Sukses

Profil Bambang Brodjonegoro, Mantan Menristek yang Kini Jadi Komut Telkom Indonesia

Selain menjabat Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Bambang Brodjonegoro juga menjabat Komisaris Bukalapak.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memutuskan merombak susunan komisaris. Salah satunya mengangkat Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Tbk.

Bambang Brodjonegoro sebelumnya menjabat sebagai mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Kabinet Indonesia Maju. 

Bambang Brodjonegoro juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia ke-29 pada 27 Oktober 2014-27 Juli 2016. Sebelumnya pria kelahiran 1966 ini pernah menjabat sebagai Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan pada 2011. Bambang juga kini menjabat sebagai Komisaris Bukalapak.

Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen di sejumlah perusahaan antara lain di PT Adira Insurance pada 2006-2011, Komisaris Independen PT PLN pada 2004-2009, Ketua Komite Tata Pamong, Dewan Komisionaris PLN 2007-2009, Anggota Tim Penasehat, Asia Bond Fund, PT Bahana TCW Invesment pada 2007-2009, dan Ketua Komite Audit, Dewan Komisionaris PT PLN pada 2004-2006.

Ia menyelesaikan Strata 1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1990. Ia berkonsentrasi pada bidang studi yang ditekuni yaitu Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional. Bambang melanjutkan studi di tingkat magister pada 1991-1993 di University of Illinois at Urbana-Champaign, USA  dan melanjutkan program doctoral di universitas yang sama hingga 1995.

Mengutip laman Merdeka, Jumat (28/5/2021), sebelum berkiprah di pemerintahan, Bambang juga pernah sebagai akademisi. Bambang Brodjonegoro mengawali karier sebagai staf pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Karier Bambang naik menjadi Ketua Jurusan Ekonomi hingga menjabat sebagai Dekan Fakultasi Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil RUPST Telkom

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) untuk tahun buku 2020 merombak susunan komisaris pada Jumat, 28 Mei 2021.

RUPST Telkom mengangkat Arya Sinulingga dan Abdi Negara Nurdin atau Abdi Slank sebagai Komisaris dan Komisaris Independen. Selain itu, RUPST juga menyepakati penunjukkan Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama Perseroan menggantikan Rhenald Kasali.

Bambang sebelumnya merupakan mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Kabinet Indonesia Maju.

Bambang juga pernah menjabat Menteri Keuangan Indonesia ke-29 pada periode 27 Oktober 2014- 27 Juli 2016. Saat ini, dirinya menduduki kursi Komisaris Bukalapak, bersama dengan putri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid.

Berikut jajaran dewan komisaris dan direksi terbaru Telkom Indonesia: 

Dewan Komisaris

Komisaris Utama/Komisaris Independen : Bambang Brodjonegeoro

Komisaris Independen : Wawan Iriawan

Komisaris Independen : Bono Daru Adji

Komisaris Independen : Abdi Negara Nurdin

Komisaris : Marcelino Pandin

Komisaris : Ismail

Komisaris : Rizal Mallarengeng

Komisaris : Isa Rachmatarwata

Komisaris : Arya Mahendra Sinulingga

 

Dewan Direksi

Direktur Utama : Ririek Adriansyah

Direktur Keuangan : Heri Supriadi

Direktur Consumer Service : Venusiana Papasi

Direktur Network & IT Solution : Herlan Wijanarko

Direktur Digital Business : Muhammad Fajrin Rasyid

Direktur Strategic Portfolio : Budi Setiawan Wijaya

Direktur Wholesale & International Service : Bogi Witjaksono

Direktur Human Capital Management : Afriwandi

Direktur Enterprise & Business Service : Edi Witjara

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.