Sukses

Bukalapak Raup Pendapatan Rp 1,69 Triliun, Tumbuh 96 Persen pada Semester I 2022

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga mencatat laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 96 persen sepanjang semester I 2022. Pertumbuhan pendapatan tersebut dikontribusikan dari Mitra Bukalapak yang meningkat menjadi 55 persen pada kuartal II 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 33 persen.

Mengutip keterangan tertulis perseroan, Senin (1/8/2022), PT Bukalapak.com Tbk mencatat total processing value (TPV) selama kuartal II 2022 tumbuh 24 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya menjadi Rp 36,5 triliun pada kuartal II 2022. Adapun TPV ini merupakan nilai pemprosesan total.

Pertumbuhan TPV Bukalapak didukung kenaikan jumlah transaksi 24 persen sepanjang kuartal II 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sebanyak 75 persen TPV perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, seiring penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.

Mitra Bukalapak menjadi penggerak utama pertumbuhan perseroan. TPV Mitra pada kuartal II 2022 bertambah 25 persen menjadi Rp 17,7 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Pada semester I 2022 tumbuh 46 persen menjadi Rp 35 triliun dari periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan Mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada Mitra. Pada akhir Juni 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 14,2 juta meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.

Pendapatan Bukalapak tumbuh 105 persen pada kuartal II 2022 menjadi Rp 903 miliar dari periode sama tahun sebelumnya. Sepanjang semester I 2022, pendapatan Bukalapak naik 96 persen menjadi Rp 1,69 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 863,62 miliar.

Pendapatan Mitra pada kuartal II 2022 naik 242 persen menjadi Rp 498 miliar. Sepanjang semester I 2022, pendapatan Mitra bertambah 235 persen menjadi Rp 970 miliar dari semester I 2021.

"Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan menunjukkan peningkatan dari 33 persen pada kuartal II 2021 menjadi 55 persen pada kuartal II 2022,” tulis perseroan dalam keterangan tertulis.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Ebitda

Perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik.

Pada periode semester I 2022, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi 1 persen dibandingkan dengan 1,2 persen pada periode sama pada tahun sebelumnya.

Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,2 persen pada semester I 2021 menjadi -0,1 persen terhadap TPV pada semester I 2022.

Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari -0,1 persen pada semester I 2021 menjadi 0,3 persen pada semester I 2022, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5 persen pada semester I 2021 menjadi -0,4 persen pada semester I 2022.

Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) minus Rp 732 miliar pada semester I 2022, di mana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,2 persen pada semester I 2021 menjadi -1 persen pada semester I 2022.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Kantongi Laba Rp 8,59 Triliun Berkat Allo Bank

Selanjutnya, Bukalapak juga berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp 8,60 triliun pada semester I 2022, atau meningkat 1.209 persen dari rugi operasional sebesar Rp 776 miliar pada semester I 2021, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk.

Oleh karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun pada semester  I 2022, atau meningkat sebesar 1.220 persen dari rugi bersih sebesar Rp 767 miliar pada semester I 2021.

Meskipun Perseroan telah mencatat laba bersih pada semester I 2022 Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan.

Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp 20 triliun pada akhir Juni 2022.

4 dari 4 halaman

Realisasi Dana IPO hingga Juni 2022

Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) telah merealisasikan dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 5,77 triliun hingga 30 Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (18/7/2022), PT Bukalapak.com Tbk merealisasikan dana IPO Rp 5,77 triliun antara lain untuk modal kerja perseroan sebesar Rp 2,52 triliun atau 35,86 persen.

Selanjutnya modal kerja entitas anak yaitu PT Buka Mitra Indonesia sebesar Rp 964,88 miliar atau 30,16 persen, PT Buka Pengadaan Indonesia sebesar Rp 28,11 miliar atau 13,18 persen.

Selain itu, Bukalapak Pte Ltd sebesar Rp 1,05 miliar atau 0,49 persen, dan modal kerja entitas anak PT Five Jack sebesar Rp 10 miliar atau 4,69 persen. Kemudian pertumbuhan dan atau pengembangan usaha perseroan dan entitas anak serta modal kerja entitas anak selain yang sudah disebutkan sebesar Rp 2,24 triliun atau 31,97 persen.

Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk telah meraup dana IPO Rp 21,32 triliun. Rencana dana IPO itu antara lain untuk modal kerja perseroan sebesar Rp 7.03 triliun, modal kerja entitas anak yaitu PT Buka Mitra Indonesia sebesar Rp 3,19 triliun, PT Buka Usaha Indonesia sebesar Rp 3,19 triliun, dan PT Buka Investasi Bersama sebesar Rp 213,25 miliar.

Kemudian PT Buka Pengadaan Indonesia sebesar Rp 213,25 miliar, Bukalapak Pte Ltd sebesar Rp 213,25 miliar, dan PT Five Jack sebesar Rp 213,25 miliar.  Selanjutnya rencana IPO juga untuk pertumbuhan dan atau pengembanagn usaha perseroan dan entitas anak dan modal kerja entitas anak selain yang sudah disebutkan sebesar Rp 7,03 triliun.

Adapun sisa dana IPO Bukalapak sebesar Rp 15,54 triliun ditempatkan di deposito, giro, reksa dana, dan obligasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.