Sukses

Wall Street Melonjak Usai Presiden Trump Mengatakan akan Keluar dari Rumah Sakit

Selain itu, harapan investor Wall Street juga tumbuh dengan adanya kompromi baru dari para anggota parlemen mengenai stimulus baru.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Bursa saham di Amerika Serikat (AS) menguat setelah Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dirinya akan keluar dari rumah sakit pada Senin malam.

Pernyataan dari Trump tersebut mengurangi kekhawatiran tentang ketidakpastian politik jelang pemilu.

Selain itu, harapan investor juga tumbuh dengan adanya kompromi baru dari para anggota parlemen mengenai stimulus baru.

Mengutip CNBC, Selasa (6/10/2020), Dow Jones Industrial Average naik 465,83 poin atau 1,7 persen menjadi 28.148,64. Untuk indeks S&P 500 naik 1,8 persen atau 60,18 poin menjadi 3.408,62. Sedangkan Nasdaq Composite naik 2,3 persen atau 257,47 poin menjadi 11.332,49.

Wall Street melonjak setelah Trump menuliskan dalam twitter bahwa dia akan meninggalkan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed pada pukul 6.30 sore. Artinya, Trump hanya tiga hari dirawat di rumah sakit tersebut karena virus Covid-19.

Dokter Trump yaitu Dr. Sean Conley mengatakan bahwa kondisi Presiden AS terus membaik selama 24 jam terakhir, tetapi Sean Conley memperingatkan bahwa Trump mungkin belum sepenuhnya bisa lepas dari Covid-19.

Sean Conley menambahkan bahwa Trump akan terus menerima obat antivirus remdesivir di Gedung Putih.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stimulus

Ketua DPR Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah berkomunikasi lewat telepon selama satu jam pada hari Senin dan membahas pemberian tambahan stimulus sebagai penanganan dampak dari pandemi.

Langkah tersebut sebagai awalan karena pada selasa keduanya siap untuk diskusi lebih lanjut mengenai stimulus tersebut.

“Saya pikir reli di Wall Street ini lebih didorong dari stimulus," kata Jim Cramer dari CNBC. "Pendorong kenaikan ini karena adanya harapan pembicaraan antara Mnuchin dan Pelosi." tambahnya.

Optimisme untuk mencapai kompromi meningkat baru-baru ini setelah Pelosi mengatakan bahwa diagnosis Trump dapat mengubah dinamika pembicaraan menuju kesepakatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.