Sukses

IPO, Tera Data Indonusa Incar Dana Segar Rp 145,62 Miliar

PT Tera Data Indonusa Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.040.126.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp 25 per lembar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Tera Data Indonusa Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan besar komputer dan perlengkapan komputer, akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Pada aksi ini, perseroan membidik dana segar hingga Rp 145,62 miliar.

Mengutip laman e-ipo.co.id, Kamis (30/6/2022), PT Tera Data Indonusa Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.040.126.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp 25 per lembar. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 17,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham.

Perseroan menawarkan harga perdana di kisaran Rp 120—Rp 140 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 124,82 miliar atau sebanyak-banyaknya Rp 145,62 miliar.

Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1 persen saham dari saham yang ditawarkan dalam IPO, atau sebanyak- banyaknya 10.401.300 lembar saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation/ESA).

Selain itu, perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 2 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO, atau sebanyak-banyaknya 119.186.300 lembar saham baru untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP).

Seluruh dana IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan untuk dua pos utama. Pertama, sekitar 90 persen akan digunakan untuk modal kerja, pembiayaan piutang usaha, dan peningkatan kualitas SDM.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sisa Dana IPO dan Jadwal

Sementara sisanya akan dialokasikan sebagai belanja modal. Antara lain, untuk perluasan area gudang dan produksi. Kemudian untuk pembelian peralatan pendukung produksi berupa conveyor line, forklift, racking management, serta mesin berupa surface mounting technology (SMT) untuk keperluan produksi motherboard dan alat pendukung pengembangan berupa alat tes hasil produksi (quality control kit).

Setelah IPO, manajemen perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen tunai secara kas kepada seluruh pemegang saham perseroan dalan juma sebanyak-banyaknya 40 persen dari laba tahun berjalan setelah menyisihkan untuk cadangan wajib mulai tahun buku 2021.

Berikut jadwal IPO perseroan:

Perkiraan masa penawaran awal: 29 Juni—5 Juli 2022

Perkiraan tanggal efektif: 12 Juli 2022

Perkiraan masa penawaran umum perdana saham:1 3–15 Juli 2022

Perkiraan tanggal penjatahan: 15 Juli 2022

Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 18 Juli 2022

Perkiraan tanggal pengembalian uang pemesanan : 18 Juli 2022

Perkiraan tanggal pencatatan pada bursa efek indonesia: 19 Juli 2022

3 dari 4 halaman

BEI Kantongi IPO 43 Perusahaan, Mayoritas Sektor Konsumer Nonsiklikal

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 43 perusahaan dalam proses pencatatan saham di BEI hingga 6 Juni 2022. Total dana yang akan dihimpun dari 43 perusahaan itu Rp 14,1 triliun.

“Sampai dengan 6 Juni 2022, terdapat 43 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham BEI dengan total dana yang direncanakan sebesar Rp 14,1 triliun,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, kepada wartawan, Senin (6/6/2022).

Adapun rincian sektor perusahaan yang proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) antara lain:

-Tiga perusahaan dari sektor basic materials

-Tiga perusahaan dari sektor industrials

-Empat perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

-Sembilan perusahaan dari sektor konsumer non siklikal

-Delapan perusahaan dari sektor konsumer siklikal

-Dua perusahaan dari sektor teknologi

-Dua perusahaan dari sektor healthcare

-Tiga perusahaan dari sektor energi

-Empat perusahaan dari sektor properti dan real estate

-Lima dari sektor infrastruktur

Selain itu, BEI mencatat pipeline rights issue terdapat 33 perusahaan yang akan melakukan aksi korporasi itu hingga 3 Juni 2022. Perkiraan dana yang akan dihimpun dari rights issue mencapai Rp 25,2 triliun.

Kemudian pada pipeline pencatatan efek bersifat utang dan sukuk terdapat 36 emisi yang akan diterbitkan oleh 30 perusahaan dengan perkiraan total dana yang akan dihimpun Rp 44,9 triliun.

4 dari 4 halaman

Penerbitan Surat Utang

Untuk sektor-sektor perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan Efek Bersifat Utang dan Sukuk adalah sebagai berikut :

- 17 Perusahaan dari sektor Financials

- 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures

- 1 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals

- 2 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate

- 3 Perusahaan dari sektor Industrials

- 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials

- 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic

- 1 Perusahaan dari sektor Energy

Nyoman menilai, minat perusahaan yang berencana menghimpun dana dari pasar modal masih kondusif. Ini ditunjukkan dari data pipeline yang akan dicatatkan di BEI baik saham, efek bersifat utang dan sukuk.

Hingga 3 Juni 2022, jumlah perusahaan maupun nilai fundraising yang berada pada pipeline pencatatan saham, efek bersifat utang dan sukuk meningkat secara rata-rata sekitar 50 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Berdasarkan catatan kami pada 3 Juni 2022, jumlah perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.