Sukses

Adhi Commuter Bidik Dana IPO Maksimal Rp 1,6 Triliun, untuk Apa Saja?

PT Adhi Commuter Properti Tbk menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 130-Rp 200 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Commuter Properti Tbk, perusahaan bergerak di bidang usaha perhotelan dan real estate akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus perseroan di laman e-ipo.co.id, Kamis, (11/11/2021), PT Adhi Commuter Properti Tbk menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 8.011.204.500 saham dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham yang ditawarkan itu 28,6 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

PT Adhi Commuter Properti Tbk menawarkan harga di kisaran Rp 130-Rp 200 per saham. Dengan demikian, perseroan akan meraup dana dari IPO antara Rp 1,04 triliun-Rp 1,60 triliun. Dana dari IPO antara lain akan digunakan sekitar 45 persen untuk pengembangan proyek eksisting dan proyek recurring.

Selain itu, sekitar 35 persen untuk akuisisi atau pengembangan lahan baru dan 20 persen untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi seri A.

Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Bahana Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Selain itu, PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas.

Adhi Commuter Properti juga melaksakan program opsi kepemiikan saham kepada manajemen dan karyawan atau management and employee stock option (MESOP) sebanyak-banyaknya 560.224.00 saham. Jumlah saham itu sebanyak-banyaknya sebesar dua persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

 

 

p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jadwal IPO

Jadwal sementara IPO:

-Perkiraan masa penawaran awal: 12 November 2021-25 November 2021

-Perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 November 2021

-Perkiraan masa penawaran umum pada 2 Desember 2021-8 Desember 2021

-Perkiraan tanggal penjatahan pada: 8 Desember 2021

-Perkiraan tanggal distribusi secara elektronik pada 9 Desember 2021

-Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Desember 2021

3 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan

Melihat kinerja keuangan hingga semester I 2021, perseroan meraup pendapatan Rp 201,02 miliar. Realisasi pendapatan ini turun tipis 3,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 209,36 miliar. Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 150,21 miliar hingga Juni 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 197,19 miliar.

Perseroan mencetak laba kotor Rp 50,80 miliar hingga Juni 2021. Realisasi laba kotor itu naik 317,43 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,17 miliar. Perseroan mencatat lonjakan laba periode berjalan sebesar 8.994 persen menjadi Rp 33,93 miliar hingga Juni 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 375,17 juta.

Total ekuitas perseroan tercatat Rp 2 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 1,96 triliun. Total liabilitas bertambah menjadi Rp 3,57 triliun hingga 30 Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 2,70 triliun.

Sementara itu, total aset naik menjadi Rp 5,57 triliun hingga 30 Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 4,67 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara Rp 293,35 miliar hingga Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 44,6 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.