IHSG Sentuh Posisi Tertinggi di 6.963, Investor Asing Buru Saham BBRI hingga BRMS

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal pekan, Senin (14/3/2022). Penguatan IHSG juga diikuti aksi beli investor asing.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 27 poin ke posisi 6.949,20. Pada pukul 09.16 WIB, IHSG naik 0,31 persen ke posisi 6.944,29. Indeks LQ45 menguat 0,29 persen ke posisi 1.000.

Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.963,58 dan terendah 6.927,68. Sebanyak 243 saham menguat sehingga angkat IHSG. 164 saham melemah dan 206 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 178.401 kali dengan volume perdagangan 2,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 41,84 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.308.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth susut 0,08 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXsiklikal menguat 1,53 persen, indeks IDXtechno menguat 0,64 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,44 persen.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kiat Investasi Reksa Dana Saham Saat IHSG Bergejolak

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah — Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham KJEN melonjak 23,88 persen

-Saham PANI melonjak 11,87 persen

-Saham AYLS melonjak 11,11 persen

-Saham INPP melonjak 10,42 persen

-Saham PPRE melonjak 10,73 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham FORU melemah 6,99 persen

-Saham STTA melemah 6,95 persen

-Saham KONI melemah 6,72 persen

-Saham SOTS melemah 6,67 persen

-Saham IBST melemah 6,35 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Awal 2019 IHSG — Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 77,2 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 60 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 44,1 miliar

-Saham ASII senilai Rp 34,6 miliar

-Saham BRMS senilai Rp 27,4 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 25,1 miliar

-Saham BUMI senilai Rp 6,9 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 5,7 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 5,5 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 4,2 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona — Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 2,89 persen, indeks Korea Selatan Kospi merosot 0,77 persen, indeks Shanghai tergelincir 0,75 persen, dan indeks Singapura susut 0,36 persen. Selain itu, indeks Jepang Nikkei mendaki 0,70 persen dan indeks Taiwan menguat 0,12 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ke posisi 6.922 pada Jumat, 11 Maret 2022. Hal ini seiring arus dana investor aisng yang keluar sebesar USD 35 juta di tengah kinerja yang lemah di pasar regional.

Saham BBRI menjadi hambatan terbesar seiring momen ex-dividen. Selain itu, saham konstruksi menguat setelah penunjukan Kepala dan Wakil Kepala Otoritas Ibu Kota Baru pada Kamis, 10 Maret 2022. Saham WSKTA dan WIKA masing-masing naik 5 dan 9 persen. Saham LPPF melonjak 5 persen seiring perusahaan menaikkan harga maksimal buyback menjadi Rp 7.950.