Sukses

Bursa Saham Asia Tergelincir Imbas The Fed Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat, (22/4/2022) seiring the Fed beri sinyal kenaikan suku bunga lebih agresif.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham di Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat pagi (22/4/2022), seiring investor mengamati reaksi pasar terhadap pernyataan dari Ketua Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell.

Indeks Nikkei 225 di Jepang memimpin kerugian di antara pasar utama kawasan. Indeks Nikkei turun 1,71 persen karena saham konglomerat SoftBank Group turun lebih dari 2 persen.

Indeks Topix turun 1,31 persen. Indeks Kospi Korea Selatan diperdagangkan 1,1 persen lebih rendah. Saham Australia juga turun karena indeks S&P/ASX 200 turun 0,97 persen.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 1,18 persen lebih rendah. Powell mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih agresif ke depan oleh bank sentral karena berupaya menurunkan inflasi. Dia mengatakan, The Fed berkomitmen untuk menaikkan suku bunga secepatnya untuk menjinakkan inflasi.

"Saya akan mengatakan 50 basis point akan dibahas untuk pertemuan Mei,” kata Powell. Mengikuti komentar tersebut, ekspektasi untuk pergerakan 50 basis poin pada Mei naik menjadi 97,6 persen, menurut CME Group’s FedWatch Tool.

Imbal hasil Treasury AS juga melonjak usai komentar Powell. Imbal hasil acuan Treasury 10-tahun yang memulai tahun ini di dekat 1,5 persen, sebelumnya terakhir berada di 2,9328 persen.

Kemudian, saham di Wall Street turun pada Kamis waktu setempat di Amerika Serikat, dengan S&P 500 tergelincir sekitar 1,48 persen menjadi 4.393,66. Dow Jones Industrial Average turun 368,03 poin, atau 1,05 persen, menjadi 34.792,76. Nasdaq Composite yang padat teknologi tertinggal, turun 2,07 persen  menjadi 13.174,65.

Indeks dolar AS berada di 100,619 sekali lagi di atas level 100 yang turun di bawah sebentar awal pekan ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 128,47 per dolar, masih lebih lemah dibandingkan dengan level di bawah 126 yang terlihat minggu lalu terhadap greenback. Dolar Australia berada di 0,7359 setelah penurunan baru-baru ini dari atas 0,744.

Sementara itu, harga minyak lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik 0,32 persen menjadi USD 108,68 per barel. Minyak mentah berjangka AS naik 0,29 persen menjadi USD 104,09 per barel.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada Kamis 21 April 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan Kamis, 21 April 2022. Hal ini seiring lonjakan imbal hasil surat berharga atau obligasi AS mengimbangi optimisme yang datang dari rilis kinerja keuangan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 1,05 persen atau 368,03 poin ke posisi 34.792,76. Indeks S&P 500 merosot 1,48 persen menjadi 4.393,66. Indeks Nasdaq susut 2,07 persen menjadi 13.174,65.

Seiring koreksi yang terjadi pada Kamis pekan ini, indeks Nasdaq turun 1,3 persen selama sepekan. Indeks S&P 500 naik tipis. Indeks Dow Jones menguat sekitar 1 persen selama sepekan.

Rata-rata indeks acuan utama menguat tajam pada perdagangan sebelumnya. Indeks Dow Jones naik 0,9 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik lebih dari 1 persen.

Imbal hasil surat berharga menguat tajam dengan tenor 10 tahun diperdagangkan di atas 2,9 persen. Imbal hasil obligasi mendekati level tertinggi sejak akhir 2018.

Pada awal tahun, imbal hasil obligasi AS berada di posisi 1,5 persen dan melonjak karena the Federal Reserve (the Fed) memperketat kebijakan moneter untuk menahan kenaikan inflasi di AS.

"Meskipun kami memperkirakan inflasi akan segera mencapai puncaknya, jika itu belum terjadi, gangguan rantai pasokan yang berkelanjutan dan peningkatan yang lambat dalam partisipasi angkatan kerja karena pensiun dan kekhawatiran yang berkelanjutan atas COVID-19 dapat dengan mudah menjaga tingkat inflasi lebih dari dua kali lipat, target the Fed dua persen,” tulis Chief Global Macro Strategist Ned Davis Research, Jsep Kalish dilansir dari CNBC, Jumat (22/4/2022).

Ia menambahkan, akibatnya the Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga acuan lebih dari kisaran puncak 3,25 persen-3,5 persen.

3 dari 4 halaman

The Fed Bakal Dongkrak Suku Bunga Lebih Besar

Di sisi lain, pergerakan suku bunga pada Kamis, 21 April 2022 terjadi karena ketua the Fed Jerome Powell isyaratkan kenaikan suku bunga lebih besar mungkin akan datang bulan depan.

”Dalam pandangan saya untuk bergerak sedikit lebih cepat menaikkan suku bunga. Saya juga berpikir ada sesuatu yang dapat dikatakan setiap akomodasi yang dianggap tepat. Saya akan mengatakan (kenaikan suku bunga-red) 50 basis poin akan dibahas untuk pertemuan Mei," kata Powell saat berbicara di the International Monetary Fund Debate.

Namun, banyak investor profil tinggi skeptis the Fed dapat mengendalikan inflasi tanpa menyebabkan kerusakan ekonomi. “Mereka akan membutuhkan keterampilan, waktu dan keberuntungan untuk mencapai pendaratan lunak,” ujar Chief Economic Advisor Allianz Mohamed El-Erian.

Selain itu, aksi jual terjadi pada perdagangan Kamis pekan ini. Ada sejumlah saham yang bergerak menguat setelah rilis laba membantu menjaga indeks utama dari penurunan yang lebih tajam. Saham energi dan material mencatatkan koreksi. Saham Mosaic turun 9,4 persen dan Chevron tergelincir 4,6 persen. 

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan

Saham energi bersih juga melemah. Saham ETF Invesco Solar susut hampir 7 persen. Investor juga mencermati laporan kuartalan terbaruk yang mencakup angka lebih kuat dari perkiraan dari Tesla.

Saham Tesla melonjak lebih dari 3 persen setelah rilis kinerja kuartal I 2022 mengalahkan harapan analis. Sebagian berkat pengiriman modal yang kuat. Sejumlah analis memuji Tesla setelah rilis laporan keuangan.

Selain itu, saham maskapai menemui titik terang. Saham United naik 9 persen setelah maskapai perkirakan keuntungan pada 2022.

CEO Scott Kirby menuturkan, pihaknya belum pernah melihat peningkatan permintaan seperti itu mengacu pada pemesanan perjalanan bisnis dan liburan. Saham American naik 3,8 persen setelah proyeksikan laba sebelum pajak untuk kuartal II.

Lebih dari 17 perusahaan S&P 500 melaporkan laba hingga perdagangan Kamis, 21 April 2022. Dengan hampir 81 persen dari nama-nama perusahaan itu mengalahkan harapan analis.

"Saya optimis dengan hati-hati laba akan terus berdetak," kata Chief Investment Officer Sanctuary Wealth.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • The Fed adalah salah satu bank sentral di AS yang tertua dan berdiri sejak tahun 1913 melalui kongres.

    The Fed

  • Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut suku bunga.

    suku bunga

  • Bursa Saham Asia

  • Asia