Sukses

Puradelta Lestari Kantongi Prapenjualan Rp 615 Miliar pada Kuartal I 2022

Capaian marketing sales PT Puradelta Lestari Tbk pada awal 2022 ini terutama berasal dari penjualan lahan industri.

Liputan6.com, Jakarta - Pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), meraih prapenjualan atau marketing sales Rp 615 miliar pada kuartal I 2022.

Prapenjualan itu sekitar 34,2 persen dari target marketing sales 2022 sebesar Rp 1,8 triliun. Capaian marketing sales PT Puradelta Lestari Tbk pada awal 2022 ini terutama berasal dari penjualan lahan industri.

"Pada kuartal pertama tahun 2022, Perseroan menjual 16,8 hektar lahan industrinya," kata Direktur PT Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, dikutip dari keterbukan informasi, Senin (18/4/2022).

"Di samping itu, terdapat juga penjualan segmen komersial dan hunian," ia menambahkan.

Tondy Suwanto menambahkan, beberapa proses negosiasi jual beli telah berlangsung sejak 2021, tetapi mengalami hambatan karena pembatasan mobilitas akibat pandemi yang berlangsung.

"Di awal tahun 2022 ini, kami telah berhasil menyelesaikan beberapa transaksi yang tertunda akibat pandemi di tahun sebelumnya. Kami mengupayakan untuk menyelesaikan beberapa proses negosiasi dan transaksi lainnya di sisa tahun ini yang tentunya akan menambah raihan marketing sales Perseroan,” ujar Tondy.

Tak hanya itu, raihan marketing sales pada kuartal pertama I 2022 sebesar Rp 615 miliar ini lebih tinggi dibandingkan dengan raihan marketing sales di kuartal pertama tahun 2021 sebesar Rp 228 miliar.

Capaian yang baik pada kuartal I 2022 ini didukung oleh kenaikan harga penjualan rata-rata dan meningkatnya permintaaan, khususnya dari sektor data center.

Mengantisipasi tingginya permintaan lahan industri dari data center, Perseroan sendiri telah mengembangkan zona industri khusus yang didedikasikan untuk data center dan industri serupa dan dilengkapi dengan infrastruktur berteknologi tinggi.

"Kami telah membangun segala fasilitas dan infrastruktur terbaik untuk mendukung aktivitas dari data center di zona industri khusus tersebut. Hal ini tentunya menjadi keunggulan tersendiri bagi kami, dimana sudah banyak pelanggan data center telah bergabung di kawasan industri kami. Ke depannya, kawasan industri GIIC Kota Deltamas akan menjadi sebuah pusat data center di Indonesia," tulis Tondy.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Permintaan Lahan Industri

Perseroan akan terus menangkap peluang yang ada. Saat ini, masih ada permintaan lahan industri sekitar 70 hektar.

"Mayoritas permintaan masih datang dari sektor data center,” kata Tondy Suwanto.

Ia mengatakan, Perseroan akan terus mengembangkan zona industri khususnya sehingga dapat memberikan layanan yang terbaik bagi para pelanggannya.

Selain penjualan lahan industri, raihan marketing sales Perseroan juga didukung oleh penjualan lahan komersial dan produk hunian.

Para pelaku bisnis telah menanamkan modalnya untuk membeli lahan komersial dan berbisnis di kawasan Kota Deltamas. Fasilitas-fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, dan pusat perbelanjaan besar akan segera hadir di Kota Deltamas untuk mendukung gaya hidup bagi para penghuninya.

Sedangkan produk-produk hunian rumah tapak seperti NarayaPark, Woodchester, dan Savasa, terus dikembangkan untuk menciptakan sebuah konsep one-stop-living city di mana masyarakat dapat tinggal, bekerja, bersekolah, berbelanja, dan bersosialisasi di sebuah kawasan mandiri

3 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Puradelta Lestari Tbk  (DMAS) dan anak Perusahaan (Perseroan) mengumumkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode 31 Desember 2021 pada Jumat, 8 April 2022. PT Puradelta Lestari Tbk  membukukan pendapatan usaha Rp 1,44 triliun dan laba bersih sebesar Rp 715 miliar pada 2021.

Mengutip keterangan resmi perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/4/2022), segmen industri menjadi kontributor utama pendapatan usaha perseroan dengan sumbangan sebesar Rp 1,18 triliun atau sekitar 81,9 persen dari pendapatan usaha perseroan. 

Kemudian, segmen hunian dan komersial masing-masing menyumbang Rp 125 miliar dan Rp 117 miliar, atau masing-masing menyumbang 8,7 persen dan 8,1 persen dari pendapatan usaha perseroan. 

 Di samping itu, segmen hotel menyumbang Rp11 miliar atau 0,7 persen dari pendapatan usaha perseroan, sedangkan segmen sewa menyumbang Rp 8 miliar atau 0,5 persen dari pendapatan usaha perseroan.

“Penjualan lahan industri kepada pelanggan-pelanggan dari sektor otomotif dan turunannya, serta sektor data center, menjadi penopang utama pendapatan usaha di tahun 2021,” ujar Direktur dan Sekretaris PT Puradelta Lestari Tbk Tondy Suwanto dalam keterangan resminya, Jumat (8/4/2022).

Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 847 miliar pada 2021, dengan marjin laba kotor sebesar 58,8 persen. Adapun laba usaha tercatat sebesar Rp 665 miliar dengan marjin laba usaha sebesar 46,2 persen.

Laba sebelum pajak perseroan tercatat sebesar Rp 731 miliar di 2021, sedangkan laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 715 miliar di 2021, dengan marjin laba bersih sebesar 49,6 persen. Melalui hasil tersebut, Perseroan mencatatkan laba bersih per saham sebesar Rp 14,83.

 

4 dari 4 halaman

Aset

Tak hanya itu, dari sisi fundamental, jumlah aset perseroan per 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp 6,11 triliun, lebih rendah Rp 638 miliar atau 9,5 persen dibandingkan dengan jumlah aset per 31 Desember 2020 sebesar Rp 6,75 triliun. Hal ini terutama disebabkan penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 776 miliar.

Sedangkan, posisi kas bersih perseroan per 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp 599 miliar, menurun Rp 776 miliar dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,38 triliun.

"Penurunan posisi kas bersih terutama disebabkan oleh pembagian dividen tunai yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2021 sejumlah Rp892 miliar,” kata Tondy Suwanto.

Adapun liabilitas Perseroan per 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp 763 miliar, lebih rendah Rp461 miliar atau 37,7 persen dibandingkan jumlah liabilitas Perseroan per 31 Desember 2020 sebesar Rp1,22 triliun.

Hal ini terutama disebabkan penurunan liabilitas kontrak Perseroan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebesar Rp 479 miliar dari Rp 970 miliar per 31 Desember 2020 menjadi Rp 491 miliar per 31 Desember 2021.

Perseroan tidak memiliki utang. Dengan posisi kas yang ada, perseroan akan mendanai kegiatan operasionalnya untuk meraih pencapaian yang optimal. 

Bahkan, perseroan terus berupaya untuk melakukan pengembangan Kota Deltamas untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, hunian, dan komersial.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.