Sukses

Delta Dunia Makmur Catat Pendapatan Naik 108 Persen pada Kuartal I 2022

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) catat produksi batu bara naik 44 persen yoy.

Liputan6.com, Jakarta - Harga komoditas global yang melonjak  berdampak terhadap kinerja PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) pada kuartal I 2022.

PT Delta Dunia Makmur Tbk membukukan pendapatan sebesar USD 332 juta atau Rp 4,93 triliun(asumsi kurs Rp 14.875 per dolar Amerika), meningkat 108 persen dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya. Volume produksi juga meningkat signifikan meski masih terdapat tantangan curah hujan yang masih tinggi dan fenomena La Nina yang berdampak ke produksi. 

Sedangkan, overburden removal dan produksi batu bara tercatat masing-masing sebesar 124 juta BCM dan 18 juta ton, naik signifikan sebesar 90 persen dan 44 persen secara year-on-year.

EBITDA Perseroan pada kuartal 1 2022 berada di posisi USD 70 juta atau Rp 1,04 triliun, tercatat naik cukup tajam 122 persen dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya.

Marjin EBITDA berada di angka 23,9 persen, meningkat tipis dari periode yang sama pada tahun sebelumnya di tengah persiapan perseroan meningkatkan kapasitas produksi untuk mengakomodasi volume tambahan dari peningkatan volume produksi yang berasal dari kontrak yang sudah ada maupun pertumbuhan volume dari kontrak usaha baru.

"Kami bersyukur Perseroan dapat terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat awal 2022 berkat kepercayaan para pelanggan yang kian meningkat serta fundamental Perseroan yang solid,"  kata Direktur Utama PT Delta Dunia Makmur Tbk, Ronald Sutardja dalam keterangan resminya, ditulis Kamis(30/6/2022).

Ia mengatakan, keunggulan operasional dan manajemen modal yang kuat dan stabil turut menempatkan Perseroan dalam posisi yang baik untuk memenuhi target realisasi produksi sekaligus memastikan pertumbuhan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.

"Kami berharap dapat terus meningkatkan kinerja Perseroan dan menjaga momentum pertumbuhan ini sepanjang tahun,” ia menambahkan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Perluas Bisnis ke Australia

Langkah strategis perseroan untuk memperluas bisnis utama ke Australia sebagai salah satu pasar kunci pertambangan global sejak akhir 2021 juga mulai membuahkan hasil. 

"Keberhasilan Perseroan melalui salah satu anak perusahaan kami di Australia, BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia) dalam mendapatkan perpanjangan kontrak jasa pertambangan senilai sekitar AU$550 juta dengan BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance pada Februari 2022 lalu dan kontrak jasa pertambangan senilai AU$320 juta dengan Bowen Coking Coal pada Mei 2022 lalu merupakan pencapaian penting dalam strategi ekspansi kami,” tambah Ronald.

Sebagai perusahaan penyedia jasa pertambangan yang berkomitmen dan bertanggungjawab pada dampak lingkungan, Perseroan senantiasa menempatkan aspek ESG sebagai bagian dari strategi utama jangka panjang. 

 

 

3 dari 5 halaman

Perkuat ESG

Perseroan secara aktif mengembangkan berbagai inisiatif berkelanjutan dan pada 2021 memperkuat pendekatan terhadap ESG dengan menyusun Kerangka Kerja Berkelanjutan yang berlandaskan pada keunggulan operasional dan diversifikasi menuju transisi ekonomi rendah karbon. 

Di bawah enam pilar keberlanjutan, pada 2021 Perseroan menurunkan limbah berbahaya sebesar 48 persen dan penggunaan air bersih sebesar 28 persen apabila dibandingkan tahun sebelumnya melalui inisiatif EcoEfficiency, mencetak 1.577 tenaga ahli tersertifikasi melalui program BISA Ruang Vokasi, dan melahirkan 114 pengusaha perempuan melalui program Perempuan BISA.

“Sebagai perusahaan penyedia jasa pertambangan terkemuka di Indonesia, Perseroan akan terus berupaya untuk mengembangkan penerapan ESG dengan mengintegrasikan inisiatif-inisiatif di grup usahanya dalam penentuan target dan roadmap, serta memperluas kemitraan demi menjangkau lebih banyak orang dan penerima manfaat,” ujar Ronald.

4 dari 5 halaman

Buyback Saham

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham mulai 7 Maret 2022-6 Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (8/3/2022), PT Delta Dunia Makmur Tbk akan menyisihkan dana maksimal USD 33 juta atau setara Rp 473,55 miliar (asumsi kurs Rp 14.350 per dolar AS) untuk buyback saham. Dana buyback saham DOID akan berasal dari saldo laba ditahan.

Jumlah saham yang akan dibeli sebanyak-banyaknya 1.724.234.000 saham DOID dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

“Sesuai dengan SEOJK 3/2020, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari jumlah modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan,” tulis perseroan.

Buyback saham akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan harga penawaran atas pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan dengan harga lebih rendah atau saham dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada POJK 2/2013.

PT Delta Dunia Makmur Tbk telah menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai perusahaan efek yang ditunjuk oleh perseroan untuk buyback saham.

 

 

 

5 dari 5 halaman

Selanjutnya

Perseroan menyatakan langkah buyback saham tersebut tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan mengingat perseroan memiliki modal dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.

Selain itu, Perseroan menyatakan buyback saham akan menurunkan aset dan ekuitas perseroan sebesar jumlah buyback saham.

Jika perseroan memakai seluruh anggaran yang dicadangkan untuk buyback saham tersebut sebesar jumlah maksimal dana yang disisihkan, total aset dan ekuitas akan berkurang sebanyak-banyaknya Rp 473,55 miliar. Pendapatan perseroan diperkirakan tidak menurun akibat pelaksanaan buyback saham. Pembelian kembali saham diperkirakan mempunyai dampak minimal terhadap beban pembiayaan perseroan.

“Perseroan berkeyakinan pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan,” tulis manajemen perseroan.

Hal tersebut lantaran Delta Dunia Makmur menyatakan memiliki modal dan arus kas yang cukup untuk melakukan dan membiayai seluruh kegiatan usaha, pengembangan usaha, operasional dan buyback saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.