Sukses

IHSG Ditutup Melonjak 44,32 Poin Menuju 5.159,45

Pada sesi penutupan pedagangan, 286 saham perkasa sehingga membawa IHSG di zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa ini. Indeks terus menghijau sejak awal perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (3/11/2020), IHSG ditutup melonjak 44,32 poin atau 0,87 persen ke posisi 5.159,45. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 0,78 persen ke posisi 794,76.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.162,34 dan terendah 5.131,94.

Pada sesi penutupan pedagangan, 286 saham perkasa sehingga membawa IHSG di zona hijau. Sedangkan 151 saham tertekan dan 164 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham normal. Total frekuensi perdagangan saham 668.472 kali dengan volume perdagangan 11,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,5 triliun.

Investor asing jual saham Rp 299 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.588.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang melonjak 1,79 persen. Kemudian disusul sektor manufaktur yang menguat 1,11 persen dan sektor narang konsumsi yang juga naik 1,11 persen.

Saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain BBHI yang naik 34,55 persen ke Rp 222 per lembar saham. Kemudian PNBS yang naik 34 persen ke Rp 67 per lembar saham dan BGTG yang yang naik 33,33 persen ke Rp 68 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain NZIA yang melemah 6,93 persen ke Rp 188 per lembar saham. Kemudian TEBE turun 6,90 persen ke Rp 1.215 per lembar saham dan CINT turun 6,82 persen ke Rp 246 per lembar saham.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembukaan Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Pada prapembukaan perdagangan Selasa (3/11/2020), IHSG menguat 18,85 poin atau 0,37 persen ke level 5.133,98. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat dengan naik 23,38 poin atau 0,42 persen ke level 5.139,05.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 0,64 persen ke posisi 793,70. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.147,28. Sedangkan terendah 5.133,98.

Sebanyak 211 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 53 saham melemah dan 117 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 42.400 kali dengan volume perdagangan 748 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 516 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 76 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.666 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya 1 sektor yang berada di zona merah yaitu kontruksi yang turun 0,59 persen.

Sedangkan sektor yang menguat dipimpin oleh aneka industri yang melonjak 1,25 persen. Kemudian sektor pertambangan yang menguat 0,99 persen dan sektor infrastruktur naik 0,68 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain, BGTG naik 9,80 persen ke Rp 56 per lembar saham. Kemudian CSMI naik 9,43 persen ke Rp 580 per saham dan CANI naik 8,93 persen ke Rp 122 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain BAJA turun 6,98 persen ke Rp 80 per lembar saham, HELI yang turun 6,86 persen ke Rp 190 per lembar saham dan IFII turun 6,78 persen ke Rp 110 per saham.

Dalam riset Ashmore, bursa saham AS naik menjelang pemilihan Presiden AS tetapi turun dari sesi tertinggi di tengah melemahnya saham teknologi. Semua sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, sektor energi naik 3,7 persen, sektor komunikasi menguat 0,1 persen.

Dalam 14 pemilihan Senat AS, enam kursi diproyeksikan untuk mengubah kontrol partai, lima ke Demokrat dan satu ke Republik.

Harga emas naik pada awal minggu penting yang membawa pemilihan presiden dan pertemuan kebijakan Federal Reserve sebagai peristiwa yang berisiko besar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini