandingkan capaian semester 1 2021 sebesar Rp 212,14 miliar.

Sementara pendapatan lainnya berasal dari promosi dan iklan via platform sebesar Rp 50,50  miliar, pengembangan aplikasi perangkat lunak sebesar Rp 50,43 miliar, konsultasi merek dan IT sebesar Rp 26,38 miliar, dan komisi transaksi via platform sebesar Rp 17,45 miliar.

Dalam upaya meningkatkan performa perseroan, WIR Group memperkuat  strategi bisnis dengan terus melakukan kolaborasi dengan seluruh sektor industri.

 

3 dari 5 halaman

Selanjutnya

WIR Group sebagai perusahaan teknologi kreatif dapat membentuk perilaku, mendefinisikan produk inovatif baru, dan membangun jaringan di antara komunitas wirausaha, untuk memperkuat dan menciptakan kembali dunia bisnis inovatif masa depan di Indonesia.  

Selain itu teknologi Augmented Reality (AR) WIR Group telah di deploy dilayar pintar DAV yang saat ini telah ada di ribuan jaringan minimarket. 

Adapun, inklusivitas menjadi kata kunci di WIR Group. Khususnya dalam mengembangkan teknologi yang berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI), penerapan AR dalam produk-produk WIR Group diharapkan bisa diterapkan ke dalam berbagai gawai tidak hanya yang high end namun juga low end. 

Dengan visi menyediakan dunia Metaverse yang dapat dinikmati semua orang dalam menyongsong era web 3.0, dan mengembangkan ekosistem teknologi yang terintegrasi, Michael Budi menyatakan optimisme WIR Group mampu mengembangkan industri  metaverse yang berbasis teknologi Augmented Reality (AR) serta membuka pasar yang luas bagi implementasi aplikasi teknologi yang dikembangkan.

 

4 dari 5 halaman

Luncurkan Prototipe Nusameta di G20

PT WIR Asia Tbk (WIRG) atau WIR Group memiliki proyek baru bernama Nusameta. Dalam proyek tersebut, WIR Group bekerja sama dengan grup Salim.

Direktur Utama WIR Group, Michael Budi menuturkan, proyek ini merupakan tambahan baru yang belum ada dalam prospektus. 

"Nusameta adalah proyek baru kami, ini additional baru yang sebelumnya belum ada di prospektus. Proyek baru ini kami kerja sama dengan grup Salim,” kata Michael saat paparan publik perseroan, Jumat, 30 September 2022.

Sementara itu, Chief Metaverse Officer Grup WIR dan CEO Nusameta, Stephen Ng mengatakan, pihaknya akan meluncurkan prototipe di G-20 dan meluncurkan platformnya. 

"Langkah berikutnya yang paling nyata adalah meluncurkan prototipe di G-20, dan meluncurkan platform. Beberapa minggu ke depan akan ada update juga terkait Nusameta,” kata Stephen.

Ke depan, pihak lain juga akan terlibat dalam pengembangan platform Nusameta. Hal itu dikarenakan WIR Group tidak bisa bekerja sendiri. 

"Lalu ke depan ada pihak lain yang terlibat dalam pengembangan platform nusa meta. Ini adalah cara kami merajut ekosistem yang ada di Indonesia,” kata dia.

 

 

5 dari 5 halaman

Gandeng Grup Salim

Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk (WIRG) melalui PT Mata Nilai Republik bersama PT Surya Semesta Karya bersama, perusahaan afiliasi grup Salim membangun perusahaan patungan bernama PT Metaverse Indonesia Makmur.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disampaikan pada 9 September 2022, ditulis Minggu (11/9/2022), PT WIR Asia Tbk melalui PT Mata Nilai Republik bersama PT Surya Semesta Karya telah membuat akta pendirian perusahaan bernama PT Metaverse Indonesia Makmur pada 7 September 2022.

Nilai transaksi pendirian perusahaan patungan itu Rp 10 miliar dengan rincian masing-masing bagian kepemilikan PT Mata Nilai Republik sebesar Rp 5,1 miliar atau setara 51 persen dan PT Surya Semesta Karya Persada sebesar Rp 4,9 miliar atau setara 49 persen saham.

Perseroan menyatakan tujuan transaksi ini untuk mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia. Adapun sumber dana untuk pendirian perusahaan patungan ini berasal dari modal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.