Sukses

Begini Gerak Saham ISAT Setelah Pengumuman Merger Indosat-Tri Indonesia

PT Indosat Tbk-Tri Indonesia sepakat merger. Lalu bagaimana gerak saham ISAT pada Jumat, 16 September 2021?

Liputan6.com, Jakarta - Ooredoo QPSC (Ooredoo) dan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) mengumumkan penandatanganan dari kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia antara lain PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia pada Kamis, 16 September 2021.

Dengan ada sentimen itu, bagaimana gerak saham PT Indosat Tbk (ISAT)?

Mengutip data RTI, saham PT Indosat Tbk (ISAT) dibuka melonjak 425 poin ke posisi Rp 7.550 per saham. Saham ISAT sempat berada di level tertinggi Rp 7.675 dan terendah Rp 6.775 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.183 kali dengan volume perdagangan 91.179. Nilai transaksi Rp 65,8 miliar. Pada pukul 09.55 WIB, saham ISAT turun 3,86 persen ke posisi Rp 6.850 per saham.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,17 persen ke posisi 6.119,52. Indeks LQ45 turun 0,20 persen ke posisi 860,92. Sebagian besar indeks acuan tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.123,19 dan terendah 6.086. Sebanyak 236 saham melemah sehingga menekan IHSG. 203 saham menguat dan 191 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 478.993 kali dengan volume perdagangan 8,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,5 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transaksi Bakal Rampung Akhir 2021

Sebelumnya, PT Indosat Tbk (Indosaat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) akhirnya merger dan akan membentuk perusahaan gabungan Bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).

Hal itu setelah Ooredoo Q.P.S.C dan CK Hutchison Holdings Limited teken kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia pada Kamis, 16 September 2021.

Adapun penyelesaian transaksi ini bergantung pada persetujuan dari pemegang saham Ooredoo Group, CK Hutchison, dan Indosat Ooredoo, persetujuan regulator, serta berbagai syarat dan ketentuan.

Jika semua persetujuan berhasil didapatkan, penggabungan ini diperkirakan selesai pada akhir 2021. JP Morgan bertindak selaku penasihat keuangan eksklusif untuk Ooredoo Group. Goldman Sachs & Co. dan HSBC bertindak selaku penasihat keuangan gabungan untuk CK Hutchison. Barclays bertindak sebagai penasihat keuangan untuk Indosat Ooredoo.

Managing Director of Ooredoo Group, Aziz Aluthman Fakhroo menuturkan, dengan ada kesepakatan tersebut, pihaknya sekarang fokus untuk menyelesaikan transaksi dan bekerja sama dengan CK Hutchison untuk menggabungkan keahliaan dari masing-masing grup telekomunikasi global. Hal ini untuk membangun perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia di Indonesia.

"Kesepakatan ini adalah suatu langkah besar untuk mencapai visi kita bersama dalam menciptakan nilai yang luar biasa untuk para pelanggan dan pemegang saham lewat penggabungan dua perusahaan telekomunikasi terdepan Indonesia untuk melahirkan perusahaan nomor dua yang lebih kuat di Indonesia,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 September 2021.

Group Co-Managing Director of CK Hutchison Holdings Canning Fok menuturkan, kesepakatan ini adalah kesempatan besar untuk membangun perusahaan telekomunikasi yang lebih kuat dan inovatif di Indonesia. Hal ini juga merupakan transaksi yang memiliki nilai tambah untuk pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Dengan skala yang lebih besar, spektrum jaringan yang semakin luas, dan pembiayaan yang lebih efisien, Indosat Ooredoo Hutchison akan dapat memperluas jaringannya dan menyempurnakan layanan, kualitas, serta kecepatannya.

CK Hutchison telah berinvestasi dan mengoperasikan bisnis telekomunikasi di 12 pasar di berbagai belahan dunia, yang banyak di antaranya telah sukses menggelar jaringan 5G.

“Kami sangat menantikan kesempatan untuk membawa layanan 5G paling inovatif ke Indonesia di waktu yang tepat,” tutur dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.